parenting
3 Dampak Psikologis Membentak Anak Usia Dini, Jarang Disadari Orang Tua
HaiBunda
Kamis, 13 Nov 2025 15:40 WIB
Daftar Isi
Ada kalanya hari terasa begitu melelahkan hingga tanpa sadar kita membentak Si Kecil. Meski terlihatnya sepele, kebiasaan ini bisa berdampak besar pada psikologis anak, Bunda.
Membentak anak usia dini kerap dianggap cara yang cepat supaya mereka mau mendengar perkataan dari orang tuanya. Padahal, kebiasaan ini termasuk interaksi negatif yang bisa berpengaruh pada perilakunya seiring mereka bertumbuh.
Anak yang sering dibentak bisa mengalami dampak psikologis yang akan muncul perlahan, bahkan bisa bertahan hingga mereka dewasa nanti. Oleh karena itu, Bunda perlu sadar bahwa cara kita menanggapi akan terbentuk rasa percaya diri anak terhadap orang tuanya.
Nah, dalam hal ini, terdapat tiga dampak utama yang biasanya muncul pada anak usia dini bila sering dibentak oleh tuanya orang tua. Apa saja itu, Bunda?
Dampak membentak anak usia dini
Berikut ini beberapa dampak yang bisa dirasakan anak ketika sering dibentak oleh orang tuanya:
1. Anak cenderung menunjukkan perilaku yang agresif
Anak usia dini sedang berada di fase mirroring, di mana mereka memperhatikan dan meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Jika Bunda sering membentak, Si Kecil cenderung meniru sikap tersebut saat ingin menyampaikan keinginannya.
"Membentak anak dapat membentuk perilaku anak yang lebih agresif. Anak dapat meniru perilaku dari orang tuanya dan melakukan hal yang sama kepada orang lain dalam mengungkapkan keinginannya. Kita perlu ingat bahwa proses perkembangan individu dibentuk oleh interaksi timbal balik antara individu dan konteks lingkungannya," ujar seorang pendidik Rumah Main Cikal Serpong, Atthariq Putri Utami.
Selain agresif, anak juga bisa menunjukkan perilaku defensif dan sulit untuk diajak berkomunikasi. Perilaku agresif yang muncul ini bisa berdampak jangka panjang pada hubungan sosial Si Kecil lho, Bunda.
2. Anak sulit mengendalikan emosinya
Cara kita menanggapi anak saat marah atau kecewa nantinya akan menjadi contoh bagi mereka saat ingin mengekspresikan emosinya. Jika Bunda sering membentak, anak pun akan belajar meniru kebiasaan buruk tersebut.
Akibat sering mendengar bentakan dari orang tuanya, anak cenderung kesulitan mengendalikan emosinya. Hal inilah yang membuat mereka sulit untuk mengendalikan perasaan dalam kesehariannya.
3. Anak bisa kehilangan rasa percaya dirinya
Ketika anak sering dibentak oleh orang tuanya, pandangannya terhadap diri sendiri bisa menjadi negatif, Bunda. Mereka pun akan mulai merasa dirinya itu kecil, tidak mampu, dan kurang berharga.
Akibatnya, anak akan kehilangan rasa percaya dirinya dalam berbagai situasi, baik di rumah maupun di sekolah. Tak hanya itu saja, mereka juga bisa ragu untuk mengekspresikan pendapatnya atau mencoba hal-hal baru.
Perasaan ini bisa saja bertahan lama jika kebiasaan membentak terus terjadi. Oleh karena itu, Bunda perlu menanggapi Si Kecil dengan sabar dan jangan lupa juga beri mereka pengertian, ya.
Itulah penjelasan mengenai dampak membentak anak usia dini. Jadi, yuk hindari kebiasaan buruk ini supaya Si Kecil bisa tumbuh lebih percaya diri dan bahagia.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)ARTIKEL TERKAIT
Parenting
Begini Ciri-Ciri Anak yang Tidak Percaya Diri & Cara Mengatasinya
Parenting
9 Dampak Anak Sering Dibentak yang Harus Diperhatikan, Bisa Menghambat Perkembangan Otak
Parenting
13 Dampak Psikologis Anak yang Jauh dari Orang Tua, Perlu Diperhatikan Bun
Parenting
9 Dampak Psikologis Anak Diasuh Nenek dan Kakeknya
Parenting
7 Cara Stimulasi Anak agar Cepat Berjalan
7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
10 Cara Memperbaiki Mental Anak yang Sering Dimarahi
Jarang Disadari Orang Tua, 5 Tanda Perilaku Impulsif pada Anak dan Cara Mengatasinya
7 Kesalahan Orang Tua yang Bisa 'Melemahkan' Mental Anak Tanpa Disadari, Jangan Anggap Remeh!