
parenting
Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya
HaiBunda
Jumat, 15 Aug 2025 23:40 WIB

Daftar Isi
Ada kalanya, melihat bayi tertidur pulas seperti mengintip rahasia yang tak terungkap. Wajahnya yang tenang atau sesekali tersenyum, terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu ya, Bunda.
Bunda mungkin pernah bertanya-tanya, apa sebenarnya yang terjadi di balik kelopak mata mungil itu. Rasanya menenangkan untuk percaya jika mereka tengah membayangkan pelukan hangat dari Bunda.
Setiap gerakan tubuh hingga hembusan napasnya, seakan memberi tanda akan sebuah cerita yang hanya mereka tahu. Namun, misteri ini belum tentu bisa dipecahkan.
"Kita mungkin tidak akan pernah tahu secara pasti apakah bayi bermimpi," kata wakil direktur Sleep Center di Children's Hospital of Philadelphiaenasihat Parents, Jodi Mindell, PhD, dikutip dari laman Parents.
Ternyata, bayi tidur dua kali lebih lama dari orang dewasa
Berdasarkan Sleep Foundation, bayi baru lahir menghabiskan 50 persen waktu tidurnya dalam fase Rapid Eye Movement (REM). Jumlah ini lebih dari dua kali lipat waktu yang dihabiskan orang dewasa untuk tidur REM.
"Secara logis, kita bisa mengasumsikan bahwa bayi memang bermimpi dan hal itu berkaitan dengan perkembangan otaknya, karena mereka menghabiskan begitu banyak waktu dalam tahap tidur ini," kata dr. Mindell dikutip dari laman Parents.
Meski begitu, beberapa ahli saraf meragukan bayi bisa bermimpi sama sekali. Mereka berpendapat bahwa otak bayi terlalu belum matang untuk membentuk pikiran dan gambaran abstrak.
Sebaliknya, mereka percaya tidur REM memiliki tujuan berbeda, yaitu membantu pembentukan jalur otak dan mendukung perkembangan kognitifnya. Dalam studi laboratorium tidur, mimpi tidak muncul bahkan hingga usia prasekolah karena Si Kecil belum memiliki kemampuan membentuk mentalnya secara sadar yang dapat mereka ingat, Bunda.
Banyak orang tua penasaran dengan isi mimpi bayi saat tidur, ini kata studi
Mungkin Bunda penasaran, apa sebenarnya yang muncul di kepala Si Kecil saat mereka tertidur pulas. Meski terlihat tenang, dunia tidur bayi ternyata menyimpan misteri yang menarik untuk ditelusuri.
Lantaran bayi belum memiliki kemampuan kognitif untuk mengingat kejadian masa lalunya, kecil kemungkinan mereka bermimpi tentang sesuatu. Namun, peneliti telah mendokumentasikan ingatan mimpi pada anak-anak kecil.
Dikutip dari Parents, penelitian pada tahun 1970-an tentang anak-anak dan mimpi masih menjadi acuan hingga kini. Para penelliti menemukan mimpi anak usia prasekolah kebanyakan berisi gambar statis dengan sedikit atau tanpa gerakan.
"Pada usia 5 hingga 7 tahun, mulai muncul gerakan dan interaksi sosial dalam mimpi anak," jelas Foulkes.
Di usia 9 hingga 11 tahun, mimpi mereka mulai mirip dengan mimpi orang dewasa. Penelitian yang lebih baru pun juga menunjukkan, bahwa mimpi anak kecil mungkin lebih aktif daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Studi temukan hal-hal baru saat mengevaluasi mimpi anak
Sebuah studi pada tahun 2015 meneliti tentang isi mimpi anak-anak berusia 4-8 tahun. Hasil penelitian tersebut menemukan beberapa hal menarik berikut:
- Anak berperan aktif sebagai tokoh utama dalam mimpinya.
- Anak kerap melihat sosok manusia, terutama anggota keluarga, di dalam mimpi mereka.
- Hewan sering hadir dalam mimpi anak, khususnya di usia prasekolah.
- Anak di berbagai usia menggambarkan adanya gerakan yang terjadi dalam mimpi.
- Anak mengalami interaksi sosial dalam mimpi, baik yang bersifat agresif maupun penuh keramahan.
- Anak merasakan berbagai emosi saat berada dalam mimpi.
Fakta menarik tentang bayi dan mimpi buruk
Kemungkinan besar bayi belum mengalami mimpi buruk, ya. Hal ini karena mereka belum memahami konsep rasa takutnya. Dikutip dari Parents, para ahli menduga hal ini baru muncul ketika mereka sudah mengenal rasa takut dan memiliki imajinasi aktifnya.
Dalam American Academy of Pediatrics (AAP), mimpi buruk paling sering dialami anak usia 3 hingga 12 tahun. Night terrors berbeda dengan mimpi buruk karena anak tidak menyadarinya saat kejadian maupun setelahnya dan paling umum terjadi pada anak usia prasekolah.
Bunda mungkin merasa khawatir saat melihat bayi berkedut atau mengeluarkan suaranya saat tidur. Padahal, hal tersebut tergolong normal dan sering kali merupakan bagian dari perkembangan tidur mereka ya, Bunda.
Jika bayi sering bergerak saat tidur, hal itu kemungkinan disebabkan oleh refleks Moro atau startle reflex, yakni gerakan refleks alami pada bayi baru lahir. Menilik dari AAP, refleks ini mencapai puncaknya di usia 1 bulan dan mulai berkurang setelah bayi berusia 2 bulan.
Bayi juga kerap terbangun di tengah malam atau setelah tidur siang karena lapar, atau siklus tidur yang memang lebih pendek dibanding orang dewasa. Jadi, Bunda tidak perlu heran jika ada sedikit gerakan saat bayi berganti fase tidur.
"Kami menduga mimpi buruk baru muncul saat anak berusia 2 atau 3 tahun, ketika mereka sudah memiliki pemahaman tentang rasa takut dan imajinasi aktif yang bisa menciptakan 'monster' dalam pikiran," kata dr. Mindell.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Hati-hati, Pose yang Instagramable Ini Bisa Bahayakan Bayi

Parenting
6 Ciri Kepala Bayi Normal & 6 Bentuk yang Abnormal

Parenting
5 Kriteria Tempat Tidur Bayi yang Ideal, Jangan Asal Pilih Bun!

Parenting
Bayi Lebih Baik Tidur di Kamar Gelap atau Terang? Ketahui Batas Usia & Fakta Menarik Lainnya

Parenting
Manusia Tidak Bisa Mengingat Masa Bayi? Ternyata Begini Faktanya Menurut Ahli


7 Foto
Parenting
Intip 7 Potret Wajah Bayi Para Artis saat Baru Lahir di Rumah Sakit
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda