Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Sang Putra Masuk KAIST, Ternyata Begini Rahasia Parenting Ibunda Luthfi Bima CoC

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Kamis, 04 Sep 2025 00:00 WIB

lutfi bima
Sang Putra Masuk KAIST, Ternyata Begini Rahasia Parenting Ibunda Lutfi Bima CoC/Foto: Instagram@lutfibimaputra
Daftar Isi
Jakarta -

Nama Luthfi Bima belakangan ini mencuri perhatian publik setelah mengikuti kompetisi Clash of Champions (CoC) season 2, program yang menampilkan para mahasiswa berprestasi dari berbagai universitas ternama.

Luthfi sendiri terdaftar sebagai mahasiswa di salah satu kampus top Korea Selatan, yakni Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST). Ia diketahui mengambil jurusan Matematika dan Teknik Elektro.

Kecerdasan yang dimiliki Luthfi ini tentunya tak luput dari pola asuh yang dilakukan oleh orang tuanya. Bahkan, sang Bunda, Marini, belum lama ini juga berbagi tentang tips parenting-nya.

Rahasia parenting ibunda Luthfi Bima

Hal itu diungkap langsung oleh ibunda ketika menjadi bintang tamu dalam podcast Nikita Willy. Pada kesempatan itu, ia menceritakan masa kecil Luthfi yang sangat aktif dan dekat dengan saudara-saudaranya.

“Oh, Luthfi waktu kecil itu sangat aktif sekali gitu kan. Karena dia kan jaraknya adik kakak itu kan dekat-dekat itu, jadi, ya cukup kewalahan lah Bundanya,” ujar Marini, dikutip dari kanal YouTube Nikita Willy Official.

Ia pun tak sungkan membagikan beberapa tips parenting yang dilakukan pada anak-anaknya, termasuk Luthfi. Berikut di antaranya:

1. Menanamkan nilai agama dan ketenangan pada anak

Mempelajari soal agama tentunya sangat penting. Sejak kecil, Luthfi juga sudah dikenalkan pada pendidikan agama di sekolah dan rumah. Rutinitas ini membuatnya tumbuh dengan nilai religius yang sangat kuat.

“Kalau Luthfi TK-nya masukin TK Islam, SD madrasah, jadi di TK udah diajarin juga agama, di SD juga sudah salat duha, dan juga diajarin puasa Senin dan Kamis,” ujar Sang Bunda.

Luthfi juga menceritakan bagaimana ibunda menasihatinya untuk tetap tenang dan sering menenangkan diri ke masjid.

“Ngomong ke Bunda, kata Bunda, ‘Tenang bang coba pikirin baik-baik, baru-baru ini bisa cukup tenang’. Jadi, kalau lagi panik, jadi keinget kata-kata Bunda, coba pikirin dulu, jadi saya biasa ke masjid biar tenang’,” ungkap Luthfi.

2. Memberikan ruang anak untuk berkembang

Menurut sang Bunda, disiplin penting diterapkan pada anak usia sekolah dasar (SD). Namun, ketika memasuki jenjang SMP, pola asuh berubah menjadi lebih longgar.

“Jadi, kalau untuk anak sampai SD gitu, Bundanya agak sedikit disiplin dan tegas. Kalau untuk anak udah SMP, itu udah dibebasin, kita cuman mendorong aja. Kita ikutin aja hobi dan bakatnya apa, dan difasilitasi pastinya,” ujar Marini.

3. Membiasakan baca buku

Ibunda percaya bahwa membaca buku adalah kunci utama dalam membentuk dasar pendidikan anak. Oleh karena itu, sejak kecil Luthfi selalu diarahkan untuk dekat dengan buku dan mencintai dunia literasi.

“Jadi, waktu itu kita minta dulu sama psikolog anak cara mendidik anak ini gimana. Karena anak-anak kita tiga pada dekat-dekat. Psikolognya tuh tes IQ, lalu IQ Luthfi ini ternyata tinggi,” ujar Marini.

“Pas SD jadi tuh kalau pelajaran sekolah, kadang kita disuruh lepas segalanya, kita disuruh baca buku, nah jadi karena baca buku sekolah terus keulang terus-terusan jadi hafal. Sebelum ujian selalu ngetes udah hafal sampai mana,” sambungnya.

4. Menumbuhkan semangat belajar

Sang Bunda diketahui membuat aturan khusus di rumah untuk mendukung proses belajar anak-anaknya. Ia pun membatasi secara ketat penggunaan gadget dan televisi agar lebih fokus.

“Anak-anak waktu gadget enggak boleh gitu ya, setelah lulus kelas enam baru dibeliin. Jadi, anak-anak waktu SD kalau Magrib TV enggak hidup lagi, anak harus baca buku. Setelah salat baca buku, terserah bukunya apa. Jadi, jam enam udah masuk kamar, jadi itu rutin sampai dia tamat SD,” jelasnya.

5. Selalu memberikan dukungan pada anak

Bunda Marini juga selalu hadir saat Luthfi menghadapi kegagalan. Bahkan, ia memilih untuk menenangkan anaknya dan memberikan motivasi agar Luthfi tetap semangat.

“Waktu OSN dapat perunggu sudah pede minimal perak, ingin dipanggil tim masuk Nasional, jadi waktu itu nangis di Jogja. Bunda waktu itu biarin aku sampai ketiduran,” ujar Luthfi.

Setelah tangisnya reda, sang Bunda membawa Luthfi keluar rumah. Mereka jalan-jalan untuk menenangkan hati dan pikiran Luthfi.

“Fokus ke depannya aja lagi bang, jangan dibahas lagi yang sudah,” ujarnya.

Nah, itulah beberapa rahasia parenting ibunda Lutfi Bima CoC. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda