Cerita Arie Kriting soal Sang Ayah Pernah Menjabat Kepala KUA

Jakarta -

Sosok Arie Kriting tiba-tiba muncul di akun Instagram resmi Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Dalam unggahan di akun ini, Arie mengungkap kisah masa kecilnya yang tak banyak diketahui publik. Arie adalah anak dari Kepala Kantor Urusan Agama (KUA).

Melalui postingan singkat berjudul 'Arie Kriting Anak Kepala KUA, Ini Pesannya untuk Penghulu', Arie juga bicara soal masa kecilnya yang pernah tinggal di rumah singgah milik pemerintah. Saat itu, ayah satu anak ini bahkan sempat ikut mengurus Baitul Mal atau lembaga yang khusus mengurus zakat hingga infak dalam Islam.

"Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa saya ini sebenarnya adalah anak seorang (kepala) KUA. Bapaknya saya itu alhamdulillah pernah menjabat sebagai Kepala (Kantor Urusan Agama) ya dulu," kata Arie, dikutip dari Instagram @bimasislam dan @kemenag_ri, belum lama ini.

"Dan saya juga dulu itu dari kecil itu sempat mengurus Baitul Mal, rumah singgahnya yang dimiliki oleh Departemen Agama juga. Jadi sebenarnya saya itu keluarga besar Departemen Agama. Kalau dulu ya, sekarang Kementerian Agama," sambungnya.

Dalam video ini, Arie juga memberikan dukungan kepada orang-orang yang bekerja di KUA dan menjalani peran sebagai penghulu. Arie memberikan semangat sekaligus mengungkap betapa mulianya pekerjaan sebagai penghulu dari KUA.

"Jadi untuk teman-teman KUA, penghulu-penghulu di luar sana. Semangat-semangat terus karena salah satu ibadah yang paling sulit dan yang paling disukai Allah itu adalah menikah. Dan teman-teman penghulu KUA itu adalah orang yang menjadikan sebuah ibadah itu bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan syarat-syaratnya," ungkap Arie.

"Jadi semangat terus untuk memberikan bayangan-bayangan yang indah tentang pernikahan, nasihat-nasihat yang baik tentang pernikahan. Karena itu sangat-sangat dibutuhkan oleh generasi muda kita, generasi bangsa ini di masa yang akan datang. Jadi semangat terus penghulu-penghulu dan KUA-KUA seluruh Indonesia."

Beberapa netizen meninggalkan komentar di unggahan ini, Bunda. Beberapa di antaranya menanggapi ucapan selamat yang diberikan Arie untuk penghulu di KUA.

"Makasih bang Arie motivasinya...Salam dari kami para penghulu penerjemah perjuangan ayahanda abang," tulis akun @mo***.

"Mantap mantap bang @arie_kritingsalam dari Staf Bimas Islam Kemenag Kota Palembang hehehe," ungkap @ad***.

"Mantap bang @arie_kriting," kata akun @th***.

Arie Kriting merupakan merupakan pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 13 April 1985. Dilansir detikcom, Arie berasal dari Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Bunda.

Pemilik nama asli Satriaddin Maharinga Djongki ini dikenal sebagai komika. Pada awal tahun 2021, Arie menikah dengan aktris Indah Permatasari. Keduanya telah dikaruniai seorang putra yang diberi nama Naka.

Arie dan istrinya pernah membagikan konten saat menghabiskan waktu dengan keluarga di Baubau, Buton, Sulawesi Tengah.

Pada tahun 2023, Arie dan Indah pernah pulang kampung ke Baubau untuk menggelar acara akikah anak semata wayang mereka. Dalam konten yang dibagikan di media sosial, Indah terllihat dekat dengan orang tua suaminya.

Arie Kriting pernah bagikan kisah pengorbanan ibunda untuknya

Pada akhir tahun lalu, Arie juga pernah membagikan kisah orang tuanya ke publik. Saat itu, Arie berbagi cerita tentang pengorbanan sang Bunda yang rela menggadaikan gelang emas miliknya untuk membayar kuliah sang putra.

"Lagi rame pengorbanan Ibu. Okelah saya kisahkan sedikit Mama saya itu seperti apa. Jadi tahun 1999 saya dan bapak ke Makassar. Terus bapak beli gelang emas buat Mama. Pas saya masuk kuliah, ternyata gelangnya digadai buat biaya kuliah dan baru ditebus 20 tahun kemudian," tulis Arie Kriting di akun X pribadinya, dikutip dari InsertLive.

Menurut Arie, sang Bunda baru mengungkap hal tersebut pada tahun lalu atau ketika ia sudah menikah dan memiliki anak. Hal tersebut diungkap lantaran sang Bunda tidak memiliki biaya untuk menebus perhiasan tersebut.

"Baru tahun ini Mama mau ngomong kalau Mama punya perhiasan yang disimpan di Pegadaian. Karena nominal buat menebusnya cukup besar menurut Mama. Padahal ya enggak besar juga, tapi memang Mama enggak mau ngomong takut membebani. Kalau ada yang bilang seorang Ibu cenderung enggak mau cerita kesulitannya ke anak laki-laki, ya mungkin ada benarnya. Tapi kalau dari perspektif saya, mungkin karena Mama tahu kalau Mama kesulitan maka sebagai anak laki-laki pasti melakukan semua hal, apa saja asal buat Mama," ujar Arie.

"Kita laki-laki ini setelah besar, kuat, gagah, dan perkasa mungkin suka lupa bahwa ada hari-hari di awal kehidupan kita di mana kita hanyalah seorang bayi ringkih tak berdaya yang akhirnya tetap hidup dan tumbuh besar karena kesabaran dan belas kasih orang tua," pungkasnya.

Itulah kisah Arie Kriting tentang sang ayah yang berprofesi sebagai Kepala KUA dan kisah ibundanya yang rela berkorban untuk mendapatkan biaya kuliah sang putra.

Pilihan Redaksi