Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Cara Mengatasi Anak Suka Gigit & Memukul, Si Kecil Lagi di Fase Ini?

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Senin, 10 Nov 2025 14:45 WIB

Young mother holding her crying baby girl;
Ilustrasi Ketahui Cara Mengatasi Anak Suka Gigit & Memukul/Foto: iStockphoto/pickingpok
Daftar Isi
Jakarta -

Melihat anak suka tiba-tiba menggigit atau memukul orang lain pastinya bikin orang tua merasa khawatir. Namun, perilaku ini sebenarnya masih tergolong wajar di usia balita, Bunda. 

Mengapa demikian? Di masa tumbuh kembangnya, anak belum sepenuhnya bisa mengekspresikan emosi dengan kata-katanya. Oleh karena itu, mereka kerap menggunakan cara fisik, misalnya menggigit atau memukul untuk menyampaikan rasa kesalnya.

Fase ini sebenarnya merupakan bagian dari proses belajar Si Kecil dalam mengenali emosinya. Nantinya, kebiasaan ini pun perlahan bisa berkurang, Bunda.

"Saya menyebut masa balita sebagai 'tahap memukul' perkembangan karena perilaku ini umum terjadi pada anak usia 1 hingga 2 tahun," kata seorang psikolog klinis di Richmond, Virginia, dan mantan ketua National Parenting Education Network, Deborah Glasser, Ph.D., menilik dari Parents. 

Namun, kalau Si Kecil tiba-tiba suka menggigit atau memukul orang lain, kira-kira apa yang sebaiknya harus Bunda lakukan, ya?

Cara mengatasi anak suka gigit & memukul

Berikut ini beberapa cara mengatasi anak yang suka menggigit dan memukul seperti dikutip dari laman Parents:

1. Segera atasi masalah tersebut

Ketika anak mulai menggigit atau memukul, Bunda perlu segera menanganinya, ya. Jangan biarkan perilaku itu terus berlarut, karena anak bisa menganggapnya sebagai hal yang biasa saja.

Cobalah untuk turun ke level mereka dan tatap matanya, lalu katakan dengan suara yang tenang dan tegas, "tidak apa-apa untuk marah atau kesal, tapi tidak boleh memukul dan mengigit ya".

Dengan begitu, Bunda secara tidak langsung membantu Si Kecil untuk paham bahwa merasa marah atau kesal itu wajar saja, tapi tidak boleh dilampiaskan lewat tindakan yang kasar.

Lebih lanjut, hindari memberi penjelasan yang terlalu panjang, karena anak belum mampu memahami kalimat yang rumit. Jika mereka mengulangi perbuatannya, Bunda bisa menjauhkan mereka dari situasi tersebut atau memegang tangannya sambil berkata dengan lembut, "Aku tidak akan membiarkan kamu melakukan seperti ini terus".

"Ketika Bunda mendisiplinkan anak setiap kali mereka memukul, mereka akan belajar bahwa tidak ada alasan untuk melakukan kekerasan," kata profesor madya pediatri di Albert Einstein College of Medicine di Bronx, New York, Miriam Schechter, MD.

2. Tanyakan alasannya pada anak

Ketika Si Kecil tiba-tiba menggigit atau memukul, coba cari tahu terlebih dahulu apa penyebabnya. Mungkin mereka sedang kesal karena mainannya hilang atau justru lagi merasa lapar.

Oleh karena itu, Bunda bisa membantu mereka dengan menamai perasaannya, misalnya saja dengan mengatakan, "kamu marah, ya?" supaya mereka dapat belajar mengenali emosinya sendiri.

Jika Si Kecil membanting gelas karena ingin minum susu, coba bantu arahkan dengan cara yang positif. Bunda bisa mencontohkan ucapannya seperti, "kalau kamu mau susu, katakan saja, 'susu'".

Lewat cara ini, anak akan melihat bahwa ternyata ada cara yang lebih baik untuk menyampaikan keinginan tanpa harus memukul atau menggigit orang lain.

3. Tunjukkan empati

Ketika Si Kecil merasa sedang marah atau kesal, coba bantu mereka untuk mengenali perasaannya. Misalnya saja Bunda bisa bertanya, "kamu kelihatan marah karena mainanmu diambil oleh temanmu?" atau "kamu kesal karena Bunda enggak izinkan naik ke meja?".

Selain itu, jangan lupa juga berikan sikap positif saat anak berperilaku baik. Bunda bisa memujinya saat mereka mau berbagi mainan kepada teman sebayanya, supaya mereka tahu kalau perilaku baik itu juga bisa mendapatkan perhatian.

4. Alihkan perhatian mereka

Kalau anak mulai bertengkar atau tampak kesal saat bermain, coba alihkan perhatiannya. Perkenalkan mainan atau kegiatan yang lain supaya suasananya jadi lebih tenang.

Jika mereka berebut mainan, beri waktu sebentar untuk melihat apakah Si Kecil bisa menyelesaikan masalah sendiri atau tidak. Tapi kalau situasi mulai memanas, Bunda bisa berkata, "kalau kalian tidak bisa bergantian, Bunda simpan dulu mainannya dan kita coba lagi nanti".

Nah, dalam hal ini, jangan biarkan Si Kecil menerima mainan yang didapat dengan cara kasar. Saat Bunda meminta mereka mengembalikannya, anak akan melihat bahwa bersikap kasar tidak akan membuatnya mendapatkan apa yang diinginkan.

5. Jangan ajarkan kekerasan pada anak

Ketika Si Kecil tengah memukul atau menggigit, hindari membalasnya dengan kekerasan, ya. Anak usia satu tahun belum bisa memahami soal hubungan antara perbuatannya dan hukuman fisik yang diterima.

Kalau Bunda memukulnya balik, justru akan membuat mereka bingung, karena di satu sisi dia diajari bahwa memukul itu perbuatan yang salah, tapi di sisi lain ia menerima pukulan sebagai balasan.

Jadi, tetap tenangkan diri dan berikan contoh kalau masalah itu bisa diselesaikan tanpa adanya kekerasan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda