Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

5 Fakta Pria Kolong Jembatan Sidoarjo yang Dapat Donasi Rumah, Kabur hingga Anak Ditangani Dinsos

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Kamis, 24 Jul 2025 21:30 WIB

Yusuf dan bayinya sebelum kabur
Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim
Daftar Isi
Jakarta -

Wajah Achmad Yusuf Afandi sempat mewarnai pemberitaan karena tinggal bersama bayinya di kolong jembatan. Kisahnya menyentuh banyak pihak hingga ia dan anaknya diberi bantuan rumah oleh Real Estate Indonesia (REI).

Namun, belum genap sebulan menikmati tempat tinggal baru, Yusuf justru kabur sambil membawa bayinya. Tak hanya itu, ia juga diduga menggelapkan beberapa barang milik kerabatnya.

Perilaku Yusuf ini memicu keprihatinan banyak pihak, termasuk para saudara dan perangkat desa. Munir, kerabat sekaligus korban dugaan penipuan Yusuf, sampai turun tangan mencarinya ke Sidoarjo.

"Saat itu saya tunggu di sebuah warung kosong sama Yusuf saja, yang lain pulang ke Seketi," ungkap Munir, mengutip dari detikcom, Kamis (24/07/2025).

Kisah ini menjadi sorotan karena berbalik dari simpati publik menjadi tanda tanya besar. Bagaimana bisa laki-laki yang dibantu ini justru pada akhirnya mengecewakan?

Lima fakta mengejutkan di balik kisah Yusuf Afandi

Simak selengkapnya berikut ini:

1. Baru dapat rumah, Yusuf kabur bawa anak dan motor kerabat

Achmad Yusuf Afandi tinggal di rumah bantuan di Desa Seketi, Mojoagung, Jombang sejak 20 Juni 2025. Rumah tersebut merupakan donasi dari REI Jatim setelah kisahnya viral dan mengundang banyak simpati.

Namun pada 9 Juli malam, Yusuf kabur dari rumah tersebut tanpa pamit kepada siapa pun. Ia membawa serta bayinya yang masih kecil, (ZZA) meninggalkan sejumlah pertanyaan dan kekhawatiran dari warga sekitar.

Tak hanya membawa anaknya, Yusuf juga meminjam sepeda motor milik kerabatnya, Munir, dengan alasan ingin pergi ke desa sebelah. Sayangnya, motor itu tak kunjung dikembalikan.

"Alasannya mau ke kampung sebelah, Dusun Tegalan, Desa Curah Malang, saya tidak tanya untuk apa," kata Munir.

Hilang selama dua hari tanpa kabar, Yusuf akhirnya ditemukan di sebuah ruko di wilayah Gedangan, Sidoarjo. Namun setelah ditemukan, Yusuf justru kembali menghilang keesokan harinya. Tak hanya motor, Yusuf juga mencuri ponsel milik Munir.

"Sekitar jam setengah empat (menjelang subuh), saya tertidur. Bangun-bangun HP sudah dibawa Yusuf," ujar Munir.

2. Bayi Yusuf diselamatkan dan diamankan Dinas Sosial Jombang

Setelah berhasil ditemukan, bayi Yusuf langsung diamankan oleh kakak kandung Yusuf, Naziatul Lailiah. Bayi itu kemudian dibawa kembali ke Dusun Seketi. Namun, perangkat Desa Seketi tidak tinggal diam dan segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial Jombang.

Dinas Sosial akhirnya memutuskan untuk mengamankan bayi (ZZA) ke rumah aman. Langkah ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor, terutama demi keselamatan bayi yang masih rentan tersebut.

"Besoknya (12/7), pihak Desa Seketi langsung koordinasi dengan Dinsos Jombang, kami amankan anaknya," ujar Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Jombang, Tri Suhartono.

Tri mengatakan, jika bayi itu hanya dirawat di rumah kakaknya, Yusuf bisa datang kapan saja tanpa pengawasan yang memadai. Ia khawatir Yusuf kembali membawa ZZA ke jalanan dan membuat kondisi bayi tersebut kembali terancam.

"Kalau di rumah kakaknya, Yusuf bisa mengambilnya lagi dan bisa membahayakan kakaknya," jelasnya.

3. Yusuf diduga eksploitasi bayi demi simpati publik

Kisah Yusuf sempat menyentuh banyak hati karena ia tinggal di kolong jembatan bersama bayinya. Namun belakangan, muncul dugaan bahwa bayi itu dijadikan alat meraih simpati.

Yusuf dicurigai sengaja terus membawa bayinya agar mendapatkan donasi. Meski demikian, Dinsos belum dapat memastikan motif tersebut. Mereka memilih fokus pada perlindungan bayi.

"Sampai saat ini belum bisa dibuktikan (Yusuf mengeksploitasi bayi Z). Kami lakukan pengamanan-pengamanan saja," ungkap Tri Suhartono.

Menurut informasi dari masyarakat, banyak orang memberi bantuan kepada Yusuf karena iba melihat anak kecil ikut menderita dalam kondisi yang tidak layak. Hal ini membuat pihak berwenang semakin waspada terhadap kemungkinan eksploitasi anak demi mendapatkan simpati publik.

"Informasi dari masyarakat, orang-orang membantu karena kasihan melihat anaknya," tambah Tri.

4. Yusuf juga diduga salahgunakan donasi bantuan

Konten kreator Najib SPBU, yang pertama kali memviralkan Yusuf, menyatakan banyak menerima laporan soal penyalahgunaan donasi. Ia bahkan melakukan investigasi sendiri.

Najib menyebutkan, bahwa banyak pihak kini merasa tertipu oleh Yusuf. Dalam video klarifikasinya, Najib mengaku tidak ingin asal bicara. Ia mengumpulkan informasi dari banyak pihak terlebih dahulu.

"Karena aku ngumpulin data sebanyak-banyaknya dari berbagai narasumber, dari berbagai orang-orang yang pernah berinteraksi dengan orang itu," katanya.

Najib tidak menuduh secara langsung, tetapi mendorong masyarakat lebih waspada dalam memberi bantuan. Apalagi jika bantuan tersebut melibatkan anak kecil. Donasi yang semula ditujukan untuk membantu kehidupan layak, justru diduga disalahgunakan.

Hingga kini, belum ada kejelasan soal total donasi yang diterima Yusuf sejak kisahnya viral dan menuai simpati. Namun, kekecewaan publik sudah mulai meluas karena banyak pihak merasa empati mereka disalahgunakan.

5. Yusuf dilaporkan polisi, dan kini ia jadi buronan

Setelah aksinya, Yusuf resmi dilaporkan ke polisi oleh Munir. Laporan tersebut terkait penggelapan motor dan pencurian ponsel. Kapolsek Mojoagung Kompol Yogas memastikan pihaknya sedang menyelidiki kasus ini.

Yusuf diduga kuat berada di luar kota, sehingga pencarian melibatkan kerja sama dengan Polresta Sidoarjo. Polisi juga mengumpulkan bukti dari CCTV dan saksi di lapangan.

"Apabila diketahui keberadaannya, kami lakukan penangkapan," tegasnya.

Kepala Desa Seketi, Aries Firmansyah, mengakui pihaknya turut membantu dalam pencarian Yusuf sejak kabar pelariannya mencuat. Ia bersyukur bayi ZZA berhasil diselamatkan dalam kondisi sehat dan kini berada di tempat yang lebih aman.

"Anaknya Yusuf dirawat kakak kandungnya, hari itu dibawa pulang," ujarnya.

Hingga kini, Warga Seketi masih berharap Yusuf segera ditemukan dan dimintai pertanggungjawabannya. Kasus ini tentu menjadi pelajaran penting bagi semua pihak tentang pentingnya kehati-hatian dalam menyalurkan bantuan dan menjaga kepercayaan masyarakat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda