Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Cara Mengatasi Bayi Makan Diemut, Bunda Perlu Tahu

Kinan   |   HaiBunda

Minggu, 14 Dec 2025 22:00 WIB

5 Cara Mengatasi Bayi Makan Diemut
Ilustrasi Cara Mengatasi Bayi Makan Diemut/Foto: Getty Images/ozgurcankaya
Daftar Isi
Jakarta -

Ketika baru mulai masa makanan pendamping ASI (MPASI), bayi sering kali suka mengemut makanannya. Tak perlu khawatir, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi bayi makan diemut.

Tetap bersabar ya, Bunda. Sebab di fase MPASI, bayi sebenarnya sedang belajar untuk memproses makan makanan padat.

Dikutip dari Solid Starts, mengemut sebenarnya merupakan salah satu bagian normal dari eksplorasi oral dan proses belajar makan.

Dengan mengemut, Si Kecil sedang belajar mengenal tekstur, tapi dengan menahan makanan tersebut di mulut untuk waktu yang lama tanpa menelannya. 

Biasanya, mereka memasukkan dan mengemut makanan di beberapa bagian mulut. Termasuk di kedua sisi pipi, di bagian paling depan mulut, serta di langit-langit mulut.

Kenapa bayi suka mengemut makanan?

Ada beberapa penyebab mengapa bayi sering mengemut makanan, terutama di masa-masa awal MPASI. Termasuk di antaranya seperti:

1. Fase eksplorasi oral (mouthing)

Menurut studi dalam Italian Journal of Pediatrics, bayi menggunakan mulutnya untuk mengenal dunia. Termasuk dari tekstur, suhu, dan rasa makanan. 

Dengan kata lain, mengemut pun menjadi salah satu bagian normal dari proses makan dan self-regulation. 

2. Ketidaknyamanan saat menelan

Beberapa anak mungkin memilih untuk mengemut dan menahan makanan karena sakit saat menelan. Termasuk karena sakit tenggorokan yang umum, refluks kronis, dan masih banyak lagi alasannya.

Dalam beberapa situasi, rasa takut menelan bisa menjadi kebiasaan atau perilaku yang dipelajari seiring waktu. Ketika anak sering mengemut makanan, biasanya mereka juga sangat pemilih dalam hal makanan.

3. Masalah pada tekstur makanan

Jika anak sering mengemut makanan pada tekstur tertentu saja, bisa jadi ini penyebabnya. Anak-anak biasanya lebih suka makanan dengan tekstur yang lembut dan mudah dikunyah. 

Makanan yang terlalu keras atau bertekstur kasar dapat membuat mereka kesulitan dan lebih memilih untuk mengemut.

4. Belum tumbuh gigi dengan sempurna

Gigi yang belum tumbuh sempurna atau tumbuh tidak teratur dapat menyulitkan Si Kecil untuk mengunyah makanan dengan baik. Akibatnya, mereka jadi lebih sering mengemut makanan.

5. Tahap belajar mengunyah

Menurut American Academy of Pediatrics, peralihan dari tekstur halus (puree) ke tekstur kasar sering kali memerlukan waktu. Sebagian bayi pun lebih sering mengemut makanan selama proses ini. 

Bagaimana cara mengatasi bayi makan diemut?

MPASI bayi 7 bulan agar cerdasIlustrasi/Foto: Getty Images/kuppa_rock

Meski sebenarnya merupakan fase normal saat belajar mengenal makanan padat atau tekstur baru, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi bayi makan diemut:

1. Sesuaikan tekstur makanan

Ketika mengunyah dan menelan makanan, anak mungkin tidak akan terlalu banyak memasukkan makanan ke dalam mulut saat makan makanan lunak dan dimasak dengan baik. 

Tekstur makanan yang kering seperti roti atau daging ayam pada awalnya mungkin sulit untuk dikunyah oleh anak. Cobalah hindari terlebih dahulu makanan bertekstur kering selama beberapa minggu untuk membantu bayi berlatih mengunyah. 

2. Perbanyak variasi rasa makanan

Berikan berbagai variasi bahan makanan untuk memperkaya Si Kecil mengenal rasa. Misalnya, Bunda bisa mengganti bahan makanan setiap hari agar anak juga tidak bosan. 

Jenis bahan dengan rasa yang unik dan khas, biasanya dapat membantu 'membangunkan' otot-otot mulut dan menyebabkan peningkatan aliran air liur, yang mempersiapkan anak untuk menelan.

3. Beri contoh cara makan dan mengunyah 

Untuk membantu bayi belajar mengunyah dan tidak lagi mengemut makanan, jangan lupa untuk memberikan contoh terlebih dahulu. Ketika waktu makan bersama, tunjukkan bagaimana cara mengunyah makanan. 

Beri bayi waktu untuk berinteraksi dengan makanan tanpa tekanan, karena paparan berulang dapat membantu masa adaptasi bayi.

4. Jaga suasana makan yang menyenangkan

Pastikan untuk selalu menjaga suasana makan tetap menyenangkan. Hindari terlalu memaksa atau bahkan menghukum jika anak masih suka mengemut makanan, karena ini justru berisiko bisa memperburuk penolakan. 

Ketika Si Kecil mulai berhasil makan tanpa mengemut lama, berikan afirmasi positif atas upaya tersebut. 

5. Teknik porsi dan bentuk yang aman

Untuk mempermudah bayi belajar mengunyah, sajikan makanan dengan potongan lebih kecil, lunak, dan mudah dipegang terlebih dahulu. Dengan begitu, bayi bisa mengunyah dan belajar mengenal tekstur baru tanpa tersedak.

Kapan bayi suka mengemut makanan perlu diperiksa ke dokter?

Jika berbagai cara sudah dilakukan, tapi bayi masih sering mengemut makanan, Bunda mungkin perlu segera cek ke dokter. Termasuk juga jika ada beberapa kondisi tertentu pada Si Kecil, seperti:

  • Penurunan berat badan, tidak naik berat badan sesuai kurva, atau asupan cairan menurun
  • Selalu muntah setelah makan
  • Ada darah dalam muntah/tinja bayi
  • Muncul tanda-tanda alergi setelah makan, seperti ruam, bengkak bibir/wajah, mengi, atau kesulitan bernapas

Selain itu, perilaku mengemut yang masih terjadi sampai usia di atas 18–24 bulan atau disertai keterlambatan perkembangan bicara/motorik oral, sebaiknya juga segera diperiksakan ke dokter. 

Itulah ulasan tentang cara mengatasi bayi makan diemut, serta penyebab yang mungkin mendasari.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda