parenting
Pola Pengembangan Teks Eksplanasi Secara Umum, Jenis, dan Contohnya
HaiBunda
Selasa, 28 Oct 2025 23:30 WIB
Daftar Isi
Setiap hari, pastinya Si Kecil akan mengalami atau mendengar berbagai peristiwa di sekitar, seperti hujan turun, gunung meletus, hingga kebakaran di sebuah gedung. Semua peristiwa itu tentu tidak terjadi begitu saja.
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, Si Kecil bisa mempelajari cara menjelaskan berbagai peristiwa tersebut melalui teks eksplanasi. Teks ini digunakan untuk menerangkan bagaimana suatu kejadian berlangsung serta mengapa hal itu dapat terjadi.
Kala mempelajari teks eksplanasi, Si Kecil akan dapat memahami hubungan sebab dan akibat dari setiap peristiwa. Agar teks eksplanasi mudah dimengerti, diperlukan pola pengembangan yang teratur.
Pola ini membantu penulis menyusun ide secara runtut dari awal hingga akhir. Dengan pola yang jelas, penjelasan akan lebih mudah diikuti oleh pembaca. Pola pengembangan dalam teks eksplanasi biasanya terdiri dari beberapa bagian penting yang saling berkaitan.
Lantas, seperti apa bagian yang terdapat dari pola pengembangan teks eksplanasi?Â
Apa itu teks eksplanasi?
Dikutip dari Super Complete, teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terjadinya atau terbentuknya suatu peristiwa, baik yang berkaitan dengan alam maupun kehidupan sosial di sekitar. Melalui teks ini, Si Kecil dapat memahami bagaimana dan mengapa sesuatu bisa terjadi.
Pola pengembangan teks eksplanasi
Berdasarkan penjelasan dari buku Jenis-jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, teks eksplanasi memiliki dua pola pengembangan utama. Berikut selengkapnya.
1. Pola pengembangan kausalitas/sebab-akibat
Teks eksplanasi dapat dibuat dengan pola sebab dan akibat. Dalam pola ini digunakan kata penghubung khusus yang menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Kalimat dengan kata sebab biasanya menjadi pokok penjelasan, sedangkan kalimat dengan kata akibat menjadi penjelasannya.
Contoh kata penghubung tersebut yaitu karena, sebab, sehingga, oleh karena itu, oleh sebab itu, agar, dan akibatnya.
2. Pola pengembangan kronologis/proses
Teks eksplanasi berfungsi untuk menjelaskan proses suatu peristiwa dengan memakai kata penghubung waktu atau konjungsi temporal. Dengan mengetahui apa yang terjadi dan kapan waktunya, Si Kecil dapat memahami urutan kejadian dengan lebih lengkap. Konjungsi temporal terdiri dari dua jenis, yaitu sederajat dan tidak sederajat.
Contoh konjungsi temporal sederajat yaitu kemudian, lalu, sebelum, setelah, sesudahnya, dan selanjutnya, sedangkan konjungsi temporal tidak sederajat meliputi apabila, ketika, sambil, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, dan tatkala.
Jenis pola pengembangan teks eksplanasi
Saat menulis, tentunya Si Kecil dapat menjelaskan dan menyampaikan informasi kepada pembaca membuat teks eksplanasi memiliki pola pengembangan yang berbeda-beda. Dikutip dari buku Mari Belajar Bahasa Indonesia, Si Kecil dapat menulis teks eksplanasi dengan jenis pola pengembangan berikut ini. Simak selengkapnya.
1. Pola deduktif
Pola deduktif berarti menulis paragraf dimulai dari pernyataan umum, lalu dijelaskan dengan bagian yang lebih khusus atau rinci.Â
2. Pola induktif
Dalam pola induktif, paragraf disusun dengan urutan dari hal-hal yang bersifat khusus menuju pada pernyataan umum sebagai penutupnya.
3. Pola proses
Pada pola proses tentunya menjelaskan pola pengembangan paragraf yang disusun oleh beberapa kalimat secara runtut untuk membentuk satu kesatuan ide atau gagasan yang utuh.
4. Pola contoh
Dalam pola ini, paragraf dimulai dengan ide utama, lalu dijelaskan lebih lanjut dengan contoh-contoh yang menggambarkan gagasan tersebut.
5. Pola kausalitas
Pada pola kausalitas, paragraf disusun dengan kalimat yang menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat dari suatu peristiwa.Â
Contoh dan pembahasan pola pengembangan teks eksplanasi
Mengutip dari buku METAMORFOSIS TEKS EKSPLANASI DALAM KEHIDUPAN, berikut contoh dan pembahasan dari pola pengembangan teks eksplanasi yang dapat dipelajari Si Kecil di rumah. Simak selengkapnya.
1. Contoh teks eksplanasi pola pengembangan kausalitas/sebab-akibat
Gempa bumi melanda wilayah bagian selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 27 Mei 2006 pukul 05.54 WIB. Kekuatan gempa bumi tercatat 6,2 skala Richter pada kedalaman 17,1 km. Pusat gempa terletak pada posisi ± 25 km barat daya Kota Yogyakarta.
Gempa bumi ini mengakibatkan puluhan orang meninggal. Beberapa orang luka-luka. Sejumlah bangunan roboh dan mengalami kerusakan. Selain itu, dilaporkan juga terjadi longsoran dan kerusakan berat pada permukiman dan bangunan lainnya di Kabupaten Bantul karena dekat dengan sumber gempa bumi.
Pembahasan:
Pada kata mengakibatkan di awal paragraf kedua menunjukkan pola sebab-akibat. Kemudian kata karena di akhir paragraf juga menandai pola kausalitas yang sama.Â
2. Contoh teks eksplanasi pola pengembangan kronologis/proses
Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam bulan kelima rambut-rambut mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam, alis dan bulu mata timbul.
Setelah tujuh bulan, fetus mirip kulit orang tua dengan kulit merah berkeriput. Selama bulan kedelapan dan kesembilan, lemak ditimbun di bawah kulit sehingga perlahan-lahan menghilangkan sebagian keriput pada kulit. Kaki membulat. Kuku keluar pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan fetus menjadi sempurna dan siap dilahirkan.
Pembahasan:
Pola kronologis menggunakan kata penghubung waktu dan keterangan kapan peristiwa terjadi. Di teks ini, kata selama muncul di awal kalimat kedua dan keempat, sedangkan kata setelah ada di kalimat ketiga.
Kemudian keterangan waktu seperti bulan keempat, kelima, keenam, kedelapan, dan kesembilan juga dipakai. Kedua hal ini membantu menjelaskan dengan jelas proses terbentuknya janin di dalam kandungan.Â
Langkah-langkah menyusun teks eksplanasi
Pada umumnya, ketika menyusun teks eksplanasi harus menggunakan pola kronologis ataupun kausalitas. Dalam pola kronologis, Si Kecil dapat menyusun berdasarkan urutan waktu bagaimana suatu kejadian bisa terjadi. Sementara untuk pola kausalitas disusun berdasarkan sebab akibat bagaimana suatu peristiwa dapat terjadi. Teks eksplanasi disusun berdasarkan identifikasi sebuah fenomena/kejadian, dikutip dari buku Mari Belajar Bahasa Indonesia.
Menurut buku yang sama, Si Kecil dapat menulis teks eksplanasi dengan langkah-langkah berikut ini:
- Menentukan topik kejadian secara aktual
- Menyusun kerangka teks
- Mengumpulkan bahan topik kejadian
- Mengembangkan kerangka yang telah disusun dengan memperhatikan struktur bakunya.
Itulah pola pengembangan teks eksplanasi secara umum, jenis, dan contohnya untuk dipelajari Si Kecil di rumah. Semoga Si Kecil bisa memahaminya dan mendapatkan hasil yang memuaskan ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Â
Â
Â
Â
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Parenting
20 Contoh Soal Huruf Kapital Kelas 2 SD dan Kunci Jawabannya
Parenting
25 Contoh Soal Ungkapan Bahasa Indonesia Kelas 2 dan Kunci Jawaban untuk Latihan di Rumah
Parenting
20 Soal Bahasa Indonesia Kelas 1 SD dan Kunci Jawabannya untuk Latihan di Rumah
Parenting
40 Contoh Soal Pilihan Ganda Bahasa Indonesia Kelas 2 SD dan Kunci Jawaban
Parenting
8 Ciri Pembeda Kata Baku dan Tidak Baku yang Bisa Diajarkan ke Anak
7 Foto
Parenting
7 Potret Natarina Anak Taufik Hidayat yang Kini Beranjak Dewasa
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
15 Contoh Teks Deskripsi Beragam Tema, Struktur & Penjelasannya untuk Dipelajari Anak
20 Contoh Interaksi Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari: Pengertian, Ciri, Syarat, Faktor, hingga Tujuan
45 Contoh Narrative Text Pendek Berbagai Tema, Lengkap dengan Artinya Singkat