
parenting
7 Gejala Flu Jepang pada Anak, Wabah Penyakit yang Bisa Sebabkan Pneumonia
HaiBunda
Minggu, 05 Oct 2025 15:00 WIB

Daftar Isi
Flu Jepang atau yang lebih dikenal dengan istilah Japanese encephalitis (JE) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan mengganggu sistem saraf anak. Seperti apa gejala flu Jepang pada anak?
Wabah penyakit ini masih menjadi perhatian dunia. Mengutip NHK World Japan dan AL 24 News, Jepang mencatat jumlah kasus flu tertinggi selama satu pekan terakhir di bulan Desember 2024.Â
Berdasarkan data tersebut, wabah flu Jepang menjadi yang tertinggi sejak 1999 atau sekitar 25 tahun berselang.
Penyakit ini lebih berat daripada flu biasa dan berpotensi menimbulkan komplikasi serius, termasuk seperti radang otak (ensefalitis) dan pneumonia.
Anak-anak pun termasuk kelompok yang rentan terhadap dampak parah akibat infeksi flu Jepang.
Apa itu flu Jepang?
Japanese encephalitis (JE) adalah infeksi virus yang menyerang sistem saraf pusat dan bisa berisiko menyebabkan peradangan otak.Â
Dikutip dari Better Health, sebagian besar infeksi JE berlangsung ringan atau bahkan tanpa gejala. Namun, pada kasus tertentu atau yang terlambat ditangani, flu Jepang dapat berkembang menjadi serius seperti pneumonia.Â
Bahkan menurut data World Health Organization (WHO), sekitar 1 dari 250 infeksi JE akan berkembang menjadi penyakit neurologis serius.
Penyebab flu Jepang pada anak
Penyebab JE adalah virus Japanese encephalitis (JEV), yang termasuk dalam jenis virus Flavivirus. Virus ini ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk, khususnya dari spesies Culex.
Setelah terinfeksi, manusia tidak cukup tinggi konsentrasi virusnya untuk diteruskan ke nyamuk lain. Perlu digarisbawahi bahwa virus ini tidak ditularkan langsung antar manusia melalui batuk, bersin, atau kontak biasa ya, Bunda.
Gejala flu Jepang pada anak yang perlu diwaspadai
![]() |
Gejala flu Jepang biasanya muncul 5 hingga 15 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus ini tidak menunjukkan gejala atau hanya mengalami keluhan ringan.Â
Namun gejala flu Jepang pada anak yang juga perlu menjadi perhatian di antaranya:
1. Demam tinggi mendadak
Sebagai respons awal tubuh terhadap infeksi virus, anak mungkin akan mengalami kenaikan suhu tubuh secara cepat alias demam tinggi.
Pastikan untuk memeriksa suhu tubuh anak secara berkala, lalu berikan anak cukup nutrisi dan cairan, serta banyak istirahat.
2. Sakit kepala
Jika infeksi virus menyebabkan iritasi di sekitar otak, anak juga mungkin akan mengalami keluhan berupa sakit kepala yang hebat.Â
3. Muntah-muntah dan mual
Selain demam, bagian respons tubuh lainnya terhadap infeksi juga bisa berupa muntah-muntah dan mual. Pastikan asupan makan dan minum anak tetap tercukupi, untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan kurang nutrisi.
4. Kejang
Pada kasus infeksi berat, anak mungkin akan mengalami gejala flu Jepang berupa kejang dan menjadi lebih sensitif terhadap paparan cahaya.
5. Perubahan kesadaran
Anak bisa menjadi bingung, sulit mengenali lingkungan, atau mengalami penurunan kesadaran apabila infeksi virus sudah masuk ke area otak.Â
6. Kelumpuhan
Beberapa anak mungkin mengalami kelemahan otot atau kelumpuhan sebagian tubuh (paralisis lokal), sebagai akibat kerusakan saraf.Â
7. Kesulitan bernapasÂ
Saat infeksi menjadi semakin berat, otot-otot pernapasan bisa terdampak. Anak pun mungkin akan menjadi lebih rentan terhadap infeksi sekunder, seperti pneumonia.
Meskipun bukan gejala khas JE semata, komplikasi pernapasan bisa terjadi sebagai dampak penyakit berat.
Pengobatan flu Jepang
Dikutip dari Medical News Today, tidak ada pengobatan spesifik atau khusus untuk flu Jepang. Saat anak terkena, pengobatan hanya bersifat suportif, yaitu untuk meredakan gejala.
Termasuk di antaranya pemberian cairan (rehidrasi), perawatan untuk mengendalikan demam, penanganan kejang, dan lain-lain.Â
Pada kasus berat, anak mungkin perlu dirawat di unit perawatan intensif (ICU) agar suplai oksigen, pemantauan fungsi vital, dan perawatan suportif lainnya dapat berjalan optimal.Â
Pencegahan flu Jepang pada anak dengan vaksin
Salah satu langkah pencegahan flu Jepang yang efektif adalah dengan vaksinasi. Vaksin JE dapat diberikan untuk anak, dewasa, dan lansia.
Pada anak, vaksin diberikan mulai usia 9 bulan sebanyak 2 dosis dengan interval minimal 1-2 tahun. Pada dewasa dan lansia, vaksin diberikan cukup 1 dosis.
Efek samping yang mungkin terjadi adalah nyeri, kemerahan, dan bengkak pada daerah suntikan, mual, muntah, diare, bersin-bersin, dan batuk. Namun secara umum, gejala-gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
Selain vaksin, langkah-langkah proteksi terhadap gigitan nyamuk juga sangat penting. Misalnya dengan rutin menggunakan losion antinyamuk, memakai pakaian lengan panjang dan celana panjang, menggunakan kelambu, serta menghindari tempat-tempat dengan banyak nyamuk.
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika menemui gejala yang mirip ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Coba 4 Resep MPASI Ini Bun, Bisa Dongkrak Berat Badan Bayi

Parenting
10 Cara Menambah Tinggi Badan Anak, Mulai dari Olahraga Tepat hingga Makan Bergizi

Parenting
Cara Membuat Slime yang Aman untuk Anak dan Manfaat Memainkannya

Parenting
3 Eksperimen Sederhana untuk Isi Kegiatan Si Kecil di Rumah, Seru Bun!

Parenting
5 Cara Mengatasi Batuk pada Anak yang Bisa Bunda Lakukan di Rumah


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda