Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Psikolog Ungkap 8 Kalimat agar Anak Punya Hubungan Positif dengan Orang Tua di Masa Depan

Aisyah Khoirunnisa   |   HaiBunda

Rabu, 24 Sep 2025 14:00 WIB

ucapan orang tua agar punya hbungan positif dengan anak
Ucapan orang tua agar punya hubungan positif dengan anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/interstid
Daftar Isi

Bunda, setiap orang tua pasti ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang mampu menjalin hubungan sehat di masa depan. Menurut seorang psikolog klinis, Dr. Tracy Dalgleish, cara kita berinteraksi dengan anak-anak saat ini akan sangat memengaruhi cara mereka menjalin hubungan saat dewasa.

Ia sering melihat orang dewasa harus bersusah payah untuk "melupakan" apa yang mereka serap tentang hubungan saat masih kecil. Nah, kabar baiknya, ada delapan kalimat sederhana yang bisa Bunda gunakan untuk mengajari anak tentang hubungan yang kuat dan sehat.

Mengapa kalimat orang tua penting untuk hubungan positif masa depan anak?

Dilansir CNBC Make It, ucapan kita hari ini akan menjadi suara hati anak-anak di masa depan. Ucapan tersebut juga akan menjadi contoh bagaimana mereka akan memperlakukan pasangannya dan mengajarkan mereka apa yang harus mereka cari dari rasa cinta. 

Dengan mengajarkan anak-anak kita kata-kata ini, kita tidak hanya membesarkan anak yang aman dan percaya diri, tetapi juga membentuk calon pasangan di masa depan yang akan mencintai dengan kasih sayang, empati, dan rasa ingin tahu.

8 kalimat untuk hubungan positif dengan anak

Berikut adalah delapan kalimat yang bisa Bunda praktikkan:

1. "Tidak apa-apa kalau kamu melihatnya begitu. Bunda melihatnya berbeda. Kita tidak harus punya pandangan yang sama."

Terkadang, saat berdebat, kita sering mencoba meyakinkan mereka untuk melihat dunia dengan cara kita. Hal ini terjadi karena saat kecil, kita tidak pernah diajarkan bahwa dua orang bisa memiliki pandangan berbeda, tetapi tetap saling mencintai dan merasa cukup.

Dengan mengajarkan kalimat ini, kita mengajarkan anak bahwa ketidaksepakatan tidak berarti putusnya hubungan. Cinta bukan tentang kesamaan, tetapi tentang rasa hormat.

2. "Kamu mau Bunda bantu selesaikan masalahnya, atau dengarkan saja?"

Dr. Dalgleish mengatakan, banyak orang dewasa berharap pasangannya bertanya apa yang mereka butuhkan, alih-alih berasumsi. Pertanyaan ini memberi anak rasa kekuatan dan mengajari mereka cara mengidentifikasi serta mengungkapkan kebutuhan emosionalnya.

3. "Bunda minta maaf. Bunda marah dan tidak berpikir sebelum bicara. Lain kali Bunda akan menarik napas atau menenangkan diri dulu."

Permintaan maaf yang tulus bukan hanya sekadar "Bunda minta maaf". Tapi juga menyebutkan apa yang salah dan apa yang akan dilakukan berbeda di lain waktu.

Saat kita berani bertanggung jawab atas kesalahan, kita menunjukkan kepada anak bahwa berbuat salah itu wajar.

4. "Menurut Bunda, yang kamu bagikan itu menarik sekali. Terima kasih, ya."

Pada dasarnya, kita semua ingin tahu bahwa kita penting bagi orang yang kita cintai. Kalimat ini memvalidasi bahwa anak Bunda berharga dan apa yang ia bagikan itu penting. Sebagai orang dewasa, perasaan bahwa kita tidak didengar adalah luka terdalam yang dapat dimiliki. Kalimat di atas akan mencegah anak memiliki luka ini. 

5. "Bunda merasa kewalahan. Bunda butuh waktu lima menit, lalu Bunda akan kembali."

Kalimat ini mengajari anak bahwa semua orang bisa merasa kewalahan, tetapi kita bisa mengambil jeda tanpa meninggalkan hubungan atau tanggung jawab. Dengan mencontohkan batasan ini, kita membantu anak belajar mengatur emosinya sambil tetap menjaga hubungan baik dengan orang lain.

6. "Bunda bersyukur punya kamu."

Kadang kita berasumsi anak-anak sudah tahu kalau kita mencintai mereka. Namun, mengungkapkan rasa syukur secara langsung akan memperkuat rasa berharga dalam diri mereka. Ini adalah keterampilan penting dalam menjalin hubungan yang sehat.

7. "Bunda bisa lihat ini penting buat kamu. Bunda mau mendengarkan, tapi Bunda sedang tidak punya waktu sekarang."

Kalimat ini adalah kalimat yang sangat penting, Bunda. Tujuannya adalah untuk memperlihatkan bahwa kita menghormati kebutuhan anak dan kebutuhan kita dalam waktu yang sama.

Saat kita memberi tahu anak kalau kita sedang sibuk, kita tidak mengabaikan mereka. Justru sebaliknya, kita mengajari mereka keterampilan yang kuat untuk mengetahui batasan kita.

8. "Bunda boleh minta pelukan? Bunda rasa Bunda butuh satu."

Meminta koneksi alih-alih berasumsi akan menumbuhkan rasa saling peduli dan persetujuan. Kalimat untuk hubungan positif ini juga mengingatkan anak bahwa kebutuhan emosional itu normal dan meminta dukungan adalah hal yang sehat.

Mulai sekarang, kita bisa coba mempraktikkan kalimat-kalimat ini ya, Bunda. Dengan begitu, kita tidak hanya membesarkan anak-anak yang tangguh, tetapi juga membentuk mereka menjadi calon pasangan yang penuh kasih, empati, dan rasa ingin tahu di masa depan.

Itulah 8 kalimat yang akan membantu Bunda memiliki hubungan positif dengan anak. Semoga bermanfaat, Bunda!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda