Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ini Perbedaan Pola Asuh Generasi Alpha vs Beta, Bunda Perlu Tahu

Kinan   |   HaiBunda

Sabtu, 06 Dec 2025 20:50 WIB

Mainan untuk Mengalihkan Anak dari Gadget
Ilustrasi pola asuh untuk Gen Alpha vs Gen Beta/Foto: Getty Images/somethingway
Daftar Isi
Jakarta -

Pengasuhan terhadap Generasi Alpha dan Generasi Beta memiliki beberapa perbedaan, terutama karena adanya keunikan lingkungan pada masing-masing generasi tersebut.

Ya, sebuah generasi terbentuk untuk mengenal karakteristik sesuai tahun lahir. Setiap generasi memiliki beragam perkembangan dunia yang terjadi. 

Perubahan-perubahan besar ini menjadi penting, terutama untuk menentukan gaya pengasuhan yang paling tepat dan sesuai.

Apa itu Gen Alpha?

Generasi Alpha mencakup anak-anak yang lahir pada tahun 2010 atau setelahnya, yakni kelompok generasi yang datang setelah Generasi Z (lahir antara 1997 dan awal 2010-an).

Generasi ini juga dikenal sebagai 'generasi digital', karena sebagian besar dari mereka sudah lebih melek teknologi dibandingkan generasi lainnya. Demikian dikutip dari Parents.

"Keberagaman yang semakin meningkat ini mungkin akan membuat anak generasi Alpha lebih menerima dan inklusif. Mereka tumbuh dalam masyarakat yang lebih beragam, sehingga mereka lebih berpikiran terbuka terhadap orang-orang yang berbeda dari dirinya," ungkap profesor sosiologi Boston University, Deborah Carr, PhD.

Apa itu Gen Beta?

Dikutip dari ABC News, Generasi Beta atau Gen Beta didefinisikan sebagai individu yang lahir antara tahun 2025 dan 2039. 

Gen Beta juga mencakup anak-anak dari Gen Y (milenial) yang lebih muda dan Gen Z yang lebih tua. 

"Mereka juga diperkirakan akan mencapai 16 persen dari populasi global pada tahun 2035," kata peneliti sosial dan futuris, Mark McCrindle.

Karakteristik Gen Alpha

Salah satu karakteristik Gen Alpha yang paling mencolok adalah kurangnya kemampuan sosial. Karakteristik ini paling besar dipengaruhi oleh pandemi. 

Anak-anak Gen Alpha sangat terdampak oleh pandemi karena terbatasnya aktivitas sosial, yang turut mengganggu keterampilan berteman di dalam kelas.

Sebagai akibatnya, banyak dari mereka yang menghadapi tantangan seperti masalah penyesuaian sekolah, kecemasan sosial, rendah diri, dan penarikan diri secara sosial.

Karakteristik yang diharapkan pada Gen Beta

McCrindle memperkirakan bahwa di masa depan para Generasi Beta akan menemukan keseimbangan antara koneksi dan mengekspresikan diri.

"Membantu anak-anak di generasi ini membangun identitas digital yang aman dan bijaksana menjadi tugas penting orang tua. Termasuk mendorong mereka untuk mengembangkan rasa individualitas yang kuat, baik secara daring maupun dalam kehidupan nyata," pesan McCrindle.

Karakteristik anak Generasi Beta berikutnya yakni lebih fleksibel dan adaptif dengan berbagai jenis perubahan. Generasi ini pun diharapkan mampu tumbuh dalam lingkungan yang menumbuhkan rasa ingin tahu dan inklusivitas.

Perbedaan pola asuh Gen Alpha dan Gen Beta

Preschool untuk Anak: Manfaat dan Bedanya dengan Kindergarten & DaycareIlustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Chatchai Limjareon

Untuk lebih memaksimalkan potensi masing-masing generasi, ada perbedaan pola asuh Gen Alpha dan Gen Beta yang perlu diketahui orang tua:

Gen Alpha

Untuk orang tua dengan anak Gen Alpha, fokuslah pada pengembangan identitas diri mereka. Hal ini tentang bagaimana mereka memandang diri sendiri ketika membandingkan diri dengan teman sebaya atau orang-orang penting di sekitar mereka.

"Gen Alpha perlu punya karakter yang teguh dan tidak mudah terpengaruh, karena dunia mereka fokus pada digital yang sangat terbuka," ungkap psikolog Anjula Siddhartha, dikutip dari NDTV.

Orang tua perlu lebih sering melakukan kegiatan bersama, mendorong komunikasi terbuka, serta mendiskusikan pro dan kontra dari suatu hal. Termasuk pada mainan baru yang sedang sangat diinginkan oleh anak.

Orang tua dapat membimbing anak Gen Alpha secara lembut dengan membantu mereka menetapkan tujuan yang dapat dicapai, seperti menulis kreatif.

Anak juga perlu diberikan minat dan hobi baru yang dapat memberi mereka keterampilan sosial, seperti teater atau menari di sekolah.

Gen Beta

Sementara itu, untuk pola pengasuhan Gen Beta, para orang tua perlu untuk mengajari kepada anak bahwa segala sesuatunya tidak ada yang instan.

"Untuk orang tua dengan anak Gen Beta, biasakan untuk tidak memperkenalkan konsep 'instan' sejak dini. Misalnya, tidak langsung memberikan mainan saat anak menangis. Tanyakan dulu mengapa mereka menginginkannya atau mengajarkan cara berbagi dengan orang lain," imbuh Siddharta.

Tugas lain bagi orang tua Gen Beta adalah tetap bersabar mendampingi saat anak sedang mempelajari keterampilan baru.

Menurut Siddharta, anak Gen Beta perlu memahami nilai dari kerja keras yang tekun dan fokus sejak awal. Dengan begitu, mereka akan bangga pada usaha sendiri dan lebih mampu menghargai kerja keras teman-temannya.

Dengan menanamkan prinsip-prinsip ini pada kedua generasi, diharapkan orang tua dapat mendukung perkembangan anak menjadi pribadi yang berempati dan siap menghadapi tantangan hidup.

Itulah ulasan tentang perbedaan pola asuh Gen Alpha dan Generasi Beta menurut psikolog. Pastikan untuk tetap menyesuaikan dengan kebutuhan dan juga kondisi masing-masing anak ya, Bunda.

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda