Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ramai Siswa Keracunan MBG di Ketapang Kalbar, Menu Ikan Hiu Dinilai Bermasalah

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Jumat, 26 Sep 2025 09:30 WIB

Ramai soal Siswa Keracunan MBG di Ketapang, Menu Ikan Hiu Dinilai Bermasalah
Ilustrasi Makan Bergizi Gratis (MBG)/Foto: Getty Images/iStockphoto/Dariia Havriusieva
Jakarta -

Kasus keracunan siswa di Ketapang, Kalimantan Barat menjadi perhatian serius dari banyak pihak. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang seharusnya menyehatkan malah menimbulkan keresahan besar.

Sebanyak 20 siswa SDN 12 Benua Kayong mengalami muntah hingga sesak napas setelah menyantap hidangan yang disajikan. Kejadian ini sontak memantik perhatian publik terhadap kualitas menu MBG.

Melansir dari detikcom, menu yang paling disorot adalah sajian ikan hiu yang disebut menjadi penyebab utama. Banyak pihak menilai pemilihan ikan hiu sebagai lauk bagi anak-anak sekolah jelas kurang bijak.

Kepala Regional MBG Kalbar, Agus Kurniawi, bahkan langsung datang ke lokasi sehari setelah insiden terjadi. Ia menegaskan, bahwa ada kelalaian dalam menentukan menu makanan tersebut.

"Soal menu ikan hiu, itu murni kesalahan dan keteledoran dari SPPG kami. Mereka tidak teliti memilih menu. Ikan hiu itu dibeli dari TPI Rangga Sentap, produk lokal," ujar Agus, dikutip dari detikcom.

Agus menilai, penggunaan ikan hiu dalam menu MBG sangat tidak lazim untuk konsumsi siswa sekolah. Ia menekankan, bahwa ikan hiu bukanlah pilihan populer yang seharusnya disajikan bagi anak-anak.

Selain itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menegaskan, bahwa ikan dengan kandungan merkuri tidak boleh diberikan kepada bayi maupun anak. Ikan hiu sendiri diketahui memiliki kandungan merkuri tinggi yang dapat membahayakan perkembangan saraf.

Merkuri merupakan logam berat yang bisa mengganggu fungsi otak dan sistem saraf. Paparan zat ini dikhawatirkan dapat berdampak buruk pada kemampuan belajar serta pertumbuhan anak.

Agus pun mengaku sempat marah atas rekomendasi yang dinilainya ceroboh itu. Ia merasa keputusan tersebut tidak seharusnya diambil tanpa pertimbangan matang.

"Saya sempat marah ke ahli gizi. Dia sudah meminta maaf dan mengakui kalau hal tersebut murni keteledoran," tegasnya.

Secara aturan, penyusunan menu MBG sebenarnya telah memiliki standar gizi yang jelas. Komposisinya mencakup 30 persen protein, 40 persen karbohidrat, dan 30 persen serat agar kebutuhan siswa tetap seimbang.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda