Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Cara Ampuh Mengatasi Kebiasaan Anak Susah Makan Menurut Ahli Gizi

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Selasa, 18 Nov 2025 16:55 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Kebiasaan Anak Susah Makan Menurut Ahli Gizi
Ilustrasi Cara Ampuh Mengatasi Kebiasaan Anak Susah Makan Menurut Ahli Gizi/Foto: Getty Images/Userba011d64_201
Daftar Isi
Jakarta -

Bunda, ada kalanya Si Kecil sedang berada di fase sulit untuk makan, sementara di lain waktu justru terlihat sangat lahap. Belum lagi, kalau anak suka pilih-pilih soal makannya.

Menilik dari National Health Service (NHS), lebih dari separuh anak pernah mengalami fase picky eater dalam suatu tahap tumbuh kembangnya. Kondisi seperti ini kerap dialami oleh banyak keluarga.

Menurut seorang ahli gizi anak dan bayi di Inggris, Charlotte Stirling Reed, kebiasaan ini perlu dikelola dengan pendekatan yang tepat. Ia mengingatkan bahwa proses makan anak memang perlu dipahami lebih lanjut oleh orang tuanya.

"Ini adalah bagian yang sangat normal dari perkembangan banyak anak. Ada banyak keluarga di luar sana yang menghadapi hal ini," tutur Charlotte dikutip dari laman BBC.

Lantas, bagaimana cara ampuh mengatasi kebiasaan anak susah makan? Simak ulasan selengkapnya menurut penjelasan dari ahli gizi.

Cara ampuh mengatasi kebiasaan anak susah makan menurut ahli gizi

Ada beberapa cara yang terbukti ampuh mengatasi kebiasaan anak yang susah untuk makan:

1. Biarkan anak memilih makanannya sendiri

Langkah yang pertama, Bunda bisa memberi kesempatan pada Si Kecil untuk memilih makanannya sendiri. Meski cara ini terkadang terasa berlawanan dengan naluri orang tua, pendekatan ini justru bisa membantu mereka lebih berani mencoba berbagai jenis makanan.

"Jika anak Bunda berkata, 'aku tidak mau makan makanan ini,' maka mengatakan kepadanya, 'tidak apa-apa,' adalah sikap yang jauh lebih membantu," ujar Charlotte.

Saat anak bertumbuh, mereka perlu belajar membuat keputusan mengenai apa yang ingin mereka makan. Anak-anak biasanya sangat senang saat diberi kesempatan untuk memilih sendiri, sehingga saat Bunda berkata, "kamu tidak harus memakannya," mereka bisa merasa lebih bebas untuk mengambil keputusannya.

2. Jangan memberi label makanan sebagai baik atau buruk

Cara ampuh selanjutnya, Bunda bisa mencoba untuk tidak memberi label makanan sebagai baik atau buruk. Ahli gizi Charlotte mengatakan bahwa cara pandang tersebut bisa berdampak pada hubungan mereka dengan makanan ke depannya.

"Cobalah bersikap netral. Hindari kalimat 'kalau kamu makan itu, kamu akan dapat hadiah atau hukuman'. Kalimat-kalimat seperti itu bisa berdampak sangat negatif pada anak-anak," katanya.

Sebagai gantinya, Charlotte menganjurkan orang tua untuk mengajarkan anak tentang konsep dari keseimbangan. Langkah ini nantinya dapat membantu mereka melihat makanan dengan cara yang lebih positif, Bunda.

"Kita tidak perlu mempermalukan makanan yang berbeda-beda, tetapi kita mungkin makan beberapa makanan lebih jarang daripada yang lain," kata Charlotte.

"Saya tidak akan membahas mana yang lebih sehat atau mana yang tidak. Saya akan menjadi contoh, saya akan menunjukkan kepada mereka seperti apa moderasi, variasi, dan keseimbangan itu," tambahnya.

3. Jadikan pengalaman makan bersama jadi lebih menyenangkan

Bunda bisa mencoba membuat suasana makan terasa lebih menyenangkan. Mengapa demikian? Cara ini dilakukan supaya anak tidak merasa terbebani dan bisa mengalihkan perhatiannya dari tekanan untuk menghabiskan makanannya.

Pendekatan tersebut juga dapat mengubah pandangan mereka terhadap meja makan yang sebelumnya mungkin terasa kurang nyaman. Dengan suasana yang lebih hangat, anak biasanya akan lebih mudah untuk diajak duduk bersama.

Charlotte juga menyarankan agar orang tua tidak terlalu menyoroti soal makanannya. Dengan mengajak Si Kecil berbincang, waktu makan bersama orang tua pun akan terasa lebih menyenangkan.

"Tapi usahakan jangan fokus pada makanannya. Usahakan waktu makan malam menyenangkan, dan ajak mereka mengobrol sesering mungkin," katanya.

4. Perhatikan nafsu makan anak

Ketika anak memasuki usia sekitar satu tahun, laju pertumbuhannya pun ikut mulai melambat. Kondisi ini kerap kali membuat nafsu makan mereka ikut menurun.

"Ada masa-masa naik dan turun. Sama seperti kita tidak selalu punya selera makan yang sama setiap hari, begitu pula anak-anak kita," ucap Charlotte.

Lantas, bagaimana cara orang tua mengatasinya? Dalam hal ini, Bunda bisa membiarkan mereka untuk menentukan seberapa banyak makanan yang ingin mereka makan.

"Itu namanya pemberian makan responsif, membiarkan mereka menentukan seberapa banyak mereka makan. Jadi, kami menetapkan strukturnya, seperti sarapan, makan siang, dan makan malam. Kami menawarkannya pada waktu itu dan kami memilih makanan apa saja, tetapi kami harus mencoba dan membiarkan mereka memutuskan seberapa banyak," tuturnya.

Selama anak aktif dan pertumbuhan mereka normal, Bunda tidak perlu khawatir berlebihan, ya. Kemungkinan besar, mereka sudah mendapatkan asupan yang cukup dari makanannya sehari-hari.

5. Selalu libatkan anak dalam persiapan makan

Bunda dapat mengajak Si Kecil ikut dalam persiapan makan, mereka akan lebih berani untuk mencoba hal-hal baru. Cara ini juga bisa menumbuhkan rasa ingin tahu anak terhadap makanan.

Ahli gizi Charlotte mengatakan bahwa kegiatan seperti menyiapkan meja makan atau berbelanja bersama dapat memberikan pengalaman yang positif bagi anak. Lebih dari itu, ia juga menyarankan supaya anak diperkenalkan pada berbagai jenis makanan sejak dini.

"Anak-anak menyukai keakraban. Jadi, semakin mereka mengenal semua makanan ini, semakin besar kemungkinan mereka akan menerimanya," ujarnya.

Itulah beberapa cara ampuh untuk membantu Si Kecil yang susah makan menurut ahli gizi. Bunda sudah terapkan?

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda