parenting
Benarkah Anak yang Lahir di Akhir Tahun Lebih Cerdas? Ini Hasil Penelitian Terbaru
HaiBunda
Rabu, 12 Nov 2025 21:40 WIB
Daftar Isi
Sebelumnya, penelitian di Harvard University, Amerika Serikat menunjukkan bahwa bayi musim dingin atau bayi yang lahir di akhir tahun lebih cerdas dibandingkan bayi yang tidak lahir di periode tersebut.
Menurut penelitian, anak-anak yang lahir akhir tahun memungkinkan untuk mendapatkan skor lebih tinggi dalam tes IQ dan menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang lebih kuat. Namun, bagaimana menurut penelitian terbaru?
Sebuah studi Jepang terbaru di tahun 2023, yang jauh lebih besar cakupannya yakni lebih dari 1 juta siswa di Jepang, ternyata mengungkap hasil yang berbeda.
Penelitian yang diterbitkan dalam Labour Economics menemukan bahwa anak-anak yang lahir di akhir tahun, seringkali mendapat skor lebih rendah, baik dalam tes akademik maupun keterampilan non-kognitif utama seperti pengendalian diri dan ketekunan bahkan hingga akhir sekolah menengah.
Hal ini karena anak yang lahir akhir tahun, seringkali memulai tahun akademik baru sebulan sampai tiga bulan, sebelum menginjak usia sekolah. Walhasil, anak-anak tersebut termasuk yang termuda di dalam kelas. Untuk diketahui bersama bahwa sebagian besar negara empat musim memulai tahun ajaran baru mereka di awal tahun.
Dalam temuannya, para peneliti melihat bahwa anak yang terlalu muda masuk sekolah ini mengejar ketertinggalan dengan bimbingan belajar privat.
Meskipun upaya tambahan ini dapat membantu menutup kesenjangan dalam kinerja akademik, hal itu dapat mengorbankan waktu yang dihabiskan untuk olahraga, permainan kreatif, atau kegiatan sosial, area yang memupuk kepercayaan diri emosional, kemandirian, dan kreativitas.
Hal ini kontras dengan hasil studi Harvard yang lebih optimis, yang menganggap kelahiran di akhir tahun meningkatkan kemandirian dan fleksibilitas sosial.
Kenyataannya mungkin lebih kompleks yaitu anak-anak termuda mungkin bekerja lebih keras dan membangun kegigihan, tetapi mereka mungkin juga merasa tertinggal secara sosial.
Pentingnya memasukkan anak ke sekolah dengan usia yang matang
Dilansir Made for Mums, salah satu temuan yang lebih menyadarkan dari studi Jepang ini adalah bahwa anak-anak termuda dalam satu tahun ajaran lebih cenderung melaporkan hubungan yang lebih buruk dengan guru dan teman sebaya.
Dinamika sosial yang kurang suportif ini dapat menghambat ketahanan emosional dan rasa efikasi diri anak.
Psikolog sekaligus Dosen UI, Rose Mini Agoes Salim ada beberapa aspek yang menjadi penentu kesiapan anak mulai masuk sekolah.
1. Aspek fisik
- Motorik kasar
- Motorik halus
2. Aspek bahasa
- Perkenalan diri
- Menjawab pertanyaan
- Bernyanyi
- Bercerita
3. Aspek kognitif
- Mengenal sesuatu
- Mengenal angka
- Mengenal warna
- Membedakan bentuk
- Dapat mengelompokkan benda
4. Aspek sosial-emosional
- Berperilaku sesuai norma
- Tidak terlalu bergantung orang tua
- Mampu menolong orang lain atau temannya
- Bermain secara interaktif
- Menghargai perbedaan
- Bisa menunjukkan kesetiakawanan
5. Aspek kemandirian
- Mampu makan sendiri
- Bisa menyikat gigi sendiri
- Mampu memakai baju sendiri
- Toilet learning
- Teratur dengan rutinitas, contohnya bangun tidur.
Dampak Memaksakan Anak Masuk Sekolah Formal Sebelum Usia Matang
Bagaimana jika orang tua memaksakan anak untuk masuk sekolah sebelum usianya matang? Biasanya, beberapa orang tua memutuskan anak untuk masuk sekolah di usia yang lebih muda, karena lahir di akhir tahun.Â
Menurut psikolog anak Samanta Elsener, M.Psi., Psi, anak yang dimasukkan ke dalam sekolah sebelum waktunya akan membuat anak tidak berkembang karena merasa terbebani. Anak juga akan merasa rendah diri dan motivasi belajar rendah.
"Dampak dimasukkan ke SD sebelum anak siap bisa membuat anak tidak berkembang karena merasa berat menjalani sekolah, stres atau tertekan dan bisa tidak naik kelas, serta jadi bisa merasa rendah diri dan motivasi belajar kurang optimal," kata Samanta ketika diwawancara HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Sementara, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Cambridge Assessment menunjukkan bahwa memasukkan anak ke sekolah di usia dini mungkin menimbulkan lebih banyak kerugian daripada keuntungan, Bunda. Anak-anak akan merasa kesusahan dan membuat mereka tidak nyaman.
"Anak-anak berusia sekitar empat tahun mungkin belum siap dengan lingkungan yang mereka temui di kelas, yang mencakup tidak hanya harus berurusan dengan kurikulum yang mungkin tidak disesuaikan dengan kebutuhan mereka tetapi juga dengan sejumlah hal penyesuaian sosial dan emosional. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan," demikian pernyataan dalam penelitian tersebut dikutip laman The Guardian.
Setelah mengetahui hasil penelitian terbaru mengenai masuk sekolah di usia yang lebih muda, membawa banyak pengaruh pada perkembangan sosial dan emosional anak, kini Bunda tak perlu memaksakan kemampuan anak ya! Meski anak lahir di akhir tahun, pastikan ia sudah siap untuk memasuki dunia sekolah.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Parenting
Bunda, Kenali 5 Tahap Perkembangan Empati pada Anak
Parenting
Masih Banding-bandingkan Anak? Coba Simak Pesan Kak Seto Soal Inner Strength
Parenting
9 Jenis Kecerdasan Anak, Bunda Perlu Tahu
Parenting
Penting! Begini Cara Melatih Kecerdasan Emosional Anak, Bun
Parenting
Intip Cara Atiqah Hasiholan Latih Kecerdasan Anak Selama Pandemi
7 Foto
Parenting
7 Potret Natarina Anak Taufik Hidayat yang Kini Beranjak Dewasa
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Ternyata Bulan Kelahiran Anak Memengaruhi Masa Depannya, Ini Kata Studi
Kisah Balita 2 Th Jadi Anggota Termuda Komunitas Anak Jenius, Skor IQ-nya Segini Bun
Ternyata Anak yang Lahir di Bulan Desember Akan Punya Keistimewaan Ini Menurut Studi