
parenting
Adakah Jam Tidur Terbaik agar Tinggi Badan Anak Bertambah? Ini Faktanya
HaiBunda
Kamis, 14 Aug 2025 09:10 WIB

Daftar Isi
- Apakah jam tidur anak memengaruhi tinggi badan anak?
- Benarkah anak harus tidur sebelum pukul 11 malam agar pertumbuhannya tidak terganggu?
- Durasi jam tidur anak sesuai usianya
-
10 Cara menidurkan anak yang mudah dan perlu dicoba
- 1. Buat rutinitas tidur yang konsisten
- 2. Tenangkan anak sebelum waktu tidur
- 3. Tetapkan jam tidur dan bangun yang teratur
- 4. Batasi tidur siang
- 5. Ciptakan rasa aman sebelum tidur
- 6. Atur cahaya dan suasana kamar tidur
- 7. Perhatikan waktu makan malam
- 8. Berikan paparan cahaya alami di pagi hari
- 9. Hindari kafein
- 10. Ajak anak beraktivitas fisik di siang hari
Bunda, pertumbuhan tinggi badan Si Kecil seringkali menjadi perhatian utama, terutama saat memasuki masa pertumbuhan yang pesat. Banyak orang tua yang bertanya-tanya, adakah cara alami agar anak bisa tumbuh lebih tinggi? Salah satu hal yang sering disebut-sebut adalah tidur yang cukup dan berkualitas.
Faktanya, tidak hanya jumlah jam tidur yang penting, tetapi juga waktu tidur malam hari bisa memengaruhi pertumbuhan tinggi badan anak, lho! Beberapa penelitian bahkan menyebutkan adanya hubungan antara durasi tidur malam dan kemungkinan anak memiliki postur tubuh lebih tinggi di usia tertentu.
Yuk, Bunda simak penjelasan lengkap di bawah ini untuk mengetahui apakah benar ada jam tidur terbaik agar tinggi badan anak bisa bertambah secara optimal!
Apakah jam tidur anak memengaruhi tinggi badan anak?
Mengutip dari laman Sleep Foundation, tidur memang memainkan peran penting dalam pertumbuhan anak. Hal ini karena saat anak tidur, tubuh memproduksi hormon pertumbuhan manusia atau human Growth Hormone (hGH) yang dilepaskan oleh kelenjar pituitari di otak.
Menariknya, pelepasan hGH paling banyak terjadi saat anak berada dalam tidur nyenyak di malam hari.
Walau faktor utama tinggi badan tetap dipengaruhi oleh genetik, pola makan, dan kondisi lingkungan, namun kurang tidur pada anak bisa berdampak pada rendahnya produksi hormon pertumbuhan.
Meski tidak secara langsung menyebabkan anak bertubuh pendek, kebiasaan tidur yang buruk dapat menghambat potensi pertumbuhannya secara maksimal.
Masih dari sumber yang sama, banyaknya gen (lebih dari 3.000 varian genetik) memang menentukan tinggi badan seseorang, tapi gaya hidup seperti durasi dan kualitas tidur tetap berperan penting dalam mendukung proses pertumbuhan tulang, terutama saat anak mengalami masa pertumbuhan (growth spurts) di usia balita dan pubertas.
Melansir dari Endocrinology Advisor, sebuah studi yang dilakukan dalam Japan Environment and Children’s Study (JECS) mengungkap bahwa durasi tidur malam hari berpengaruh terhadap tinggi badan anak di usia dini.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 52.000 anak dan menemukan bahwa anak-anak yang tidur malam lebih lama (minimal 11,5 jam) memiliki kemungkinan 28 persen lebih tinggi untuk memiliki postur tubuh tinggi pada usia tiga tahun, dibandingkan anak yang hanya tidur malam maksimal 9 jam.
Menariknya lagi, efek positif ini lebih kuat pada durasi tidur malam dibandingkan total jam tidur (termasuk tidur siang). Dalam studi ini, hubungan antara durasi tidur malam yang panjang dan tinggi badan tampak konsisten, bahkan setelah mempertimbangkan faktor lain seperti jenis kelamin, jumlah saudara, paparan asap rokok, dan apakah anak ikut daycare atau tidak.
Peneliti menyimpulkan bahwa lamanya tidur malam bisa jadi salah satu faktor lingkungan yang selama ini kurang diperhatikan dalam mendukung pertumbuhan tinggi badan anak.
Walaupun bukan satu-satunya faktor, memastikan anak tidur cukup di malam hari bisa jadi langkah sederhana yang Bunda lakukan untuk bantu Si Kecil tumbuh optimal.
Benarkah anak harus tidur sebelum pukul 11 malam agar pertumbuhannya tidak terganggu?
Tidur cukup dan berkualitas sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama dalam kaitannya dengan produksi hormon pertumbuhan.
Melansir dari laman Baby Centre, hormon pertumbuhan (human growth hormone/hGH) memang diproduksi sepanjang hari, namun pada anak-anak, pelepasannya paling aktif terjadi saat mereka tertidur lelap, terutama antara pukul 23.00 hingga 02.00 dini hari.
Artinya, jika anak belum tidur pada waktu tersebut, tubuh bisa kehilangan momen optimal untuk mendukung pertumbuhan tulangnya.
Konsultan Nutrisi dan Metabolik dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM, Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K), juga menekankan pentingnya tidur cukup dan teratur bagi pertumbuhan anak.
"Dengan deep sleep dari jam 23-02, anak bisa terhindar dari stunting," ujarnya. Oleh karena itu, penting untuk membiasakan anak tidur lebih awal.
Salah satu caranya adalah dengan mengatur jam makan dan bermain. "Anaknya jangan diajak main jam segitu (jelang tidur malam)," tambah dr. Damayanti.
Sebuah studi longitudinal berjudul Growing Up in Australia juga menunjukkan bahwa anak-anak yang tidur lebih awal, sekitar pukul 9 malam, memiliki kesehatan fisik dan emosional yang lebih baik.
Meski begitu, dilansir dari Kids Health, satu atau dua kali tidur larut malam belum tentu langsung menyebabkan gangguan pertumbuhan. Namun jika ini terjadi secara konsisten, anak berisiko mengalami gangguan pelepasan hormon pertumbuhan, yang pada akhirnya dapat berdampak pada tinggi badannya.
Durasi jam tidur anak sesuai usianya
Bunda, setiap tahap usia anak memiliki kebutuhan tidur yang berbeda-beda. Tidur bukan hanya soal istirahat, tetapi juga penting untuk menunjang tumbuh kembang anak termasuk kesehatan otak, sistem imun, dan tentu saja tinggi badan.
Mengutip dari laman laman Sleep Foundation, merupakan kebutuhan biologis yang tak bisa digantikan. Kekurangan tidur bisa berdampak pada banyak hal, mulai dari menurunnya daya tahan tubuh, sulit fokus, hingga gangguan pertumbuhan pada anak-anak.
Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk memahami berapa jam tidur yang ideal sesuai dengan usia Si Kecil. Berikut ini panduan durasi tidur yang direkomendasikan oleh para ahli tidur, seperti American Academy of Sleep Medicine dan American Academy of Pediatrics:
- Bayi (4–12 bulan): 12–16 jam per hari
- Balita (1–2 tahun): 11–14 jam per hari
- Anak-anak (3–5 tahun): 10–13 jam per hari
- Anak sekolah (6–12 tahun): 9–12 jam per hari
- Remaja (13–18 tahun): 8–10 jam per hari
Untuk bayi yang usianya di bawah empat bulan, belum ada acuan pasti terkait kebutuhan tidurnya karena pola tidurnya masih sangat bervariasi.
Namun secara umum, bayi baru lahir bisa tidur antara 14 hingga 17 jam dalam sehari, termasuk saat menyusu.
10 Cara menidurkan anak yang mudah dan perlu dicoba
Bunda, membiasakan anak tidur tepat waktu memang bukan perkara mudah. Tapi dengan strategi yang tepat, waktu tidur bisa jadi lebih lancar.
Mengutip dari laman Raising Children dan Kids Health, rutinitas yang konsisten dan lingkungan tidur yang nyaman bisa membantu anak tertidur lebih cepat dan lebih nyenyak. Yuk, simak tipsnya:
1. Buat rutinitas tidur yang konsisten
Anak-anak akan lebih mudah merasa ngantuk jika tubuhnya terbiasa tidur di jam yang sama setiap malam. Rutinitas seperti mandi air hangat, membaca buku cerita, atau mendengarkan musik bisa membantu anak merasa lebih rileks sebelum tidur.
Jadi, Bunda, meskipun genetik tetap memegang peranan utama dalam menentukan tinggi badan anak, kebiasaan tidur terutama tidur malam yang cukup dan berkualitas juga punya pengaruh besar terhadap proses tumbuh kembangnya.
2. Tenangkan anak sebelum waktu tidur
Hindari aktivitas yang terlalu ramai atau merangsang seperti main gadget atau nonton TV menjelang tidur. Gantikan dengan aktivitas yang menenangkan seperti mendengarkan lagu yang tenang, membaca, atau latihan pernapasan sederhana.
3. Tetapkan jam tidur dan bangun yang teratur
Usahakan waktu tidur dan bangun anak tidak terlalu jauh berbeda, bahkan saat akhir pekan. Ini penting untuk menjaga ritme sirkadian (jam biologis tubuh) tetap stabil.
4. Batasi tidur siang
Jika anak masih butuh tidur siang, pastikan waktunya tidak terlalu lama dan tidak terlalu sore. Tidur siang terlalu dekat dengan waktu malam bisa membuat anak susah tidur.
5. Ciptakan rasa aman sebelum tidur
Beberapa anak takut gelap atau sendirian saat malam. Gunakan lampu tidur redup berwarna hangat dan hindari tontonan seram. Bunda juga bisa memberi pujian saat anak berani tidur sendiri.
6. Atur cahaya dan suasana kamar tidur
Pastikan kamar anak cukup gelap dan tenang. Jauhkan gadget setidaknya satu jam sebelum tidur, karena cahaya biru dari layar bisa menghambat produksi hormon melatonin yang membantu tidur.
7. Perhatikan waktu makan malam
Jangan biarkan anak tidur dalam kondisi terlalu kenyang atau lapar. Usahakan makan malam diberikan beberapa jam sebelum tidur, agar tubuh punya waktu untuk mencerna dengan baik.
8. Berikan paparan cahaya alami di pagi hari
Mengajak anak beraktivitas di luar rumah saat pagi hari membantu menghentikan produksi melatonin dan membuat anak lebih segar serta siap untuk tidur di malam hari.
9. Hindari kafein
Minuman atau makanan seperti teh, kopi, cokelat, atau minuman energi sebaiknya tidak dikonsumsi anak di sore atau malam hari karena bisa membuatnya tetap terjaga.
10. Ajak anak beraktivitas fisik di siang hari
Anak yang aktif secara fisik cenderung tidur lebih nyenyak di malam hari. Pastikan aktivitas fisik dilakukan di siang atau sore hari, bukan menjelang waktu tidur.
Kalau Bunda ingin tinggi badan si kecil optimal sesuai potensinya, yuk biasakan anak tidur cukup setiap malam, paling tidak 10–11 jam tergantung usia.
Jangan ragu untuk mengatur rutinitas tidur dan menciptakan suasana kamar yang nyaman agar tidur anak lebih nyenyak.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Tempat Tidur Bayi: Kriteria Memilih, Tips Penempatan, dan Rekomendasinya

Parenting
Kenapa Bayi Baru Lahir Sering Terbangun Tengah Malam? Ini 5 Alasannya

Parenting
Durasi dan Jadwal Tidur Bayi Usia 0-6 Bulan untuk Tumbuh Kembang Maksimal

Parenting
Begini Pola Tidur Bayi 1 Bulan yang Perlu Bunda Ketahui

Parenting
Bunda Perlu Tahu, Panduan Jam Tidur Bayi Usia 0 - 12 Bulan


5 Foto
Parenting
5 Potret Ayah Seleb Sibuk Urus Anak Tanpa Bantuan Istri, Ada yang Single
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda