Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

3 Dampak Psikologis Membentak Anak Usia Dini, Jarang Disadari Orang Tua

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Kamis, 13 Nov 2025 15:40 WIB

3 Dampak Membentak Anak Usia Dini, Bisa Bikin Si Kecil Sulit Percaya Diri
Ilustrasi Dampak Membentak Anak Usia Dini, Bisa Bikin Si Kecil Sulit Percaya Diri/Foto: Getty Images/iStockphoto/Stock photo and footage
Daftar Isi
Jakarta -

Ada kalanya hari terasa begitu melelahkan hingga tanpa sadar kita membentak Si Kecil. Meski terlihatnya sepele, kebiasaan ini bisa berdampak besar pada psikologis anak, Bunda.

Membentak anak usia dini kerap dianggap cara yang cepat supaya mereka mau mendengar perkataan dari orang tuanya. Padahal, kebiasaan ini termasuk interaksi negatif yang bisa berpengaruh pada perilakunya seiring mereka bertumbuh.

Anak yang sering dibentak bisa mengalami dampak psikologis yang akan muncul perlahan, bahkan bisa bertahan hingga mereka dewasa nanti. Oleh karena itu, Bunda perlu sadar bahwa cara kita menanggapi akan terbentuk rasa percaya diri anak terhadap orang tuanya.

Nah, dalam hal ini, terdapat tiga dampak utama yang biasanya muncul pada anak usia dini bila sering dibentak oleh tuanya orang tua. Apa saja itu, Bunda?

Dampak membentak anak usia dini

Berikut ini beberapa dampak yang bisa dirasakan anak ketika sering dibentak oleh orang tuanya:

1. Anak cenderung menunjukkan perilaku yang agresif

Anak usia dini sedang berada di fase mirroring, di mana mereka memperhatikan dan meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Jika Bunda sering membentak, Si Kecil cenderung meniru sikap tersebut saat ingin menyampaikan keinginannya.

"Membentak anak dapat membentuk perilaku anak yang lebih agresif. Anak dapat meniru perilaku dari orang tuanya dan melakukan hal yang sama kepada orang lain dalam mengungkapkan keinginannya. Kita perlu ingat bahwa proses perkembangan individu dibentuk oleh interaksi timbal balik antara individu dan konteks lingkungannya," ujar seorang pendidik Rumah Main Cikal Serpong, Atthariq Putri Utami.

Selain agresif, anak juga bisa menunjukkan perilaku defensif dan sulit untuk diajak berkomunikasi. Perilaku agresif yang muncul ini bisa berdampak jangka panjang pada hubungan sosial Si Kecil lho, Bunda.

2. Anak sulit mengendalikan emosinya

Cara kita menanggapi anak saat marah atau kecewa nantinya akan menjadi contoh bagi mereka saat ingin mengekspresikan emosinya. Jika Bunda sering membentak, anak pun akan belajar meniru kebiasaan buruk tersebut.

Akibat sering mendengar bentakan dari orang tuanya, anak cenderung kesulitan mengendalikan emosinya. Hal inilah yang membuat mereka sulit untuk mengendalikan perasaan dalam kesehariannya.

3. Anak bisa kehilangan rasa percaya dirinya

Ketika anak sering dibentak oleh orang tuanya, pandangannya terhadap diri sendiri bisa menjadi negatif, Bunda. Mereka pun akan mulai merasa dirinya itu kecil, tidak mampu, dan kurang berharga.

Akibatnya, anak akan kehilangan rasa percaya dirinya dalam berbagai situasi, baik di rumah maupun di sekolah. Tak hanya itu saja, mereka juga bisa ragu untuk mengekspresikan pendapatnya atau mencoba hal-hal baru.

Perasaan ini bisa saja bertahan lama jika kebiasaan membentak terus terjadi. Oleh karena itu, Bunda perlu menanggapi Si Kecil dengan sabar dan jangan lupa juga beri mereka pengertian, ya.

Itulah penjelasan mengenai dampak membentak anak usia dini. Jadi, yuk hindari kebiasaan buruk ini supaya Si Kecil bisa tumbuh lebih percaya diri dan bahagia.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda