Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Suka Menjawab Saat Dibilangin? Ini Cara Mendidiknya agar Tetap Berani Bicara tapi Sopan

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Jumat, 28 Nov 2025 09:10 WIB

Anak Suka Menjawab Saat Dibilangin? Ini Cara Mendidiknya agar Tetap Berani Bicara tapi Sopan
Ilustrasi Anak Suka Menjawab Saat Dibilangin/Foto: Getty Images/iStockphoto/Kiwis
Jakarta -

Bunda mungkin sedang kewalahan karena belakangan ini Si Kecil jadi suka menjawab setiap kali dinasihati. Kalau sedang menghadapi situasi seperti ini jangan langsung terpancing emosi, ya.

Apalagi sampai muncul keinginan untuk mencubit atau memukul Si Kecil, meski Bunda sebenarnya tahu itu bukanlah sebagai solusi. Nah, daripada melakukan kekerasan fisik, lebih baik Bunda tarik napas terlebih dahulu, ya.

Menurut seorang pakar parenting bersertifikat di Amerika Serikat, Reem Rouda, wajar saja kalau anak ingin menyampaikan ketidaksetujuannya. Mereka sedang belajar mengenali perasaan dan mencoba mengekspresikannya dengan cara mereka sendiri.

Sebagai orang tua, tentu Bunda ingin anak tumbuh percaya diri dan berani berbicara. Inilah yang juga ditekankan langsung oleh Reem Rouda dalam penjelasannya.

"Kita ingin mereka percaya diri. Kita ingin mereka berani bersuara," katanya menilik dari laman CNBC Make It.

Namun, Si Kecil memang belum sepenuhnya paham mana perilaku yang tepat dan mana yang tidak, Bunda.

Orang tua perlu memikirkan kembali definisi 'anak suka menjawab saat dibilangin'

Pakar parenting Reem Raouda mengingatkan orang tua untuk kembali mengevaluasi apa yang dimaksud dengan 'anak suka menjawab saat dibilangin'. Ia mengatakan bahwa anak yang berbicara atau menyampaikan pendapatnya bukan berarti sedang bersikap tidak hormat, sama halnya seperti orang dewasa.

"Sekadar bersuara dan menegaskan diri sendiri bukanlah sikap tidak hormat, baik anak-anak maupun orang dewasa," tuturnya. 

Menurutnya, kemampuan membela diri merupakan keterampilan yang bisa membantu seseorang untuk menghadapi situasi yang tidak nyaman. Anak yang dibiasakan berbicara sejak kecil biasanya memiliki emosi yang lebih stabil saat tumbuh dewasa, Bunda.

Lebih lanjut, masalah bisa saja muncul ketika orang tua terlalu menuntut anak untuk selalu patuh dan menahan perasaannya hanya karena takut dianggap tidak sopan.

Bicara soal hal ini, Reem Rouda menyebut bahwa pola asuh seperti ini bisa membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang hanya fokus untuk menyenangkan orang lain.

"Memupuk pola pikir seperti itu dapat menciptakan 'sejumlah besar masalah lain'," ujarnya.

Oleh karena itu, Bunda perlu mengetahui cara mendidik anak supaya bisa berani bicara tetapi tetap sopan.

Cara mendidik anak agar berani bicara tapi sopan

Setelah memahami kembali makna anak yang dianggap 'suka menjawab', Reem Rouda mengatakan bahwa ada batas tersendiri antara anak sedang membela diri dan benar-benar bersikap tidak hormat.

Menurutnya, kunci supaya anak bisa tumbuh percaya diri dan tetap sopan adalah dengan mengajarkan tentang 'kesadaran emosional dan empati'. Anak yang peka terhadap perasaannya sendiri biasanya lebih mudah memahami perasaan orang lain.

Ia juga menyampaikan bahwa empati perlu dicontohkan langsung oleh orang tua dalam interaksi sehari-hari, Bunda. Orang tua bisa memulainya dengan membicarakan perasaan mereka sendiri.

Lebih lanjut, mengajari anak untuk menggambarkan perasaannya dengan kata-kata juga penting. Misalnya saja dengan mengatakan, "aku senang" atau "aku kesal dan frustrasi". Cara ini sekaligus mengajarkan mereka untuk paham tentang bagaimana tindakannya bisa berdampak pada orang lain.

Selain itu, Bunda juga disarankan untuk meminta maaf kepada anak saat melakukan kesalahan. Jadi, jangan sungkan ya untuk mengucapkan kata 'maaf' pada Si Kecil.

Kebiasaan meminta maaf ini akan menunjukkan kepada anak bahwa setiap orang itu bertanggung jawab atas perilakunya sendiri. Nantinya, anak pun akan belajar memberikan perlakuan yang sama kepada orang lain.

"Anak yang hormat akan merasa dihormati. Anak yang mendengarkan akan merasa didengarkan. Jadi, mulailah dari sana," jelasnya.

Reem Rouda juga mengimbau supaya orang tua tidak memaksa anak untuk selalu mengucapkan 'tolong' atau 'terima kasih'. Mengapa demikian?

Menurutnya, anak belajar paling efektif dari apa yang mereka lihat sehari-hari, bukan dari perintah yang selalu diulang-ulang. Dengan memberikan contoh yang positif, anak pun akan meniru tanpa merasa terpaksa.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda