Orang Tua Terlalu Sibuk dengan Gadget? Ini Dampaknya pada Perkembangan Bayi & Balita

Di era serba digital seperti sekarang, suara notifikasi gadget sering kali lebih cepat menarik perhatian orang tua daripada suara Si Kecil. Padahal, ada dampak yang bisa memengaruhi tumbuh kembang bayi, lho!

Fenomena ini dikenal dengan istilah technoference, yaitu ketika teknologi ikut mengganggu hubungan orang tua dan anak. Tanpa disadari, interaksi penting justru terpotong oleh distraksi gadget yang seakan tak ada habisnya.

Menilik dari laman New York Post, balita di bawah usia lima tahun rentan terdampak jika orang tuanya terlalu sibuk dengan gadget. Kebiasaan ini bisa mengurangi waktu berharga untuk stimulasi perkembangan kognitif dan emosional anak, Bunda.

Para peneliti memperingatkan, bahwa kondisi ini bukanlah masalah yang bisa diabaikan begitu saja, Bunda. Mereka menekankan, bahwa gangguan dari gadget dapat membawa dampak besar bagi perkembangan emosional dan kognitif anak.

"Penggunaan teknologi oleh orang tua saat berada di dekat anak secara signifikan berkaitan dengan lemahnya fungsi kognitif dan perilaku prososial anak, rendahnya keterikatan, meningkatnya masalah internal dan eksternal, serta tingginya waktu layar," tulis peneliti dalam laporan yang dirilis 5 Mei lalu.

Gangguan teknologi yang mengubah pola asuh

Peneliti dari University of Wollongong, Australia, menyoroti besarnya pengaruh gadget dalam pola asuh sehari-hari. Dari hasil analisis terhadap 21 studi sebelumnya, ditemukan fakta bahwa technoference berpotensi memengaruhi tumbuh kembang Si Kecil.

Dalam riset tersebut, para peneliti meninjau jawaban dari 14.900 partisipan yang berasal dari berbagai belahan dunia. Semua responden memiliki anak dengan rentang usia 0 hingga 4,9 tahun yang dijadikan fokus penelitian.

Pengamatan dilakukan untuk melihat bagaimana penggunaan teknologi orang tua berdampak pada berbagai aspek perkembangan anak. Mulai dari motorik, kognitif, hingga kondisi psikososial mereka menjadi bagian penting yang diteliti.

Tak berhenti di situ, penelitian ini juga menyoroti pengaruh gadget terhadap kualitas tidur, aktivitas fisik, dan durasi screen time anak. Hasilnya memperlihatkan bahwa teknologi memang bisa meninggalkan jejak signifikan pada masa pertumbuhan awal Si Kecil, Bunda. 

Dampak technoference pada tumbuh kembang anak

Hasil penelitian membuktikan, bahwa dampak akibat orang tua terlalu sibuk dengan gadget bisa meninggalkan jejak yang membekas pada diri anak. Dampaknya pun bisa berpengaruh besar bagi perkembangan mereka di masa depan, Bunda.

"Hal ini bisa menumbuhkan perasaan diabaikan atau membuat anak merasa harus bersaing untuk mendapatkan perhatian orang tua," ucap para dokter, dikutip dari New York Post.

Kondisi ini pun semakin menunjukkan betapa rentannya anak ketika orang tuanya terlalu sibuk dengan layar.

"Gangguan seperti ini dapat merusak alur interaksi alami, yang sebenarnya sangat penting karena anak usia dini sedang berada dalam fase krusial untuk mengembangkan keterampilan sosial dan bahasa," tambah mereka.

Selain itu, Bunda, penelitian ini juga sejalan dengan laporan pada September 2024 tentang technoference. Hasilnya disebutkan, bahwa ketergantungan orang tua pada gadget bisa mengganggu perkembangan bahasa anak, meski digunakan untuk tujuan pendidikan.

"Meski membaca e-book dan memainkan beberapa permainan edukasi bisa memberikan kesempatan belajar bahasa," jelas penulis utama dari University of Tartu, Tiia Tulviste.

"Pada tahun-tahun pertama kehidupan, faktor paling berpengaruh tetaplah interaksi verbal langsung tatap muka antara orang tua dan anak," sambungnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!