parenting
Hukum Merayakan Hari Ibu dalam Pandangan Islam
HaiBunda
Kamis, 18 Dec 2025 09:10 WIB
Setiap tanggal 22 Desember, Hari Ibu diperingati sebagai momen anak untuk mengungkapkan kasih sayang kepada orang tuanya. Lantas, bagaimana ya hukum merayakan Hari Ibu dalam pandangan Islam? Apakah perayaan ini diperbolehkan?
Pada momen ini, banyak anak yang ingin menunjukkan perhatian kepada Bundanya dengan cara yang tulus. Ada yang memilih memberi hadiah kecil, ada pula yang menyampaikan doa dan kata-kata yang manis.
Bagi sebagian keluarga, Hari Ibu juga menjadi waktu untuk mengenang perjuangan seorang Bunda. Namun, di balik perayaan tersebut, sebagian orang mulai bertanya dari sisi agama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya, apa boleh dalam ajaran Islam merayakan Hari Ibu? Mari kita simak jawaban selengkapnya, Bunda.
Hukum merayakan Hari Ibu dalam pandangan Islam
Perayaan Hari Ibu kerap memunculkan beragam pandangan. Tidak sedikit para Bunda yang ingin memahami hal ini dari sudut pandang agama, agar tetap selaras dengan ajaran Islam.
Sejumlah ulama pun telah menyampaikan pandangannya terkait peringatan Hari Ibu, salah satunya Buya Yahya. Penjelasan tersebut disampaikan melalui kanal YouTube resmi @buyayahyaofficial.
"Kalau kita mengangkat wanita dan mengangkat ibu dalam Islam, sudah ada, tidak harus ada istilah (Hari Ibu), tanggal 22 Desember. Enggak harus. Setiap hari setiap malam kita mendoakan ibunda kita, bukan setahun sekali," ungkap Buya Yahya dikutip dari laman detikcom.
Lebih dari itu, peran seorang Bunda sangatlah penting dalam ajaran Islam. Maka dari itu, setiap anak memiliki kewajiban untuk selalu berbakti serta menghormati kedua orang tuanya.
Bicara soal ini, banyak ayat Al-Qur'an dan hadis yang menjelaskan betapa mulianya kedudukan kedua orang tua dalam Islam. Berikut ini di antaranya adalah:
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Artinya:
"Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." (QS. Al-Isra': 23).
Jika membahas hal ini lebih jauh, ajaran Nabi Muhammad SAW juga banyak menyinggung tentang keutamaan orang tua. Dalam hadis sahih yang diriwayatkan Abdullah bin Umar ra, kewajiban untuk menghormati kedua orang tua, terutama Bunda, ditegaskan dengan jelas.
أعْظَمُ النَّاسِ حَقّاً عَلَى الْمَرْأَةِ زَوْجُهَا وَأَعْظَمُ النَّاسِ حَقّاً عَلَى الرَّجُلِ أُمُّهُ
Artinya:
"Orang yang paling agung haknya terhadap seorang perempuan adalah suaminya, sedangkan orang yang paling agung haknya terhadap seorang laki-laki adalah ibunya." (HR Al-Hakim).
Oleh karena itu, para ulama menilai bahwa merayakan Hari Ibu dalam Islam termasuk dalam hal yang diperbolehkan, ya. Peringatan ini bisa dimaknai untuk mengekspresikan rasa syukur dan bakti anak kepada orang tua.
Sejalan dengan itu, pandangan serupa juga tercantum dalam kumpulan fatwa yang disampaikan oleh Mufti Besar Mesir sekaligus Grand Syekh Al-Azhar As-Syarif, Syekh Dr. Ali Jum'ah Muhammad seperti dikutip dari detikcom. Dalam penjelasannya, beliau menyampaikan bahwa memperingati Hari Ibu termasuk hal yang diperbolehkan.
السُّؤَالُ مَا حُكْمُ الْاِحْتِفَالِ بِعِيْدِ الْأُمِّ وَهَلْ هُوَ بِدْعَةٌ؟ الْجَوَابُ: ... وَمِنْ مَظَاهِرِ تَكْرِيْمِ الْأُمِّ الْاِحْتِفَالُ بِهَا وَحُسْنُ بِرِّهَا وَالْإِحْسَانُ إِلَيْهَا وَلَيْسَ فِي الشَّرْعِ مَا يَمْنَعُ مِنْ أَنْ تَكُوْنَ هُنَاكَ مُنَاسَبَةٌ لِذَلِكَ يُعَبَّرُ فِيْهَا الْأَبْنَاءُ عَنْ بِرِّهِمْ بِأُمَّهَاتِهِمْ فَإِنَّ هَذَا أَمْرٌ تَنْظِيْمِيٌّ لَا حَرَجَ فِيْهِ
Artinya:
"(Pertanyaan) Bagaimana hukum peringatan hari ibu apakah termasuk bid'ah?
(Jawaban) ... Termasuk dari wujud nyata memuliakan seorang ibu adalah menggelar suatu peringatan untuknya dan bersikap baik padanya. Dalam syariat tidak ada larangan mengenai tindakan yang selaras dengan praktik tersebut yang dinilai oleh seorang anak sebagai bentuk kepatuhan dengan ibu mereka. Maka hal ini termasuk kegiatan yang tertata dan tidak terdapat dosa di dalamnya." [Ali Jum'ah, Al-Bayan lima Yusghilul Adzhan, [Kairo, Darul Muqattam], juz I, halaman 250).
Tujuan diperingati Hari Ibu
Setelah mengetahui hukum merayakan Hari Ibu dalam pandangan Islam, sebenarnya apa ya tujuan dari peringatan hari yang spesial ini? Pertama, momen ini bisa menjadi pengingat anak-anak untuk lebih peduli dan menghargai orang tuanya, terutama Bunda.
Lebih dari itu, berbakti kepada orang tua sebenarnya sudah menjadi naluri setiap anak, karena rasa sayang kepada Ayah dan Bunda sudah tumbuh dalam diri mereka sejak kecil. Itulah ulasan mengenai hukum merayakan Hari Ibu dalam pandangan Islam.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Parenting
3 Dampak Jika Bunda Kurang Dukungan dari Keluarga Setelah Menjadi Ibu
Parenting
Selamat Hari Ibu untuk Para Bunda-bunda Pejuang Hebat
Parenting
70 Kata-kata Ucapan Hari Ibu Terindah, Menyentuh Hati, dan Penuh Makna
Parenting
40 Ucapan Selamat Hari Ibu dalam Bahasa Inggris Menyentuh Hati Bikin Hati Hangat
Parenting
Kumpulan Doa Hari Ibu Sesuai Ajaran Islam, Baca dan Amalkan
5 Foto
Parenting
Deretan Artis yang Baru Pertama Kali Merayakan Hari Ibu di 2025
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Mom Guilt, Kenapa Bunda Sering Merasa Bersalah? Ini Kata Pakar
7 Doa untuk Ibu yang Sudah Meninggal agar Diampuni Dosanya, Lengkap Tulisan Arab, Latin & Terjemahan
60 Puisi tentang Ibu, Lengkap dari yang Singkat, Terbaik, Menyentuh Hati & Penuh Makna