Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Stop Bilang "Kita Tak Mampu Beli Itu," Begini Cara Membuat Anak Cerdas Finansial

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Minggu, 14 Dec 2025 16:50 WIB

Stop Bilang “Kita Tak Mampu Beli Itu,” Begini Cara Membuat Anak Cerdas Finansial
Ilustrasi Stop Bilang “Kita Tak Mampu Beli Itu,” Begini Cara Membuat Anak Cerdas Finansial/Foto: Getty Images/AJ_Watt
Daftar Isi
Jakarta -

Sebagai orang tua, tentu kita ingin memberikan apa saja yang membuat anak merasa bahagia, bukan begitu, Bunda? Namun, kadang saat Si Kecil meminta sesuatu, kalimat "Kita tak mampu beli itu" justru terucap lebih dahulu.

Memang betul kita tidak perlu memaksakan keadaan. Namun, akan lebih baik jika Bunda tahu bahwa ada kalimat lain yang bisa disampaikan tanpa membuat anak salah dalam memahami suatu kondisi.

Seorang psikolog keuangan sekaligus profesor perencana keuangan bersertifikat di Amerika Serikat, Brad T. Klontz , Psy.D., juga menyinggung hal ini. Ia menyarankan Bunda supaya mulai menghindari penggunaan kalimat tersebut saat berbicara dengan Si Kecil.

Selain itu, ucapan sederhana yang kerap kita ulang bisa berpengaruh pada cara anak melihat situasi. Termasuk saat mereka memahami nilai dan penggunaan uang.

Lantas, apa ya alasan kalimat "Kita tak mampu beli itu" sebaiknya tidak lagi digunakan?

Alasan orang tua sebaiknya tidak mengucapkan "Kita tak mampu beli itu"

Menurut psikolog Brad T. Klontz, terdapat beberapa alasan mengapa kalimat ini sebaiknya tidak lagi digunakan. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari CNBC Make It:

1. Anak terkadang merasa dibohongi

Terkadang, kalimat "Kita tak mampu beli itu" bisa membuat anak merasa Bunda tidak jujur sepenuhnya. Anak-anak biasanya cukup peka untuk menangkap sesuatu yang terdengar kurang tepat, Bunda.

Selama yang diminta Si Kecil masih dalam batas wajar, Bunda bisa mencari cara untuk memenuhinya. Selain itu, kalimat tersebut juga dapat membuat anak salah dalam mengartikan kondisi keluarganya.

Padahal, yang lebih penting ialah membantu mereka memahami bahwa tidak semua keinginan harus dipenuhi saat itu juga, Bunda.

2. Anak bisa tumbuh dengan perasaan kekurangan

Ketika Si Kecil terus-menerus mendengar kalimat "Kita tak mampu beli itu" mereka bisa tumbuh dengan rasa bahwa keluarganya selalu kekurangan. Pandangan ini bisa saja terbawa sampai dewasa dan berpengaruh pada cara mereka melihat uang, Bunda.

Perasaan seperti itu juga bisa membuat mereka ingin memenuhi semua hal yang dahulu tidak mereka dapatkan. Akibatnya, mereka berisiko belanja yang berlebihan, memakai kredit sembarangan, dan mengalami stres secara finansial.

3. Kesempatan belajar bisa terlewat begitu saja

Ketika anak meminta sesuatu yang cukup mahal, Bunda bisa menjelaskan kondisi keuangan keluarga dengan cara yang mudah mereka pahami. Misalnya saja, Bunda bisa membicarakan pengeluaran yang kini sedang diprioritaskan.

Kalau Si Kecil bertanya, "Mengapa sesuatu tidak bisa dibeli sekarang?", ini saat yang tepat untuk Bunda memperkenalkan konsep menunda kepuasan. Dengan begitu, mereka akan belajar bahwa terkadang keputusan soal uang memang harus ditunda demi tujuan yang lebih penting.

Nah, kalau permintaan anak terdengar sangat tidak realistis, jangan langsung menolaknya begitu saja, ya. Bunda bisa gunakan kesempatan ini untuk menginspirasi mereka lewat cerita orang-orang yang berhasil mencapai impiannya lewat usaha.

Enggak cuma itu, Bunda juga bisa membantu Si Kecil menjadi lebih cerdas dalam mengelola uang. Lalu, bagaimana ya caranya?

Cara membuat anak cerdas secara finansial

Dikutip dari laman CNBC Make It, anak-anak yang tumbuh pandai mengatur uangnya biasanya berasal dari keluarga yang terbuka membicarakan soal masalah keuangan. Mereka belajar dari kebiasaan orang tua berbagi cerita tentang uang sejak dini.

Alih-alih menutup percakapan dengan kalimat "Kita tak mampu beli itu" Bunda bisa coba menjelaskan dengan cara lain. Misalnya, "Sebenarnya kita bisa membelinya, tapi lebih baik prioritaskan hal ini terlebih dahulu ya".

Kemudian, Bunda bisa menjelaskan alasan di balik keputusan itu dengan jujur. Contohnya untuk menabung membeli rumah atau merencanakan investasi dalam jangka panjang.

Bagikan nilai-nilai uang keluarga bersama Si Kecil. Ceritakan apa yang paling penting bagi keluarga dan mengapa hal itu bisa menjadi prioritas.

Jelaskan juga bagaimana menabung, mengatur pengeluaran, dan membuat pilihan bijak bisa membantu seseorang dalam mencapai tujuan. Karena itu, anak akan belajar bahwa uang merupakan 'alat' untuk meraih hal-hal yang lebih berarti.

Itulah ulasan mengenai stop bilang "Kita tak mampu beli itu," dan mulai terapkan cara membuat anak cerdas finansial. Nah Bunda sendiri, sudah mulai menerapkannya, belum?

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda