parenting
5 Cara Menjelaskan ke Anak tentang Bencana Alam
HaiBunda
Sabtu, 13 Dec 2025 13:10 WIB
Daftar Isi
Bencana alam seringkali terjadi tiba-tiba secara tragis dan tanpa adanya alarm. Terkadang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Laporan terus ditayangkan melalui media membuat hati ikut tersentuh.
Bukan hanya orang tua yang terdampak, anak-anak juga ikut menjadi korban bencana alam. Seperti laporan yang dirilis UNICEF, sebagai korban para muda ikut memikul 'beban' ini karena bencana alam banyak terjadi di mana-mana.
Mereka tidak hanya lebih rentan terhadap cuaca ekstrem, namun lebih berisiko terkena paparan bahaya racun, dan penyakit yang ditimbulkannya. Sebagai orang tua, kita berkewajiban untuk melindungi mereka, sebagai bagian dari hak yang diperoleh anak.
Di sisi lain, orang tua juga perlu memberitahukan anak tentang bencana alam. Mengapa banjir, longsor, hingga pohon tumbang bisa terjadi, serta bagaimana cara menjaga alam dari kerusakan lingkungan.
Dalam artikel ini, akan membahas tentang cara memberitahukan anak tentang fenomena yang tak diduga-duga dapat terjadi yakni bencana alam.
5 Cara menjelaskan ke anak tentang bencana alam
Ada beberapa cara untuk memberitahu anak tentang bencana alam. Berikut caranya:
1. Ajari mereka tentang bencana yang dapat terjadi di Indonesia
Jelaskan pada anak tentang bencana yang dapat terjadi di Indonesia. Seperti potensi ancaman gempa bumi, tsunami, gunung berapi, tanah longsor, banjir, dan siklon. Mengajari mereka tentang bencana-bencana ini seperti apa penyebabnya dan bagaimana kita dapat menjaga diri kita tetap aman ketika terjadi akan membantu mengurangi stres.
2. Buat rencana darurat
Bunda dan keluarga juga perlu memiliki rencana darurat dan mempraktikkannya sebagai bagian dari tanggap bencana. Proses ini akan meyakinkan anak-anak mengenai cara menjaga keselamatan mereka sendiri dan keluarga, teman, serta hewan peliharaan.
Baik itu kebakaran hutan, banjir, atau badai, keadaan darurat dapat terjadi kapan saja tanpa pemberitahuan. Di rumah, cobalah berbicara dengan anak-anak dan melibatkan mereka dalam membuat rencana darurat. Buat simulasi dengan memberi mereka tugas-tugas spesifik, mudah dikelola, dan sesuai usia.
Hal ini dapat membantu mereka merasa tenang dan memberi mereka rasa kendali dalam menghadapi hal yang tidak diketahui.
3. Jujur dan jelaskan kebenaran tentang apa yang terjadi
Anak-anak berhak mendapatkan informasi yang benar, tetapi orang dewasa juga bertanggung jawab untuk menjaga mereka agar terhindar dari penderitaan.
Bunda bisa bersikap jujur menceritakan kondisi apa yang terjadi. Gunakan bahasa yang sesuai dengan usia mereka, perhatikan reaksi mereka, dan peka terhadap tingkat kecemasan mereka.
Jika  tidak tahu jawaban atas pertanyaan mereka, gunakan kesempatan itu untuk mencari jawaban bersama.
4. Tunjukkan kepada mereka semua orang baik yang berusaha membantu
Anak-anak perlu mengetahui tentang tindakan keberanian, kemurahan hati, dan kebaikan orang-orang biasa yang berusaha membantu keluarga yang terkena dampak bencana. Berbagi kisah tentang relawan penolong pertama, pemimpin komunitas, dan penggalangan donasi yang menunjukkan belas kasih dapat memberikan kenyamanan dan ketenangan.
Bunda juga dapat menunjukkan kepada mereka para aktivis lingkungan untuk meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim dan apa yang mereka lakukan untuk membuat perbedaan.
5. Pelajari tentang kecemasan dan bagaimana kita dapat mendukung seseorang melewatinya
Dengan begitu banyak pembicaraan tentang bencana alam di media, tidak mengherankan bahwa semakin banyak anak-anak dan remaja merasa khawatir tentang keadaan dunia dan apa yang akan terjadi di masa depan bagi planet kita.
Ketika kekhawatiran ini terus berlanjut dan mulai memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka, saat itulah kita mungkin berurusan dengan kecemasan. Dengan alat dan dukungan yang tepat, kita dapat membantu anak-anak mengatasi kecemasan akan bencana alam.
Tindakan yang perlu dilakukan jika keluarga menjadi korban
Jika Bunda dan keluarga, termasuk anak menjadi korban. Respons orang dewasa di sekitar anak-anak sangat penting. Hal itu memengaruhi bagaimana anak-anak mengatasi peristiwa traumatis.
Penting untuk menyadari respons dan kebutuhan emosional sendiri sehingga kita dapat menjaga anak-anak. Ada beberapa cara membantu anak pulih kembali setelah bencana alam.
- Bicara tentang perasaan. Dikutip dari Kids Health, bicarakan tentang perasaan semua orang mengenai apa yang telah terjadi. Beri tahu mereka bahwa respons mereka wajar dan normal dalam situasi tersebut.
- Jujurlah tentang pengalaman tersebut. Imajinasi dan ketakutan akan hal yang tidak diketahui dapat terasa lebih menakutkan daripada kenyataan. Jangan fokus pada aspek-aspek mengerikan atau tragis dari suatu pengalaman. Bicarakan tentang layanan dan orang-orang yang membantu memperbaiki keadaan. Jika  tidak memiliki jawaban, tidak apa-apa untuk memberi tahu mereka.
- Kendalikan seberapa banyak akses anak  ke media. Usia anak akan memengaruhi bagaimana mereka dapat menafsirkan materi yang mereka lihat dan dengar.
- Siap untuk menjawab pertanyaan. Bersiaplah untuk menjawab pertanyaan yang sama berulang kali. Inilah cara anak-anak memahami situasi tersebut.
- Tenangkan anak  bahwa mereka aman (dengan cara yang realistis atau jujur). Ingatkan mereka bahwa  mencintai dan peduli pada mereka.
- Pertahankan rutinitas, termasuk waktu makan dan waktu tidur sebisa mungkin. Ini memberikan rasa aman dan nyaman.
- Cobalah melakukan aktivitas bersama-sama keluarga. Ini akan membuat anak-anak merasa menjadi bagian dari sebuah unit dan memberikan rasa kebersamaan.
- Tetapkan peran setiap anggota keluarga dengan jelas. Jangan mengharapkan atau membiarkan anak-anak memikul terlalu banyak tanggung jawab.
- Cobalah memberikan perhatian khusus kepada setiap anak. Misalnya, pastikan semua orang makan dan tidur. Bantu anak merasa aman dan nyaman ketika mereka merasa tertekan.
- Ini dapat membantu jika anak merasa tidak berdaya. Ini bisa termasuk menulis kartu atau menggambar untuk dikirim kepada orang lain.
Di tengah banyaknya musibah bencana alam, orang tua tetap tenang dan jangan membuat anak-anak merasa cemas berlebihan. Beritahu mereka mengenai kondisi yang sebenarnya terjadi serta cara bertahan saat hal itu terjadi. Semoga informasinya membantu!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Parenting
Hal Penting yang Bisa Diajarkan ke Anak Saat Terjadi Bencana Alam
Parenting
4 Cara Membiasakan Anak Buang Sampah pada Tempatnya
Parenting
Bunda, Yuk Ajari Anak Siap Siaga Bencana
Parenting
3 Hal Terkait Angin Puting Beliung yang Perlu Bunda Tahu
Parenting
Kisah Ajaib 2 Bayi dalam Bathtub Terbawa Angin Tornado Ditemukan Selamat
7 Foto
Parenting
7 Potret Natarina Anak Taufik Hidayat yang Kini Beranjak Dewasa
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
10 Cara Menyembuhkan Trauma pada Anak Menurut Psikolog, Ajarkan Kelola Stres Bun
Tanda-tanda Anak Alami Stres & Cara Mengatasinya, Bunda Perlu Tahu
Kisah Dokter Anak di Aceh Jadi Korban Banjir, Tetap Tangani Pasien & Mengungsi di RS