
parenting
Psikolog Ungkap Karateristik Gen Z, Ternyata Tidak "Lembek" dan Malah Cute Banget
HaiBunda
Jumat, 05 Sep 2025 11:00 WIB

Belakangan ini Indonesia tengah dipenuhi dengan kabar aksi demonstrasi yang dilakukan masyarakat di beberapa wilayah. Aksi unjuk rasa ini diikuti oleh setiap generasi, termasuk Generasi Z alias Gen Z.
Namun, reaksi para Gen Z dalam menanggapi masalah pemerintahan masa kini justru menuai perhatian.
Psikolog anak dan remaja, Anastasia Satriyo, M.Psi, pun jadi tertarik untuk mengenal dan belajar lebih dalam tentang karakteristik kepribadian Gen Z Indonesia.
“Seminggu yang penuh pembelajaran. Salah satunya saya jadi lebih belajar mengenali karakteristik kepribadian (personality) Gen Z Indonesia,” ungkap Anastasia, dikutip dari laman Instagram @anassatriyo, Kamis (4/9/2025).
Psikolog ungkap karakteristik Gen Z Indonesia
Dari penelitiannya itu, Anastasia mengungkap bahwa ternyata cara mengekspresikan diri Gen Z banyak berbeda dari generasi sebelumnya.
“Hari-hari ini saya jadi belajar tentang kepribadian (personality) Gen-Z Indonesia dan ekspresi diri mereka yang mungkin banyak bedanya dengan kita yang generasi Millennials, Gen X apalagi dengan Boomers,” ujar Anastasia.
Sebelumnya, banyak pendapat yang menyebut bahwa Gen Z mageran alias malas bergerak. Namun, justru sebaliknya, Anastasia malah mengatakan mereka cute, lho, Bunda.
“Kita pikir mereka mageran, tapi mereka itu cute banget menurut saya dan minggu ini jadi belajar POV mereka. Berikut analisa saya dari postingan komentar-komentar tentang Gen Z yang ada di Threads,” jelas Anastias.
Ketika mengikuti demo, banyak Gen Z yang membuat konten di media sosial seperti Instagram dan TikTok. Tentunya konten tersebut menarik perhatian publik karena cukup unik dan berbeda dari aksi demo sebelumnya, Bunda.
Berikut beberapa konten para Gen Z tentang demo yang menjadi perhatian Anastasia untuk menilai karakteristik mereka:
- “Gen Z demo dikejar aparat tapi anggap sebagai olahraga jogging.”
- “Jangan lupa pakai smartwatch, biar tahu kalori yang dibakar.”
- “Gen-Z kok bakar halte, ya bakar kalori lah.”
Dari konten itu, Anastasia mengatakan Gen Z memaknai pengalaman traumatis dengan humor dan meme daripada tenggelam pada rasa takut.
“Alih-alih takut, mereka MENGUBAH rasa cemas jadi bahan KOMEDI KOLEKTIF. Mekanisme ini membuat mereka lebih resilient di tengah tekanan. Walau kadang masih butuh menangis juga kalau lagi overwhelmed dan breakdown. NGGAK APA APA KOK,” jelas Anastasia.
Banyak Gen Z yang peduli dengan politik dan lebih berpikir kritis
Anastasia pun menjelaskan bahwa ternyata banyak juga para Gen Z yang kini peduli dengan masalah politik. Bahkan, mereka yang masih SMP pun sudah berpikir kritis, Bunda.
“Bahkan, anak-anak usia SMP sudah ikut peduli, membagikan update politik, dan membaca buku-buku kritis (Animal Farm, Hunger Games, Laut Bercerita). Ini menunjukkan transfer kesadaran politik antar generasi,” ungkapnya
Anastasia menyimpulkan bahwa ternyata Gen Z bukan apatis, tetapi justru membentuk identitas politik, sosial, dan moral.
“Dengan cara khas mereka yang penuh humor & meme, ekspresi diri (self-expression adalah KOENTJI) dan solidaritas digital = Self-Identify ala Gen Z,” ujarnya.
Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
3 Tips Ampuh Merespons Anak yang Suka Membantah Orang Tua

Parenting
Anak Merasa Bosan? Yuk Coba 2 Cara Ini Agar Si Kecil Bersemangat

Parenting
Anak Tak Mau Ditinggalkan dan Cemas Berpisah, Harus Bagaimana?

Parenting
Penyebab & Cara Mengatasi Pertengkaran Kakak dan Adik, Yuk Cari Tahu Bunda

Parenting
Tips Agar Anak Tak Jadi Pelampiasan Emosi Bunda

Parenting
Bunda, Ini Alasan Penting Orang Tua Memahami Psikologis Anak
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda