parenting
Pertumbuhan Gigi Bayi yang Tidak Normal, Kenali Penyebab hingga Ciri-cirinya
HaiBunda
Minggu, 23 Nov 2025 15:20 WIB
Daftar Isi
Setiap orang tua menantikan momen-momen penting dalam kehidupan anak mereka, termasuk munculnya gigi susu pertama mereka. Tumbuh gigi adalah proses gigi pertama bayi tumbuh menembus gusi. Gigi pertama bayi kerap disebut gigi sulung atau gigi susu.
Perkembangan gigi susu sebenarnya dimulai saat bayi berada di dalam kandungan, tapi itu hanya tunas. Sekitar usia kehamilan lima minggu, tunas pertama gigi susu berkembang di rahang bayi.
Saat lahir, bayi memiliki semua gigi sulung (10 di rahang atas, 10 di rahang bawah) dan beberapa gigi permanen yang berkembang di rahang atau di dalam gusi.
Sebagai orang tua, kita perlu memantau pertumbuhan gigi mereka. Kita perlu tahu apakah pertumbuhan mereka normal atau tidak normal. Jika tidak normal, kita perlu ke dokter dan cari tahu penyebabnya.
Dalam artikel ini, Bunda akan mengetahui bagaimana pertumbuhan gigi bayi yang tidak normal, mulai dari penyebab, ciri-ciri, hingga cara mencegahnya dengan perawatan agar gigi bayi tumbuh sesuai.
|
Baca Juga : Tips Merawat Gigi Anak agar Tak Alami Karies
|
Ciri pertumbuhan gigi bayi yang tidak normal
Ada beberapa ciri pertumbuhan gigi bayi yang tidak normal dan perlu Bunda ketahui. Simak penjelasan berikut ini.
1. Belum tumbuh gigi sampai usia 12 bulan
Jika gigi susu pertama anak  belum tumbuh hingga usia 12 bulan, penting untuk membawanya ke dokter gigi. Bunda juga harus berkonsultasi dengan dokter gigi jika gigi susu lainnya belum tumbuh hingga usia empat tahun.
2. Gigi berjejal
Gigi berjejal adalah kondisi gigi umum yang mengacu pada gigi yang tidak dapat tumbuh lurus karena kurangnya ruang. Ketika ini terjadi, gigi bayi mungkin saling menekan, tumpang tindih, dan terpelintir sehingga beberapa gigi terdorong ke belakang atau di depan gigi lainnya.
3. Gigi yang luar biasa besar atau kecil
Makrodonsia mengacu pada gigi yang terlalu besar yang mengganggu kesejajaran alami gigitan dan senyum . Meskipun dapat memengaruhi satu atau beberapa gigi, kondisi ini paling sering terlihat pada gigi seri atau geraham. Kondisi ini berbeda dari gigi berjejal atau pertumbuhan berlebih pada umumnya; kondisi ini secara khusus melibatkan ukuran gigi, bukan kuantitas atau jarak.
Makrodonsia bisa menyebabkan gigi berjejal atau tumpang tindih karena ukuran, gigitan yang tidak sejajar atau nyeri rahang, kesulitan mengunyah atau berbicara.
Sementara, mikrodonsia berarti "gigi kecil". Ini adalah kondisi gigi langka yang dapat terjadi karena faktor genetik atau lingkungan. Mikrodonsia sebenarnya tidak selalu memerlukan perawatan. Namun, jika gigi kecil mengganggu makan, berbicara, atau rutinitas sehari-hari lainnya, dokter gigi dapat membantu. Demikian dikutip dari Cleveland Health.
Tanda-tanda gigi berlubang pada gigi susu
Karies (kerusakan gigi) pada gigi susu dulu dikenal sebagai kerusakan gigi botol susu bayi. Sekarang disebut karies anak usia dini. Karies adalah istilah medis untuk gigi berlubang. Anak-anak dari segala usia dapat mengalami gigi berlubang, tetapi gigi berlubang terbentuk lebih cepat pada gigi susu dibandingkan pada gigi dewasa (permanen).
Gigi berlubang dapat mulai berkembang segera setelah gigi susu tumbuh, biasanya antara usia enam bulan hingga satu tahun. Gigi berlubang disebabkan oleh gula dan sejenis bakteri yang hidup di mulut. Bakteri di mulut mengubah gula dalam makanan dan minuman, termasuk ASI, menjadi asam yang dapat merusak lapisan luar gigi yang keras (enamel).
Gigi susu tidak tanggal saat gigi permanen mulai tumbuh
Mengutip laman Sprout Pediatric Dentistry, istilah gigi hiu digunakan ketika gigi susu anak tidak tanggal tetapi gigi permanen barunya sudah tumbuh. Hal ini dapat mengakibatkan anak memiliki deretan gigi seperti hiu dengan gigi baru biasanya lebih dekat ke lidah.
Jika ini terjadi, sebaiknya biarkan gigi susu rontok secara alami. Cara ini paling mudah jika gigi susu sudah goyang, karena tekanan dari lidah anak  akan membantu mendorong gigi baru ke posisinya sambil mendorong gigi susu keluar secara perlahan. Atau, jika gigi susu sangat goyang tetapi tidak mau tanggal,  Bunda mungkin perlu mempertimbangkan pencabutan gigi dari dokter gigi anak.
5 Penyebab Pertumbuhan Gigi Bayi yang Tidak Normal
Ada beberapa penyebab mengapa pertumbuhan gigi bayi bisa tidak normal. Dilansir laman Rowlett Dental Kids, berikut penyebabnya:
1. Genetika
Seperti banyak aspek perkembangan fisik lainnya, faktor keturunan dapat sangat memengaruhi pertumbuhan gigi. Jika orang tua mengalami gigi berjejal, erupsi tertunda, atau gigi tambahan, anak mungkin juga mengalaminya.
2. Kehilangan gigi susu terlalu dini
Kehilangan gigi susu terlalu dini, baik karena cedera maupun pembusukan, dapat menyebabkan gigi di dekatnya bergeser dan memakan tempat. Hal ini dapat menghalangi jalan bagi gigi dewasa untuk erupsi dengan benar, yang menyebabkan ketidaksejajaran atau impaksi.
3. Mengisap jempol atau menggunakan empeng dalam waktu lama
Kebiasaan oral seperti mengisap jempol atau penggunaan empeng dalam waktu lama setelah usia tiga tahun dapat memengaruhi posisi gigi yang sedang erupsi, dan bahkan memengaruhi perkembangan rahang. Hal ini dapat mengakibatkan gigitan terbuka atau gigitan dalam.
4. Ruang rahang yang tidak memadai
Gigi berjejal terjadi jika rahang anak terlalu kecil atau sempit untuk menampung semua gigi dewasa yang akan tumbuh. Ini adalah salah satu masalah ortodontik paling umum yang terlihat pada anak-anak yang sedang tumbuh.
5. Gigi Supernumerary (gigi tambahan)
Beberapa anak memiliki jumlah gigi yang melebihi jumlah normal. Gigi tambahan ini dapat mengganggu susunan dan jarak alami gigi, sehingga mencegah gigi lain tumbuh di lokasi yang tepat.
Rentang waktu pertumbuhan gigi bayiÂ
Setiap anak itu unik. Ada anak yang terlahir dengan gigi yang sudah ada, sementara yang lain mungkin gigi pertamanya tumbuh paling cepat pada usia empat bulan atau paling lambat mendekati usia 12 bulan. Rata-rata, gigi susu mulai tumbuh antara usia 6 dan 12 bulan, dengan gigi pertama diperkirakan tumbuh paling lambat pada ulang tahun pertama anak.
Waktu erupsi gigi susu bervariasi tergantung jenis giginya. Dikutip dari BBC, rentang waktu erupsi gigi susu atas dan bawah yang umum adalah sebagai berikut:
- Gigi seri bawah (gigi depan bawah) – biasanya yang pertama tumbuh, biasanya sekitar usia 5 hingga 7 bulan
- Gigi seri atas (gigi depan atas) – cenderung tumbuh sekitar usia 6 hingga 8 bulan
- Gigi seri lateral atas (di kedua sisi gigi depan atas) – tumbuh sekitar usia 9 hingga 11 bulan
- Gigi seri lateral bawah (di kedua sisi gigi depan bawah) – tumbuh sekitar usia 10 hingga 12 bulan
- Gigi geraham pertama (gigi belakang) – tumbuh sekitar usia 12 hingga 16 bulan
- Gigi taring (di antara gigi seri lateral dan geraham pertama) – tumbuh sekitar usia 16 hingga 20 bulan
- Gigi geraham kedua – tumbuh sekitar usia 20 hingga 30 bulan
Cara merawat gigi bayi agar tumbuh normal
Supaya gigi bayi tumbuh normal, maka orang tua perlu melakukan perawatan pada gigi anak secara teratur dan konsisten. Dikutip dari Better Health, berikut cara merawat gigi susu anak sesuai jenjang usia:
- Sejak lahir: Bersihkan mulut dan gusi dengan kain lembut
- Gigi geraham pertama: Sikat gigi dua kali sehari dengan sikat gigi berbulu lembut dan air putih.
- 12 bulan: Ajak anak untuk kunjungan pertama ke dokter gigi.
- 18 bulan: Tambahkan pasta gigi anak-anak/rendah fluoride seukuran kacang polong dan dorong anak  untuk meludahkannya, jangan ditelan, dan jangan dibilas. Simpan pasta gigi di luar jangkauan anak.
- 2,5 tahun: Mulailah membersihkan sela-sela gigi yang bersentuhan.
- 4-5 tahun: Mulailah mengajari anak  menyikat giginya sendiri.
- 6 tahun: Beralihlah ke pasta gigi dewasa dan ludahkan, jangan ditelan, dan jangan dibilas. Mulailah mengajari anak  membersihkan sela-sela giginya sendiri.
- 8 tahun: Biarkan anak menyikat dan membersihkan sela-sela gigi tanpa pengawasan dan lanjutkan pemeriksaan gigi rutin.
Demikian aturan merawat gigi anak sejak lahir, hingga berlanjut pada saat ia berusia 8 tahun. Semoga informasinya membantu!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Parenting
Penyebab Gigi Anak Menghitam dan Cara Merawatnya agar Tak Semakin Parah
Parenting
Karies Gigi pada Anak Jadi Kasus Paling Banyak di Indonesia, Ini Faktanya Menurut Dokter
Parenting
7 Kebiasaan Anak yang Bisa Bikin Gigi Berantakan, Hindari Dilakukan Sejak Kecil
Parenting
Kapan Anak Mulai Dibawa ke Dokter Gigi?
Parenting
7 Tips Mencegah Karies Gigi pada Anak, Jangan Terlambat Bunda
9 Foto
Parenting
Begini Jadinya Kalau Gusi Anak Gatal karena Tumbuh Gigi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Karies Gigi pada Anak Jadi Kasus Paling Banyak di Indonesia, Ini Faktanya Menurut Dokter
Karies pada Gigi Anak, Kenali Gejala hingga Cara Mencegahnya
6 Kebiasaan Penyebab Gigi Tonggos Anak dan Perawatan untuk Memperbaiki Strukturnya