Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ternyata Anak Gen Alpha Punya Kekhawatiran Besar soal Masa Depan, Simak Penjelasannya

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Rabu, 03 Dec 2025 09:10 WIB

Pola Asuh yang Direkomendasikan Psikolog untuk Membesarkan Gen Alpha yang Serba Kritis
Ilustrasi Anak Gen Alpha Punya Kekhawatiran Besar soal Masa Depan/Foto: Getty Images/EyeEm Mobile GmbH
Jakarta -

Bunda memiliki anak yang lahir dengan Gen Alpha? Ternyata, anak-anak ini mempunyai kekhawatiran terbesar soal masa depannya, lho.

Seperti diketahui, Gen Alpha lahir antara 2010 hingga 2024, Bunda. Anak-anak ini ternyata lebih peka terhadap berita dan sering menanggapi isu-isu dengan serius meski usianya masih muda.

Survei Junior Voices dari The Week Junior dan YouGov menunjukkan 67 persen anak usia 8-14 tahun mendengar berita setidaknya beberapa kali seminggu. Bahkan 33 persen dari mereka mengikuti berita setiap harinya, Bunda.

Enggak cuma mendengar saja, anak-anak Gen Alpha juga aktif dalam berdiskusi tentang berita dan peristiwa terkini. Hal ini dibuktikan dari survei bahwa 68 persen dari mereka membicarakan berita setidaknya sekali dalam seminggu, Bunda.

Kekhawatiran anak Gen Alpha tentang masa depan

Dikutip dari laman The Week, ketika ditanya soal seberapa sering anak-anak Gen Alpha mendengarkan berita, hasil menunjukkan 63 persen mengatakan cukup, 27 persen merasa terlalu banyak, dan 9 persen merasa kurang.

Mendengar berita ternyata juga berpengaruh pada perasaan mereka, lho. Survei mencatat bahwa 52 persen anak merasa khawatir soal masa depannya. Angka ini pun meningkat 37 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Meski begitu, banyak anak yang tetap ingin tahu lebih banyak tentang dunia sekitar mereka. Menilik dari angka studi, bahwa sekitar 38 persen anak tertarik mempelajari lebih jauh, 15 persen merasa sudah paham, dan 14 persen terdorong untuk bertindak demi perubahan.

Lebih lanjut, hanya 13 persen anak yang merasa optimis setelah mendengar berita, Bunda. Namun, hal ini tidak membuat mereka berhenti untuk mendapatkan informasi baru. 

Cara anak Gen Alpha mendapatkan informasi

Seorang Direktur Editorial di The Week Junior, Andrea Barbalich, mengatakan bahwa mereka juga ingin ikut terlibat dan memahami peristiwa yang kini sedang berlangsung.

Namun, anak-anak tetap membutuhkan bantuan orang dewasa untuk memahami informasi yang membuatnya khawatir. Maka dari itu, Bunda dan Ayah perlu menjelaskan berita dengan cara yang sesuai dengan usianya.

Seperti yang kita ketahui, anak-anak mencari bimbingan, nasihat, dan kepastian dari orang tuanya. Nah, sebagai orang tua, Bunda harus melibatkan mereka dalam percakapan dan menjawab pertanyaannya dengan jelas, ya.

Bicara soal hal ini, sebenarnya sumber berita utama bagi mereka datang dari keluarga, teman, televisi, sekolah, dan YouTube. Dari semua itu, survei membuktikan bahwa keluarga yang memegang peranan paling penting, Bunda.

Namun enggak cuma dari keluarga saja, teman juga bisa memberikan informasi yang menakutkan pada anak, Bunda. Saat ditanya bagaimana mereka menanggapi berita buruk, 65 persen anak mengaku membicarakannya dengan teman.

Sebagai informasi, survei YouGov ini mencakup 708 anak berusia 8-14 tahun pada 9-18 September 2025. Dilakukan secara daring melalui orang tua, hasil survei ini mewakili seluruh anak di Amerika Serikat dalam rentang usia tersebut.

Itulah ulasan lengkap mengenai kekhawatiran besar yang dialami anak-anak Gen Alpha terkait masa depan. Apa Si Kecil juga merasakan hal yang sama?

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda