parenting
7 Warisan Genetik yang Diturunkan dari Ayah ke Anak, Termasuk Kesehatan Mental
HaiBunda
Senin, 17 Nov 2025 09:10 WIB
Daftar Isi
Dalam pewarisan genetik dari orang tua ke anak, ada beberapa yang disebutkan spesifik menurun dari ayah saja. Nah, apa saja warisan genetik tersebut?
Faktanya, ilmu tentang sifat bawaan atau warisan genetik memang sangat kompleks, Bunda. Warna rambut, lesung pipi, bahkan kecerdasan dapat diwariskan secara genetik, namun mekanismenya tidak sesederhana itu.
Ada sekitar 20.000 gen di dalam tubuh manusia, setengahnya berasal dari Bunda dan setengah lainnya dari ayah.Â
"Setiap gen bertugas membentuk satu protein atau zat tertentu, dan campuran inilah yang menjadi pembentuk diri anak. Mulai dari warna rambut, warna mata, tinggi badan, hingga kecenderungan terhadap penyakit tertentu," ungkap konselor genetika, Heather Hampel, dikutip dari Reader's Digest.
Apa itu warisan genetik?
Menurut konselor genetika lainnya, Taylor Sabato, ada banyak cara seseorang bisa mewarisi sifat dari orang tua. Pertama, melalui gen dominan. Jika anak mewarisi gen dominan, maka sifat itu akan muncul.
Sebagai contoh yakni warna mata. Jika salah satu orang tua memiliki mata berwarna cokelat, kemungkinan besar anak juga akan memiliki mata cokelat, karena ini adalah sifat dominan.
Kedua, melalui gen resesif. Kedua orang tua harus memiliki gen resesif agar sifat tersebut dapat muncul.
"Untuk pewarisan dominan, satu varian gen dari ibu atau ayah saja sudah cukup untuk memengaruhi apakah sifat itu muncul. Sementara untuk sifat resesif, anak perlu mewarisi varian gen tersebut dari kedua orang tua," ujar Sabato.
Selain itu, ada juga pola pewarisan gen lebih kompleks yang memerlukan kombinasi beberapa varian gen dari Bunda atau ayah agar suatu sifat atau kondisi muncul.Â
Pola yang paling umum adalah pewarisan terkait kromosom X (X-linked inheritance). Kondisi ini dipengaruhi oleh varian gen yang terdapat pada kromosom X.
Seperti apa pembagian warisan genetik ayah dan ibu?
Banyak orang mengira bahwa pembagian warisan genetik bersifat rata, yakni masing-masing 50 persen. Namun, sebenarnya pengaruh terhadap sifat tersebut tidak selalu seimbang.
Salah satu alasannya adalah karena beberapa gen lebih aktif dibandingkan yang lain. Dikutip dari Family Education, penelitian pada tikus menunjukkan bahwa mereka menggunakan lebih banyak DNA dari ayah. Oleh sebab itu, hingga 60 persen gen dari ayah lebih aktif dibandingkan gen dari ibu.
Meski belum pasti, hal yang sama kemungkinan besar juga terjadi pada mamalia lain, termasuk manusia. Faktor lain yang memengaruhi adalah epigenetika, yaitu fenomena di mana lingkungan memengaruhi cara gen diekspresikan.
Epigenetika berperan dalam penampilan fisik, kesehatan, dan bahkan kesehatan mental. Hal ini bisa juga diwariskan ke generasi berikutnya.
Diketahui gaya hidup ayah dan faktor lingkungan lain selama hidupnya dapat memengaruhi sifat anak-anaknya kelak. Misalnya, jika seorang ayah memiliki pola makan sehat saat remaja, hal ini bisa menurunkan risiko penyakit jantung pada anak dan cucu.
Apa saja warisan genetik yang diturunkan dari ayah ke anak?
Warisan genetik tak hanya tentang ciri fisik seperti warna mata atau warna rambut, tapi juga berbagai aspek kehidupan anak. Mulai dari kepribadian, bakat bawaan, hingga kesehatan mental.
Berikut beberapa warisan genetik yang diturunkan dari ayah ke anak:
1. Tinggi badan
Ada setidaknya 700 variasi genetik yang berperan dalam menentukan tinggi badan. Meski sifat ini diwariskan dari kedua pihak, penelitian menunjukkan bahwa gen dari ayah berperan lebih besar lho, Bunda.
Dalam hal ini, peneliti menyoroti insulin-like growth factor (IGF), yaitu protein yang mendorong pertumbuhan. Gen dari ibu mengandung reseptor yang berlawanan, yaitu IGF2R.
2. Jenis kelamin
Pria menentukan jenis kelamin bayi karena memberikan kromosom Y untuk anak laki-laki dan X untuk anak perempuan.
Menurut penelitian medis dari UT Southwestern Medical Center, kombinasi X dari ibu dan X dari ayah menghasilkan jenis kelamin perempuan. Sementara itu, kombinasi X dari ibu dan Y dari ayah menghasilkan jenis kelamin laki-laki.
Penelitian juga menemukan bahwa rasio jenis kelamin dalam keluarga mengikuti garis keturunan ayah, bukan Bunda. Misalnya, jika ayah memiliki banyak saudara laki-laki, kemungkinan besar ia juga akan memiliki anak laki-laki. Begitu juga jika ayah memiliki banyak saudara perempuan.Â
3. Kesehatan mental
Genetika juga memengaruhi proses kerja kimiawi pada otak. Sebagai contoh, jika kualitas sperma ayah menurun maka ada potensi penurunan kualitas gen, yang dapat menimbulkan risiko masalah kesehatan mental pada anak.
Beberapa contoh masalah kesehatan mental tersebut termasuk seperti hiperaktivitas, gangguan bipolar, atau kesulitan belajar.Â
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa pengaruh genetika terhadap gangguan mental tidak sebesar yang dulu diperkirakan, yakni hanya sekitar 10–20 persen. Terkait kesehatan mental, faktor lingkungan dipercaya memegang peran yang lebih besar.
4. Gangguan terkait kromosom Y
Anak laki-laki memiliki kromosom XY, sehingga mereka mewarisi kromosom Y dari ayah. Mereka juga mewarisi semua gen yang ada di kromosom tersebut, termasuk gen yang berperan dalam produksi sperma dan sifat biologis laki-laki lainnya.
Namun, hal ini juga berarti anak berisiko bisa mewarisi penyakit yang disebabkan oleh mutasi pada gen di kromosom Y yang disebut gangguan Y-linked.
5. Kepribadian
Beberapa ciri kepribadian seperti kecerdasan dan temperamen memiliki komponen genetik, sehingga dapat diwariskan. Penelitian pada anak kembar menunjukkan bahwa 30–60 persen sifat kepribadian dipengaruhi oleh faktor genetik.
Artinya, seorang ayah dapat mewariskan sebagian gen yang memengaruhi sifat kepribadiannya kepada anak. Namun perlu dicatat bahwa lingkungan juga memiliki pengaruh besar ya, Bunda.Â
6. Penyimpanan lemak dalam tubuh
Penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan jenis lemak putih diwariskan dari ayah. Hal ini berarti gen dari ayah lebih berperan dalam menentukan kecenderungan penyimpanan lemak.Â
Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh terkait hal ini. Oleh sebab itu, punya ayah dengan berat badan berlebih tidak selalu berarti anak akan mengalami hal yang sama.
Gaya hidup tetap menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan, terlepas dari gen yang diwarisi. Jadi pastikan Si Kecil tetap terbiasa menerapkan pola hidup sehat sejak dini.
7. PubertasÂ
Masa pubertas dan semua perubahan yang menyertainya, termasuk seperti jerawat atau perubahan suara, merupakan bagian penting dari tumbuh kembang. Hal ini juga termasuk dalam sifat yang diwariskan, Bunda.
Sebenarnya gen dari kedua orang tua memengaruhi kapan pubertas dimulai. Namun, jika seseorang mengalami pubertas dini (sebelum 9 tahun pada anak laki-laki), hal ini mungkin disebabkan oleh gen yang diwariskan dari ayah.
Penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine menemukan bahwa mutasi gen tertentu dapat menyebabkan pubertas dini, yang membuat seseorang mengalaminya lebih cepat dibandingkan teman sebayanya.
Itulah ulasan tentang macam-macam warisan genetik yang diturunkan dari ayah ke anak. Ingat, meskipun gen berpengaruh namun faktor lain seperti lingkungan dan gaya hidup juga berperan besar ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Parenting
Bunda Perlu Tahu, Pentingnya Mengajarkan Kejujuran pada Anak Sejak Dini
Parenting
Studi: Bertengkar di Depan Anak Merusak Kesehatan Otaknya
Parenting
Anak Tak Mau Ditinggalkan dan Cemas Berpisah, Harus Bagaimana?
Parenting
Apa yang Sebaiknya Bunda Lakukan Saat Anak Dipukul Temannya?
Parenting
Tips Agar Anak Tak Jadi Pelampiasan Emosi Bunda
7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
7 Sifat Anak yang Diturunkan dari Bunda, Termasuk Temperamen
100 Quote Ayah dan Anak Perempuan yang Indah dan Menyentuh
Hukum Orang Tua yang Menyakiti Hati Anak dalam Islam