Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

30 Contoh Teks Anekdot Singkat beserta Struktur & Maknanya

Aisyah Khoirunnisa   |   HaiBunda

Senin, 08 Sep 2025 21:30 WIB

Contoh cerita anekdot
Contoh cerita anekdot/ Foto: Getty Images/b-bee
Daftar Isi

Membaca cerita yang singkat, lucu, dan penuh makna memang bisa jadi hiburan tersendiri, ya, Bunda. Apalagi kalau di balik ceritanya ada makna tersembunyi yang membuat kita berpikir.

Nah, jenis cerita seperti ini disebut teks anekdot. Yuk, kita kenali lebih dalam tentang Contoh teks anekdot, ciri-ciri, hingga perbedaannya dengan teks humor biasa.

Apa itu teks anekdot?

Melansir artikel detikcom, teks anekdot adalah sebuah cerita singkat yang lucu dan menarik, namun di dalamnya terkandung cerita tentang suatu tokoh, peristiwa, atau fenomena sosial. Tujuannya bukan hanya untuk menghibur, tetapi juga untuk menyampaikan pesan tersembunyi atau kritik yang cerdas. 

Ciri-ciri teks Anekdot

Agar Bunda bisa lebih mudah mengenalinya, berikut beberapa ciri khas dari teks anekdot:

  • Berbentuk cerita. Teks anekdot disajikan dalam bentuk narasi atau cerita, bukan sekadar kalimat lepas.
  • Karakter Utama humoris. Teks anekdot biasanya memiliki karakter utama yang bisa membuat kita tertawa.
  • Mengandung pesan atau kritik. Ada makna tersirat, sindiran, atau kritik yang disampaikan secara halus.
  • Tokohnya sering kali orang terkenal. Biasanya tokohnya adalah pejabat, tokoh masyarakat, atau orang-orang penting lainnya.
  • Memiliki struktur baku. Strukturnya terdiri dari Abstrak, Orientasi, Krisis, Reaksi, dan Koda.

Perbedaan teks anekdot dengan teks humor

Meskipun sama-sama lucu, ada perbedaan mendasar antara teks anekdot dan teks humor:

1. Tujuan utama

Humor bertujuan murni untuk membuat orang tertawa, sedangkan anekdot memiliki tujuan ganda, yaitu menghibur sekaligus menyampaikan kritik atau pesan moral.

2. Topik

Teks humor bisa mengangkat topik apa saja, bahkan yang tidak terlalu serius. Sebaliknya, anekdot sering kali mengangkat isu yang lebih serius, seperti masalah sosial, politik, atau layanan publik.

30 Contoh teks anekdot singkat beserta struktur & maknanya

Berikut ini adalah 30 Contoh teks anekdot yang bisa Bunda gunakan sebagai inspirasi. 

1. Contoh teks anekdot: Burung India

Abstraksi

Seorang saudagar memelihara burung dalam sangkar. Burung itu minta dibebaskan, tetapi ditolak.

Orientasi

Suatu hari, saudagar akan berangkat ke India, tanah asal burung itu. Ia bertanya kepada burungnya, barangkali binatang itu minta oleh-oleh dari sana. Burung itu minta saudagar pergi ke hutan di India, lalu mengabarkan tentang keadaan dirinya yang ada dalam kurungan kepada burung-burung lain yang masih bebas.

Saudagar itu menyampaikan pesan tersebut. Begitu ia selesai berkata, seekor burung yang serupa dengan burung piaraannya jatuh tak sadarkan diri dari sebuah pohon. Saudagar berpikir, burung itu tentulah saudara burung piaraannya.

Krisis

Ketika saudagar pulang, burung bertanya apakah ada kabar gembira?

"Tidak," jawab saudagar itu.

"Kabar buruk lah yang aku bawa. Seekor saudaramu tak sadarkan diri dan jatuh dekat kakiku ketika kusiarkan kabar tentang keadaanmu." Setelah kata-kata itu diucapkan, burung yang dalam sangkar itu pun tak sadarkan diri.

"Kabar kematian saudaranya menyebabkannya mati juga," pikir saudagar itu.

Reaksi

Dengan sedih, diambilnya burung itu dari sangkarnya, lalu diletakkannya di ambang jendela. Segera saja burung itu hidup kembali, terbang ke pohon terdekat.

"Kini kau tahu," kata si burung, "Bahwa yang kau kira kabar buruk itu, ternyata merupakan kabar baik bagiku."

Koda

Akhirnya, burung itu pun terbang bebas dan merdeka.

2. Contoh teks anekdot: Mimpi dan Irisan Roti

Abstraksi

Tiga orang musafir melakukan perjalanan jauh dan melelahkan. Mereka bersama dalam suka dan duka.

Orientasi

Setelah berhari-hari, mereka menyadari bahwa makanan yang mereka miliki tinggal seiris roti dan seteguk air di kendi. Mereka bertengkar tentang siapa yang berhak memakan dan meminum bekal tersebut.

Malam pun tiba. Seorang dari mereka memberi usul, "Sekarang, kita tidur. Saat bangun besok, kita ceritakan mimpi kita. Orang yang mendapatkan mimpi paling menakjubkan, berhak atas bekal kita."

Krisis

Pagi berikutnya, mereka bangun. "Inilah mimpiku," kata musafir pertama.

"Aku berada di tempat yang begitu indah dan tenang. Aku berjumpa dengan seorang bijaksana yang berkata, 'Kau berhak makan makanan itu sebab kehidupan masa lampau dan masa depanmu berharga."

"Aneh sekali," kata musafir kedua, "Sebab dalam mimpiku, aku melihat segala masa lampau dan masa depanku. Dalam masa depanku, kulihat seorang lelaki mahatahu, berkata, 'Kamu berhak akan makanan itu lebih dari kawan-kawanmu sebab kamu lebih berpengetahuan."

Reaksi dan Koda

Musafir ketiga berkata, "Dalam mimpiku aku tak melihat apa pun. Aku merasakan suatu kekuatan yang memaksaku bangun, mencari roti dan air itu, lalu memakannya di situ juga. Nah, itulah yang aku kerjakan semalam."

3. Contoh teks anekdot: Tikus

Abstraksi

Alkisah, pada suatu hari terjadi migrasi tikus besar-besaran dari seluruh dunia.

Orientasi

Ketika mereka sampai pada satu gorong-gorong besar, mereka memperebutkan kekuasaan. Siapa yang berhak tinggal dan menjadi pemimpin di tempat itu. Tikus pejantan yang besar saling beradu argumen.

Krisis

Seekor tikus dari Amerika dengan sombongnya berkata. "Kami tikus Amerika sangatlah pintar. Buktinya kami bisa membuat perusahaan film yang terkenal di seluruh dunia." (Disney Film dengan ikon Mickey Mouse)

Tikus pejantan dari Perancis tidak mau kalah, "Kalian lupa ya, kalau tikus dari Perancis itu mahir memasak. Bahkan hasil masakannya puji oleh koki manusia yang terkenal." (Film Ratatouille).

Dari ujung terowongan, tikus pejantan dari Thailand dengan santainya berkata, "Mari ku ceritakan satu hal, aku pernah jalan-jalan ke negara tetangga di Asia. Ternyata di sana, pemerintahannya dipimpin oleh para tikus (koruptor)."

Reaksi dan Koda

Akhirnya kekuasaan para tikus pun dipimpin oleh tikus dari negara tersebut.

4. Contoh teks anekdot: Perlombaan

Abstraksi

Kakak dan Adik baru saja tiba di rumah membawa bingkisan dari perlombaan 17-an.

Orientasi

Di ruang tamu mereka berdua duduk di kursi. Kemudian adiknya mulai bercerita.

Krisis

"Kak, tadi aku ikut lomba makan kerupuk!"
"Wah, keren. Kamu menang, nggak?" tanya sang Kakak.
"Iya dong, tapi ada yang aneh, kak," ucap sang Adik.
"Aneh kenapa?"
"Anak-anak disana ikut lomba makan kerupuk, tapi orang dewasanya malah lomba makan teman sendiri, kak!"

Reaksi

Sang Kakak hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak habis pikir.

5. Contoh teks anekdot: Anak

 Abstraksi

Setiap hari orang tua Iwan selalu bekerja.

Orientasi

Mereka jarang pulang ke rumah karena harus mengisi acara seminar hingga diklat. Satu bulan tidak bertemu, ayahnya rindu. Ia menelepon anaknya untuk menguji, apakah si anak juga rindu.

Krisis

"Wan, apakah kau sayang orang tuamu?"

"Sayang, aku selalu merindukan ayah dan ibu saat sendiri di rumah," kata Iwan berbohong.

Reaksi

Bapaknya lega mendengar perkataan Iwan. Ia berdoa, "Ya Tuhan, terima kasih sudah titipkan anak yang baik, berikan ia hukuman jika ia salah."

Koda

Seketika Iwan pingsan.

6. Contoh teks anekdot: Orang Pintar

Abstraksi

Di dalam sebuah kelas sedang terjadi kegiatan belajar mengajar.

Orientasi

Sang guru yang sedang mengajar pada saat itu melakukan tanya jawab dengan para muridnya.

Krisis

Ibu guru: "Anak-anak, apa tandanya seseorang dikatakan pintar?"

Ulfi: "Orang dikatakan pintar kalau dia rajin membaca, Bu."

Ibu Guru: "Bagus! Ada lagi?"

Bono: "Rajin menulis juga, Bu, tentunya."

Ibu Guru: "Ya Bono, kamu betul."

Ulfi: "Tapi rajin menyontek juga, Bu."

Bono: "Iya Bu, kalau tidak menyontek kita tak akan bisa apa-apa. Misalnya, dalam membuat pesawat terbang dari kertas, kalau tidak menyontek caranya tentu tak kan bisa. Betul kan Bu guru?"

Reaksi

Ibu Guru: "Oh iya ya betul juga kamu, Bon."

Bono: "Yes! Berarti hari ini kita boleh menyontek teman-teman agar jadi orang pintar."

Koda

Ibu Guru (Bingung).

7. Contoh teks anekdot: Hukuman Pencuri Sandal vs Koruptor

Abstraksi

Di pagi hari yang indah, Diwan lagi asyik menyantap makanan kesukaanya yaitu soto, di warung langganan sebelah Masjid Jami'. Setelah merasa kenyang, Diwan kemudian berdiri dari duduknya untuk beranjak pulang menuju rumah.

Orientasi

Dalam perjalanannya pulang menuju rumah, tak di sangka tiba-tiba Diwan tertimpa musibah. Diwan terserempet oleh kawanan pemuda pengendara motor yang melaju kencang dan ugal-ugalan. Kejadian tersebut mengakibatkan Diwan jatuh ke jalan.

Tidak ada luka berat yang di alami oleh Diwan, namun yang membuatnya marah adalah tali sandal putus dan tidak dapat digunakan kembali.

Dengan rasa penuh marah, Diwan terpaksa pulang menuju rumah dengan berjalan kali tanpa menggunakan sandal. Karena jarak rumah masih cukup jauh, di tengah perjalanan Diwan merasakan sakit pada kaki karena tidak menggunakan sandal. Diwan pun memutuskan untuk membeli sandal di toko terdekat.

Sesampainya di toko terdekat, Diwan mulai melihat-lihat dan bertanya merek dan jenis sandal serta harganya. Namun, lagi-lagi nasib sial menghampirinya saat Diwan melihat isi dompetnya. Ternyata tak ada satu pun merek sandal yang harganya sesuai dengan isi dompetnya. Dengan perasaan sangat terpaksa, Diwan pun melanjutkan perjalanannya menuju rumah tanpa menggunakan sandal.

Krisis

Diwan melintas di Masjid Jami' dan dia melihat banyak sandal yang ditinggalkan pemiliknya berjamaah. Kemudian, tanpa berpikir panjang Diwan langsung mengambil sandal paling bagus yang ada di Masjid Jami' tersebut.

Malangnya nasib Diwan saat mengambil sandal. Sang pemilik mengetahui sandalnya diambil oleh Diwan. Diwan pun dikejar-kejar oleh pemilik sandal tersebut. Sang pemilik sandal kemudian membawa Diwan ke kantor polisi atas tindakan kriminalitas yang telah dilakukan.

Setelah dilakukan penyelidikan, Diwan dijatuhi sanksi pasal pencurian, lalu kasusnya akan disidangkan satu pekan kembali. Malang banget si Diwan, hanya perkara sepele saja dapat bikin dia dibawa di hadapan meja hijau.

Reaksi

Akhirnya tiba juga hari persidangan, Diwan berada di tempat duduk tersangka disertai muka yang tertunduk.

Hakim: "Baiklah, Diwan, umur 23 tahun, saudara ternyata ketahuan mencuri sandal seharga 30.000 rupiah. Oleh sebab itu, Anda akan dikenakan sanksi 5 tahun penjara."

Diwan: "Looh?! Pak, ini tak adil bagi saya, mengapa hukuman saya lebih berat daripada hukuman koruptor?"

Koda

Lalu hakim menjelaskan kepada Diwan bahwa ia mencuri sandal dan merugikan seseorang dengan nilai 30.000 rupiah saja. Sementara para koruptor melakukan korupsi uang senilai Rp2 miliar, dan itu sama saja merugikan 200 juta rakyat Indonesia.

Nah, bila dihitung-hitung, koruptor cuma bikin rugi 10 rupiah saja masing masing orang. Dengan begitu, kerugian yang dilakukan oleh Diwan lebih besar dibandingkan aksi yang dikerjakan oleh para koruptor.

8. Contoh teks anekdot: Kaos Tahanan KPK

Abstraksi

Terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya Danu dan Zaky, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Orientasi

Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

Krisis

Danu: "Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!"

Zaky: "Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!"

Danu: "Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia."

Zaky: "Lho, maksud kamu apa ya?"

Danu: "Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK."

Reaksi

Zaky: "Kok malah kaos tahanan KPK sih, Dan, aku nggak paham?"

Danu: "Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut."

Wahyu: "Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan."

Koda

Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.

9. Contoh teks anekdot: Cara Keledai Membaca Buku

Abstraksi

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati.

Orientasi

Namun, Timur Lenk memberi syarat agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah. Namun, jika tidak, maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

Krisis

Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir.

Reaksi

Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

"Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya," kata Nasrudin.

Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban "Bagaimana cara mengajari keledai membaca?"

Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu."

"Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?" tukas Timur Lenk.

Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya."

Koda

"Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?" kata Nashrudin dengan mimik serius.

10. Contoh teks anekdot: Pak Gendut dan Penelepon

Abstraksi

Suatu hari, Pak gendut yang tengah beristirahat mendapatkan telepon dari temannya yang ada di luar negeri.

Orientasi

Sang teman menanyakan keberadaan Pak Gendut. "Hallo Bos, sedang dimana sekarang?" ujar si penelepon Pak Gendut itu.

Krisis

"Ini bung, saya sedang istirahat di Lapas Suka Saya. Eh, maksudnya Hotel Sukasukasaya. Biasalah gara-gara ketahuan nilep duit negara," jawab Pak Gendut.

Reaksi

"Tapi, tenang. Nanti juga saya bisa ke negara tempat Bung tinggal sekarang. Soalnya, di saku saya masih ada duit buat menyuap sipir, sehingga saya bisa bebas dari langsung ke tempat saudara. Pokoknya tunggu sajalah saya ke sana," sambung Pak Gendut. "Oke Bos, saya tunggu kedatangan Anda Kemari," kata teman Pak Gendut

Koda

Pak Gendut pun lalu melanjutkan tidur siangnya di kasur empuk Lapas Sukasukasaya.

11. Contoh teks anekdot: UUD

Abstraksi

Pada suatu hari, Bapak Hendi menjelaskan tentang Undang-Undang Dasar (UUD) dari periode ke periode.

Orientasi

Saat menjelaskan kepada para murid, ia juga memaparkan alasan perubahan UUD Indonesia.

Krisis

Namun pada saat menerangkan, salah satu muridnya yang bernama Ilham tampak tertidur. Lantas Bapak Hendi menegur Ilham dan memberikan pertanyaan. "Ilham, jelaskan perubahan UUD dan apa maksud peraturan diatur di UUD," kata Bapak Hendi.

Reaksi

"Kalau alasan kenapa diatur di UUD, saya tahu Pak. Soalnya semua akhirnya memang UUD, ujung-ujungnya duit," jawab Ilham.

Koda

Murid sekelas kemudian tertawa lepas dan Bapak Hendi hanya bisa menggelengkan kepala.

12. Contoh teks anekdot: Kursi

Abstraksi

Pada suatu hari, ada dua pemuda laki-laki yang sedang berbincang-bincang di warung kopi. Mereka adalah Yusuf dan Ridwan.

Orientasi

Ridwan: "Cup, saya punya tebakan." Yusuf: "Gimana, wan?"

Krisis

Ridwan: "Kursi, kursi apa yang buat orang jadi lupa ingatan?"

Yusuf: "Kursi goyang! Soalnya kalau duduk di atasnya bikin ngantuk, lalu ketiduran. Jadi lupa kan mau ngapain."

Ridwan: "Hahaha, bener, sih! Tapi jawabannya salah!"

Reaksi

Yusuf: "Terus apa jawabannya?" Ridwan: "Jawabannya kursi jabatan!" Yusuf: "Lah, kok bisa?"

Koda

Ridwan: "Coba, deh, liat para pejabat. Sebelum dilantik mereka banyak mengumbar janji manis kepada rakyat. Eh, waktu sudah terpilih, seperti lupa ingatan sama janji-janjinya. Bener, 'kan?" Yusuf: "Cocok!"

13. Contoh teks anekdot: Becak Dilarang Masuk

Abstraksi

Saat menjadi Presiden, Gus Dur pernah bercerita kepada menteri pertahanan Mahfud MD tentang orang Madura yang katanya banyak akal dan cerdik.

Orientasi

Ceritanya, ada seorang tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu "Becak dilarang masuk".

Krisis

Tukang becak tersebut masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki becak. "Apa kamu tidak melihat gambar itu? itu kan gambar tak boleh masuk jalan ini", bentak Pak Polisi.

Reaksi

"Oh, Saya melihat pak tapi itu kan gambar becak kosong tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk", jawab tukang becak. "Bodong, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah gambar kan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk," bentak Pak Polisi lagi.

Koda

"Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampean, bukan tukang becak begini," jawab tukang becak sambil cengengesan.

14. Contoh teks anekdot: Kuli dan Kyai

Abstraksi

Rombongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jedah Arab Saudi.

Orientasi

Langsung saja kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang mereka yang mereka bawa.

Krisis

Akibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam Bahasa Arab.

Reaksi

Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka sambil berucap Amin, Amiin, Amiin.

Koda

Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka dan berkata, "Lho kenapa Anda berkerumun disini?" "Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai sorban, mereka itu pasti kyai", ucap jamaah haji.

15. Contoh teks anekdot: Rumah Sakit

Abstraksi

Siang ini suhu udara kota Manado sangat terik sekali, tiba tiba dari kejauhan datanglah seorang sopir minibus dimana ia akan menuju sebuah Rumah sakit yang tepat berada di depan mobilnya parkir.

Orientasi

Dia ke rumah sakit dengan tujuan utama untuk mengobati telinganya karena kemasukan semut.

Pasien : Selamat siang dok, bisakah bantu saya menyembuhkan telinga saya

Dokter : "Telinganya kenapa ya, pak ?"

Krisis

Pasien : "Begini dokter ceritanya, ketika saya lagi asik mandiin motor kan saya lagi menggunakan cotton bud, Dok, sambil ngopi, abis itu cotton bud-nya saya taruh disamping kopi, dan saya tinggal nonton bola. Lalu, satu jam kemudian saya mandikan motor lagi dan tiba tiba saya masukan cotton bud ke telinga saya dok, tak taunya banyak semutnya dan masuklah beberapa ke telinga saya"

Reaksi

Dokter : "Oh, begitu toh ceritanya, sekarang masih sakit nggak, Pak?"

Koda

Pasien : "Masih dok" sambil dia mengambil cutton bud-nya lagi dan memasukkannya ke telinganya

16. Contoh teks anekdot: Harta

Abstraksi

Suatu hari, Raja Harun Al-Rasyid mencari sahabatnya yang bernama Bahlul. Ia meminta nasihat pada Bahlul hal yang sangat penting bagi dirinya sebagai seorang raja.

Orientasi

Setelah bertemu Bahlul, ia berkata, "Hai Bahlul, berilah aku sebuah nasihat yang sangat penting bagiku sebagai seorang raja!"

Bahlul berkata, "Katakan padaku, kalau Tuan Raja kebetulan di padang pasir dan hampir mati karena kehausan, tuan akan membayar berapa untuk seteguk air?"

"Seratus dinar," kata sang Raja.

Krisis

"Kalau orang yang punya air itu tidak mau uang, maukah Tuan Raja menyerahkan setengah dari kerajaan Tuan kepadanya?"

"Tentu."

"Jika setelah minum air, Tuan terkena penyakit keras, Tuan mau memberikan apa untuk memulihkan kesehatan Tuan?"

"Ya, setengahnya lagi."

Reaksi & Koda

"Oh, kalau begitu, Tuan Raja janganlah sombong dengan kerajaan Tuan. Sebab, harga kerajaan Tuan itu sama dengan seteguk air."

17. Contoh teks anekdot: Pemulung yang Buta Huruf

Abstraksi

Pada sore hari di sebuah kompleks perumahan, yang kelihatan mewah terjadi perdebatan antara ibu RT dan pemulung. Masalah yang mereka debatkan yaitu hal remeh, tentang tulisan yang banyak ditempel di papan dengan tulisan "Pemulung Dilarang Masuk". Namun, masih saja ada pemulung yang tidak menaati aturan tersebut.

Orientasi

Ibu RT: "Pak sedang cari apa di tempat sampah?"

Pemulung: "Sudah tentu cari barang bekas atau botol plastik yang dapat didaur ulang, Bu"

Krisis

Ibu RT: "Maaf ya, Bapak bisa baca tulisan yang ada di depan pintu gerbang perumahan ini?"

Pemulung: "Bagaimana tulisannya?"

Ibu RT: "Di papan itu tertulis 'Pemulung Dilarang Masuk', kenapa bapak nekat masuk di perumahan ini?"

Reaksi

Pemulung: "Bagaimana, ini bagaimana sih... kalau saya bisa baca tulisan yang di papan itu, tentu saya tidak akan jadi pemulung, Bu!"

Koda

Ibu RT pun kemudian terdiam membisu. Ibu RT berpikir bahwa jawaban pemulung itu ada benarnya juga. Ternyata, pemulung tadi buta huruf, jelaslah dia tidak bisa baca papan larangan.

18. Contoh Teks Anekdot: Selembar Uang Rp 50.000 Abstraksi


Pada suatu sore, seorang suami pulang ke rumah dari pekerjaannya yang hanya sebagai kuli bangunan.

Orientasi

Sang suami berwajah lesu tetapi tetap tersenyum karena telah ditunggu oleh istri dan dua anaknya yang masih berumur 8 dan 6 tahun di rumah.

Krisis

Sang suami tersebut kemudian menyerahkan selembar uang Rp50.000 kepada istrinya dari hasil ia bekerja di depan dua anaknya. Suami berkata "Dik, ini uang untuk belanja satu bulan, mudah mudahan cukup!" Sang istri menjawab, "Iya mas, ini sudah cukup kok, bahkan cukup untuk belanja setahun!" Sang suami pun kembali menjawab, "Wah, adik ini hebat sekali bisa sehemat itu, memangnya untuk belanja apa bisa bertahan satu tahun?" Istri menyahut lagi, "Buat beli kalender...!!!".

Reaksi

Sang suami pun terdiam dan kedua anaknya tertawa lepas.

Koda

Setelah itu sang suami pun berjalan ke dalam rumah dan kedua anaknya kembali kedalam rumah juga.

19. Contoh teks anekdot: WC

Abstraksi

Ada tiga orang siswa di angkot, mereka menceritakan keunggulan sekolahnya masing-masing. Saat mereka menceritakan WC yang ada di sekolahnya, tidak ada yang mau kalah.

Orientasi

Siswa SMAN 1, "WC di sekolahku sangat wangi, karena ada pengharum ruangan, ada gantungan bajunya, serta ada toilet duduknya dong."

Siswa SMAN 2, "WC di sekolahku juga sangat bersih. Tersedia keran air tanpa disentuh, wadah sabun cuci tangan dengan sensor, juga pengering tangan elektrik. Tersedia tisu yang selalu penuh dan cermin yang selalu bersih."

Krisis & Reaksi

Siswa SMAN 3 tidak mau kalah, dengan santainya dia berkata, "Heleh, WC kalian semua kalah dong sama WC di sekolahku. Serba ada dan serba komplit. Tempat sampah penuh dengan sampahnya, air keran tersumbat, toilet yang penuh dengan isinya yang sudah mengering dan tidak disiram, membuat WC di sekolahku sangat wangi dengan pewangi alami."

Koda

Antara sedih dan lucu akhirnya mereka tertawa terbahak-bahak.

20. Contoh teks anekdot: Salah Arti

Abstrak

Seorang dosen fakultas hukum di suatu Universitas, sedang memberi kuliah tentang hukum pidana.

Orientasi

Setelah memaparkan materi, dibuka sesi tanya jawab. Pada sesi itu si Dadang bertanya pada dosen, "Pak kalau kepanjangan dari KUHP itu apa?"

Lalu, dosen tidak menjawab, malah dilemparkannya pada si Andre, dan berkata, "Saudara Andre, coba bantu saya untuk menjawab pertanyaan dari temanmu saudara Dadang!"

Krisis

Dengan tegas si Andre menjawab, "Kasih Uang Habis Perkara, Pak!" jawab Andre sambil berdiri.

Mahasiswa lain yang ada di kelas pun tentu tertawa, sementara pak dosen geleng-geleng kepala, sambil menambahkan pertanyaan si Dadang.

"Saudara Andre, dari mana saudara tahu jawaban itu?" kata si dosen, sambil menatap arah Andre.

Reaksi

Pertanyaan tersebut dijawab Andre pula dengan tegas. "Peribahasa Inggris mengatakan, 'Pengalaman adalah guru yang terbaik' begitu, Pak!"

Koda

Seisi kelas tertawa. Kemudian, 5 menit kemudian tawa itu mereda dan kelas kembali tenang.


21. Contoh teks anekdot: Tak Punya Latar Belakang Jadi Presiden

Abstrak

Mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memang unik. Dalam situasi genting, ia pun masih bisa sering meluncurkan joke-joke yang mencerdaskan. Seperti yang dituturkannya ke Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD pada saat itu, saat diinterview salah satu televisi swasta.

Orientasi

"Waktu itu saya hampir menolak penunjukkannya sebagai Menteri Pertahanan. Alasan saya, karena saya tidak memiliki latar belakang soal TNI/Polri atau pertahanan," kata Pak Mahfud.

Krisis

Tak disangka, jawaban Gus Dur saat itu pun tidak kalah cerdiknya. "Pak Mahfud harus bisa. Saya saja menjadi Presiden tak perlu memiliki latar belakang presiden kok," kata Gus Dur dengan santai.

Reaksi

Lalu, Pak Mahfud MD pun tidak sanggup berkutik. "Gus Dur memang aneh. Kalau nggak aneh, pasti nggak akan memilih saya sebagai Menhan," tutup Pak Mahfud.

22. Contoh teks anekdot: Menteri Pendidikan

Abstrak

Saat jam istirahat, sambil menyantap makanan mereka mengobrol. Arbi menyodorkan gawainya ke arah Diki.

Orientasi

"Dik, lihat deh. Katanya kurikulum mau berubah nih. Cuma ada lima mata pelajaran di SMA. Makin santai dong."

"Keren ya menterinya. Bisa jadi nanti kita dilarang pakai motor. Tapi wajib pakai Gojek buat mengurangi macet. Mau jajan tinggal Go-Food. Guru ngajar dapat bintang tiap selesai ngajar."

Krisis

"Nanti kita bayar SPP bisa pakai Gopay dong? Bisa dapat cashback 50 persen. Lumayan bisa buat traktir pacar."

Reaksi

"Pacaran mulu otak, lu. Iya nanti murid suka bolos kaya lu langsung ketahuan di aplikasi, terus dianterin paksa lagi ke sekolah sama driver Gojek."

23. Contoh teks anekdot: Racun dalam Kendi

Abstrak

Ketika masih muda, Abu Nawas pernah bekerja di sebuah perusahaan jasa jahit pakaian.

Orientasi

Suatu hari majikannya datang membawa satu kendi madu dan karena kuatir madu itu diminum Abu Nawas, maka majikannya berbohong dengan berkata, "Abu, kendi ini berisi racun dan saya tidak mau kamu mati karena meminumnya!!!"

Sang majikan pun pergi keluar, pada saat itu Abu Nawas menjual sepotong pakaian, lalu menggunakan uangnya untuk membeli roti dan menghabiskan madu itu dengan rotinya.

Krisis

Majikannya pun datang dan sadar bahwa pakaian yang dijualnya ternyata kurang satu sedangkan madu dalam kendi juga telah habis. Bertanyalah dia pada Abu Nawas, "Abu!!! Apa sebenarnya yang telah terjadi..?"

Reaksi

Abu Nawas menjawab, "Maaf tuan, tadi ada seorang pencuri yang mencuri pakaian tuan, lalu karena saya takut akan dimarahi tuan, jadi saya putuskan untuk bunuh diri saja menggunakan racun dalam kendi itu."

24. Contoh teks anekdot: Mengajari Adik Berenang

Abstrak

Pagi hari di sebuah kolam renang, seorang kakak sedang mengajari adiknya berenang.

Orientasi

"Aku tidak mau malu karena tidak bisa berenang ka," kata sang adik.

"Kakak akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah dik," jawab sang kakak.

Mendengar hal itu, sang adik pun gembira.

Krisis

Setelah beberapa hari latihan renang itu, sang kak tampak bersedih, sementara sang adik tampak gembira.

"Terima kasih kak, akhirnya kakak bisa mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai, tapi kenapa kakak bersedih?" tanyanya.

Reaksi

"Yang kamu kuasai itu gaya batu, dik!" pungkas sang kakak.

25. Contoh teks anekdot: Umur Dinosaurus

Abstrak

Anak-anak TK mengunjungi Museum Purbakala pada suatu sore.

Orientasi

Di museum itu, ada petugas berdiri di samping kerangka dinosaurus. Seorang anak TK menghampiri petugas museum.

"Pak, berapa umur dinosaurus ini?"

"Satu juta tahun, lebih empat bulan," terang si petugas.

Krisis

"Wah kok tahu?" tanya si anak TK.

Reaksi

"Soalnya ketika saya pertama kali kerja di sini, umurnya sudah satu juta tahun."

26. Contoh teks anekdot: Lampu

Abstrak & Orientasi

Seorang buta membawa gentong di atas pundak sambil menenteng lampu. Ia berjalan ke sungai untuk mengisi gentong itu.

Krisis

Seseorang yang melihatnya berkata, "Wahai, orang buta. Malam dan siang hari sama saja bagimu. Mengapa kau gunakan lampu?"

Reaksi

Orang buta itu menjawab, "Hai, orang yang suka mencampuri urusan orang lain! Lampu ini ku peruntukkan bagi orang yang buta pikiran agar tidak terpeleset atau menabrak ku!"

27. Contoh teks anekdot: Salurkan Hobi, di Tempat yang Salah

Abstrak

Pada suatu hari, ada seorang pria petugas kebersihan yang sedang menyapu di pinggir jalanan kota.

Orientasi

Tiba-tiba dari arah Barat, ada pengendara mobil yang melemparkan botol plastik, keluar kaca jendela mobil. Petugas itu pun kesal, akhirnya ia pun menghentikan kegiatan menyapunya dan berteriak kencang.

Krisis

"Woy.. kalo buang sampah liat-liat dong, jangan buang sampah seenaknya mentang-mentang pakai mobil, hargai saya, nggak liat kalau saya lagi kerja!".

Lalu, mobil itu pun berhenti, dan keluarlah seorang pria berpenampilan rapih berkemeja dan berdasi. Akhirnya, petugas kebersihan memilih untuk menghampiri orang itu.

"Pak, bisa kagak sih kalo buang sampah nggak di jalan? Ini saya susah bersihinnya tau yeh!" kata petugas dengan perasaan kesal.

"Sebelumnya maaf Pak, saya tadi tidak bermaksud gitu," jawab pria itu berdasi itu.

"Masih aja ngeles lu, alasan padahal udah ketahuan," lanjut petugas kebersihan.

Reaksi

"Jadi gini Pak, saya ini hobi main basket, dan saya tadi sedang mencoba latihan dengan melempar botol ke tong sampah di sana," jawab pria berdasi menjawab sambil menunjuk tong sampah di dekatnya.

Koda

Akhirnya petugas kebersihan meninggalkan pembicaraan sambil bergumam dan berbicara dalam hati.

"Duh, orang kaya ada-ada aja ye, dasar orang-orang zaman sekarang tambah aneh aja".

28. Contoh teks anekdot: Tenda Hilang

Abstrak

Justin dan Harry sedang mengikuti perkemahan musim semi. Di tengah malam, Justin terbangun dan membangunkan Harry.

Orientasi

"Hush.. Harry.. lihat ke langit dan katakan apa yang kamu lihat."

"Saya melihat jutaan bintang, Justin," kata Harry.

"Dan apa kesimpulannya, Harry?" Harry berpikir sejenak.

Krisis

"Baik, berdasarkan astronomi, ada jutaan galaksi dan mungkin miliaran planet. Menurut astrologi, saya mengamati bahwa planet Saturnus berada di dalam Leo. Sementara menurut horologi, saya menyimpulkan bahwa waktu mendekati tiga seperempat pagi, menurut meteorologi, saya kira besok harinya bagus. Menurut teologi, saya lihat bahwa Tuhan Maha Kuasa dan kita begitu kecil tak berarti. Menurutmu sendiri apa, Justin?" tanya dia.

Reaksi

"Harry, tenda kita dicuri orang!" ungkap Justin, sambil menepuk dan memegang bahu Harry.

Koda

Keduanya pun baru menyadari, bahwa tendanya dicuri hingga panik ke sana ke mari mencari tendanya. Demikianlah cerita berakhir.

29. Contoh teks anekdot: Blusukan

Abstrak

Pada malam Jumat, sejumlah politisi melakukan "blusukan" ke daerah-daerah banjir. Mereka membawa sembako untuk dibagi-bagikan kepada korban banjir.

Orientasi

Tidak ketinggalan, Darman juga meninjau salah satu daerah yang menjadi korban banjir. Ia menebar senyum dan menjadi pusat perhatian warga.

Krisis

Akan tetapi, Darman sial. Ia terperosok ke selokan dan terseret oleh banjir. Darman ditolong oleh regu penyelamat.

Reaksi

Darman pingsan setelah melihat tulisan "Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas" yang menempel di dinding.

Koda

Lalu, ia dibawa ke tempat yang aman.

30. Contoh teks anekdot: Penjual Kue yang Hebat

Abstrak

Caca membeli beberapa kue dari seorang nenek di pinggir jalan, namun ia tidak bisa melanjutkan perjalanan pulangnya karena tiba-tiba hujan turun deras sekali. Akhirnya Caca dan si nenek penjual kue pun sama-sama berteduh.

Orientasi

Agar tidak terlalu terasa canggung, Caca pun memulai obrolan "Nek, sudah lama jualan kue?"

"Sudah sekitar 35 tahun, Nak", jawab nenek.

Krisis

Caca kembali bertanya, "Memangnya tidak ada yang membantu, Nek? Anak-anak nenek kemana?"

"Anak-anak saya sibuk kerja, ada yang di Polda, rumah sakit, dan juga sekolah."

Reaksi

Caca pun kagum mendengar jawaban nenek itu, "Wow, hebat! Walau hanya berjualan kue, namun anak-anak nenek sukses semua, ya?"

Koda

"Ya sama saja Nak, kerjanya seperti saya, jualan kue."

Bunda, itulah 30 Contoh teks anekdot beserta definisi dan cirinya. Jenis teks ini bisa jadi sarana pembelajaran si kecil untuk menjadi kritis. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda