
parenting
Terbukti Parenting Coach, 7 Kalimat Ampuh untuk Redakan Tantrum Si Kecil
HaiBunda
Minggu, 21 Sep 2025 12:50 WIB

Daftar Isi
-
Kalimat ampuh untuk meredakan tantrum anak
- 1. "Santai saja. Bunda tidak akan pergi ke mana pun"
- 2. "Bunda tidak marah padamu. Bunda di sini untuk membantumu melewati ini"
- 3. "Tidak apa-apa merasa marah. Bunda tidak akan membiarkan kamu menyakiti diri sendiri atau orang lain."
- 4. "Kita akan melewati ini bersama-sama ya"
- 5. "Perasaanmu kuat, Bunda di sini bersamamu"
- 6. "Perasaan sedihmu itu wajar, Nak"
- 7. "Bunda percaya padamu"
Anak tantrum seringkali membuat perasaan orang tua campur aduk. Panik, sedih, tapi terkadang juga ikut tersulut emosi. Kalau Bunda bagaimana menghadapi Si Kecil yang sedang tantrum?
Tantrum umum terjadi pada anak usia satu sampai tiga tahun. Hal ini dikarenakan anak kecil masih berada pada tahap awal perkembangan sosial, emosional, dan bahasa. Mereka belum selalu dapat mengomunikasikan kebutuhan dan emosi, termasuk keinginan untuk melakukan sesuatu sendiri, sehingga mereka mungkin merasa frustrasi.
Anak juga belajar bahwa perilaku mereka memengaruhi orang lain. Jadi, tantrum adalah salah satu cara anak kecil mengekspresikan dan mengelola emosi, serta mencoba memahami atau mengubah apa yang terjadi di sekitar mereka.
Anak yang lebih besar, di atas tiga tahun, juga dapat mengalami tantrum. Hal ini bisa terjadi karena mereka belum mempelajari cara yang aman untuk mengekspresikan atau mengelola emosi. Dikutip dari Raising Children, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya tantrum pada balita dan anak yang lebih besar, yakni:
- Temperamen, yang dapat memengaruhi seberapa cepat anak bereaksi terhadap sesuatu, seperti peristiwa yang membuat frustrasi atau perubahan lingkungan. Beberapa anak lebih mudah merasa kesal karena hal-hal ini.
- Stres, rasa lapar, kelelahan, dan stimulasi berlebihan, dapat mempersulit anak untuk mengekspresikan dan mengelola emosi serta tetap tenang. Misalnya, balita mungkin kesulitan mengatasi masalah jika anak yang lebih besar mengambil mainannya.
- Emosi yang kuat seperti khawatir, takut, malu, dan marah dapat membuat anak-anak kewalahan.
Parenting coach yang tersertifikasi, Reem Rouda, menjelaskan bahwa setelah bertahun-tahun mempelajari lebih dari 200 hubungan orang tua-anak dan mempraktikkan kebiasaan sehat dengan anaknya sendiri, ia menemukan bahwa orang tua yang benar-benar pandai menangani tantrum menggunakan bahasa yang menenangkan, mendukung, dan membimbing.
"Mereka berusaha menghindari hukuman atau waktu istirahat, dan mereka memahami bahwa tantrum adalah tanda sistem saraf sedang terganggu," tulisnya di CNBC.
![]() |
Kalimat ampuh untuk meredakan tantrum anak
Ada 7 kalimat yang menurut Rouda ampuh untuk menangani Si Kecil yang sedang tantrum. Simak penjelasannya berikut ini:
1. "Santai saja. Bunda tidak akan pergi ke mana pun"
Menurut Rouda, banyak tantrum anak dipicu oleh kepanikan. Misalnya, anak panik karena ia takut kasih sayang atau rasa aman yang dimilikinya hilang.
Alih-alih mengatakan "Diam sekarang juga!", Bunda dapat menggantinya dengan kalimat "Santai, saja. Bunda tidak akan pergi ke mana pun."
Kalimat sederhana seperti, "Santai, saja. Bunda tidak akan pergi ke mana pun" bisa mengurangi kecemasan dan menciptakan kondisi yang dibutuhkan anak untuk mengatur emosinya. Ketika anak-anak tidak terburu-buru dalam mengungkapkan emosi, mereka secara alami akan kembali tenang lebih cepat daripada ketika mereka ditekan untuk 'melupakannya'.
2. "Bunda tidak marah padamu. Bunda di sini untuk membantumu melewati ini"
Orang tua sering berpikir mereka perlu menunjukkan kemarahan untuk membuktikan suatu hal. Namun kenyataannya, menenangkan anak jauh lebih efektif daripada menghukum atau menunjukkan kemarahan. Ketika anak-anak tidak merasa terancam oleh kemarahan orang tuanya, mereka dapat fokus untuk menenangkan diri alih-alih membela diri.
Nah, daripada mengatakan hal yang berisi amarah atau hukuman, Bunda dapat menggantinya dengan kalimat sederhana seperti, "Bunda tidak marah padamu. Bunda di sini untuk membantumu melewati ini."
3. "Tidak apa-apa merasa marah. Bunda tidak akan membiarkan kamu menyakiti diri sendiri atau orang lain."
Rouda mengatakan bahwa kalimat sederhana ini dapat menjadi contoh batasan dengan rasa welas asih atau kasih sayang yang dibarengi empati. Kalimat ini mengirimkan pesan bahwa semua emosi diperbolehkan dan valid, tetapi tindakan tertentu tidak.
Saat tantrum, tujuan orang tua seharusnya adalah menetapkan batasan tanpa mempermalukan anak. Ketika anak tidak dipermalukan atas perasaannya, mereka akan belajar mengekspresikannya dengan cara yang lebih sehat, sehingga mengurangi intensitas dan frekuensi ledakan emosi.
4. "Kita akan melewati ini bersama-sama ya"
Anak-anak yang merasa didukung melalui masa-masa sulit dapat membangun kepercayaan diri dalam kemampuan mereka untuk menangani tantangan. Pada akhirnya, hal tersebut dapat mengurangi kemungkinan tantrum di masa mendatang.
"Pada akhirnya, yang ingin diketahui setiap anak adalah, "Apakah kamu (Bunda atau Ayah) masih bersamaku, bahkan sekarang?" Kalimat ini mengingatkan anak bahwa mereka tidak sendirian, dan bahwa nilai yang mereka miliki tidak terikat pada perilaku yang sempurna," ujar Rouda.
5. "Perasaanmu kuat, Bunda di sini bersamamu"
Kalimat ini menenangkan anak dan membiarkan mereka meminjam ketenangan Bunda. Kalimat "Perasaanmu kuat, Bunda di sini bersamamu" memberi tahu sistem saraf anak bahwa mereka tidak perlu menangani perasaannya sendirian, dan bahwa Bunda tidak takut dengan emosi mereka.
"Ketika anak-anak merasa didukung saat menghadapi emosi yang besar, mereka akan lebih cepat mengatasinya dan belajar bahwa mereka tidak perlu meningkatkan emosi untuk mendapatkan perhatian orang tuanya," ungkap Rouda.
6. "Perasaan sedihmu itu wajar, Nak"
Anak-anak perlu tahu bahwa reaksi dari emosi mereka dapat dimengerti. Kalimat "Perasaan sedihmu itu wajar, Nak" membantu Si Kecil mengatur dan memproses apa yang mereka rasakan, alih-alih melampiaskannya. Ketika anak-anak tahu bahwa perasaan mereka normal, maka mereka akan berhenti melawannya dan dapat mengatasinya dengan lebih alami.
7. "Bunda percaya padamu"
Alih-alih menuding anak dramatis dengan mengatakan, "Itu bukan masalah besar!" atau "Kenapa hal kecil dibesar-besarkan?", Bunda dapat mengatakan kalimat, "Bunda percaya padamu". Kalimat ini dapat menunjukkan validasi.
Perlu diketahui ya, validasi dapat meningkatkan kepercayaan anak kepada orang tuanya. Anak-anak yang merasa dipercaya lebih cepat tenang karena mereka tidak perlu berjuang untuk dipahami. Rasa percaya itu juga membantu mereka lebih cepat beradaptasi.
Demikian 7 cara meredakan tantrum pada anak. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/ank)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
5 Kesalahan Orang Tua yang Menyebabkan Tantrum Anak Bertambah Buruk, Hindari Bun!

Parenting
7 Cara Menghadapi Anak Tantrum di Usia 2 Tahun Tanpa Perlu Membentak

Parenting
5 Cara Atasi Tantrum Anak di Depan Umum, Awali dengan Kontak Mata

Parenting
Apa Itu Tantrum? Simak 7 Cara Menghadapi Anak Saat Tantrum di Keramaian

Parenting
Perlunya Ruangan 'Sudut Tenang' bagi Anak yang Sering Tantrum


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda