Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Napas Bayi Cepat, Normalkah? Kenali Penyebab, Tanda Bahaya & Frekuensi Napas Normalnya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 10 Aug 2025 20:40 WIB

Bayi tidur
Ilustrasi/Foto: Getty Images/paulaphoto
Daftar Isi
Jakarta -

Pernahkah Bunda memperhatikan laju napas bayi yang lebih cepat dari orang dewasa? Kira-kira, apa penyebabnya? Penting untuk Bunda ketahui, bahwa respirasi atau pernapasan adalah proses metabolisme yang melibatkan pemasukan oksigen dan pelepasan karbon dioksida.

Proses ini dikendalikan oleh sistem tubuh yang disebut dorongan pernapasan. Saat kita mengembuskan napas, kita melepaskan oksigen rendah dan karbon dioksida tinggi. Ketika kita menarik napas, kita menghirup oksigen tinggi dan karbon dioksida rendah. Pertukaran unsur-unsur ini penting agar proses metabolisme dapat berlanjut di tingkat sel.

Dorongan pernapasan berkaitan erat dengan sistem saraf pusat. Ketika sistem saraf pusat berubah atau rusak, hal itu dapat memengaruhi laju pernapasan.

Laju pernapasan adalah salah satu tanda vital utama tubuh manusia dan mengacu pada jumlah napas yang diambil dalam satu menit. Kecepatan, pola, dan kedalaman napas menunjukkan seberapa baik tubuh bekerja untuk mengirimkan oksigen ke semua organ dan jaringan vital. Lantas, kenapa napas bayi cepat?

Frekuensi pernapasan normal bayi baru lahir

Mengutip Healthline, biasanya, bayi baru lahir bernapas 30 hingga 60 kali per menit. Ini dapat melambat menjadi 30 hingga 40 kali per menit saat mereka tidur. Pada usia 6 bulan, bayi bernapas sekitar 25 hingga 40 kali per menit.

Begitu sudah beranjak anak-anak, laju napasnya juga cepat tapi tidak secepat bayi baru lahir. Dilansir Medical News Today, penulis artikel tahun 2022 menyatakan bahwa anak-anak memiliki laju pernapasan yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Setelah anak mencapai usia 2 tahun, laju pernapasannya berkurang dari 44 napas per menit menjadi 26.

Normalkah napas bayi cepat?

Bayi baru lahir juga dapat bernapas cepat, lalu berhenti hingga 10 detik setiap kalinya. Semua ini sangat berbeda dengan pola pernapasan orang dewasa, sehingga orang tua baru mungkin khawatir. Jadi, napas cepat bayi termasuk hal yang normal.

Dalam beberapa bulan, sebagian besar ketidakteraturan pernapasan bayi baru lahir akan teratasi dengan sendirinya. Namun, tetap waspadai jika ada gejala lain yang menyertainya.

Macam-macam suara pernapasan dan artinya

Ternyata menurut medis, ada beberapa macam suara pernapasan yang menandakan kondisi kesehatan bayi atau anak. Berikut jenis-jenissuara pernapasan dan artinya:

1. Suara siulan

Suara ini mungkin merupakan penyumbatan di lubang hidung yang akan hilang setelah disedot (dihilangkan). Tanyakan kepada dokter anak  cara menyedot lendir dengan lembut dan efektif.

2. Tangisan serak dan batuk menggonggong

Suara ini mungkin berasal dari penyumbatan tenggorokan. Mungkin lendir atau peradangan di kotak suara, seperti croup. Hal ini bisa menjadi tanda croup, yang dalam hal ini mungkin memburuk di malam hari.

3. Batuk dalam

Batuk dalam terjadi kemungkinan karena merupakan penyumbatan pada bronkus besar. Bronkus besar adalah saluran yang membawa udara antara tenggorokan dan paru-paru. Dokter perlu mendengarkan dengan stetoskop untuk memastikan diagnosis ini.

4. Mengi

Mengi bisa menjadi tanda penyumbatan atau penyempitan saluran napas bagian bawah. Penyumbatan ini mungkin disebabkan oleh asma, pneumonia, virus sinsitial pernapasan.

5. Napas cepat

Napas cepat bisa berarti terdapat cairan di saluran napas akibat infeksi, seperti pneumonia. Napas cepat juga bisa disebabkan oleh demam atau infeksi lain dan harus segera dievaluasi.

6. Mendengkur

Hal ini biasanya disebabkan oleh lendir di lubang hidung. Dalam kasus yang jarang terjadi, mendengkur bisa menjadi tanda kondisi kronis, seperti sleep apnea atau pembesaran amandel.

7. Stridor

Stridor adalah suara bernada tinggi yang konstan yang mengindikasikan obstruksi saluran napas, menurut penelitian tahun 2021. Terkadang bisa disebabkan oleh laringomalasia.

8. Mengerang

Suara bernada rendah yang tiba-tiba saat menghembuskan napas biasanya menandakan adanya masalah pada salah satu atau kedua paru-paru. Suara ini juga bisa menjadi tanda infeksi parah. Bunda harus segera mengunjungi dokter jika bayi sakit dan mendengus saat bernapas.

9. Sering bersin

Bersin umum terjadi pada bayi baru lahir dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Hal ini karena bayi baru lahir memiliki saluran hidung yang lebih kecil daripada orang dewasa dan masih beradaptasi untuk bernapas melalui hidung seiring pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Jika bersin disertai gejala lain seperti batuk, kesulitan bernapas, atau demam, Bunda harus segera berkonsultasi dengan dokter. Hal ini bisa menjadi tanda infeksi pernapasan, menurut penelitian tahun 2021.

10. Pernapasan periodik

Pernapasan periodik umum terjadi pada bayi baru lahir. Kondisi ini ditandai dengan jeda napas yang berlangsung setidaknya 3 detik, diikuti oleh serangkaian napas yang sering cepat dan pendek.

Hal ini umum terjadi dan biasanya tidak memerlukan perawatan apa pun. Namun, jika jeda napas berlangsung lebih dari 20 detik, hal ini mungkin mengindikasikan masalah seperti apnea bayi.

11. "Pilek pertama" palsu

Banyak bayi baru lahir tampaknya mengalami gejala pilek pertama palsu sejak dini, yang terjadi karena saluran hidung mereka sangat kecil dan mudah tersumbat.

Meskipun kondisi ini biasanya tidak memerlukan perawatan apa pun, Bunda dapat mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter anak tentang cara-cara untuk membantu meningkatkan pernapasan mereka jika diperlukan, seperti menggunakan obat tetes garam atau aspirator hidung.

12. Cegukan

Cegukan umum terjadi dan dapat terjadi pada bayi, anak-anak, dan orang dewasa. Makan terlalu cepat dan menelan udara saat menyusu adalah dua kemungkinan penyebab cegukan pada bayi baru lahir.

Cegukan juga bisa menjadi gejala refluks gastroesofageal, yang terjadi ketika isi lambung mengalir ke kerongkongan, menyebabkan regurgitasi.

Ciri pernapasan bayi baru lahir yang normal

Bolehkah Bayi Baru Lahir Tidur Posisi Miring?Ilustrasi/Foto: Getty Images/staticnak1983

Bayi baru lahir bernapas jauh lebih cepat daripada bayi yang lebih besar, anak-anak, dan orang dewasa. Awalnya, mereka mungkin bernapas tidak teratur sebelum mengembangkan pola pernapasan yang teratur.

Bayi baru lahir di bawah usia 6 bulan bernapas sekitar 40-60 kali per menit. Napas tersebut terlihat cukup cepat jika Bunda memperhatikannya.

Pernapasan dapat melambat menjadi 30 kali per menit saat bayi baru lahir tidur. Dalam pernapasan periodik, pernapasan bayi baru lahir dapat berhenti selama 5 hingga 10 detik dan kemudian mulai lagi dengan lebih cepat, sekitar 40 hingga 60 kali per menit, selama 10 hingga 15 detik. Mereka tidak boleh berhenti lebih dari 10 detik di antara setiap napas, bahkan saat beristirahat.

Pahami pola pernapasan bayi baru lahir saat mereka sehat dan rileks. Hal ini dapat membantu Bunda menyadari jika ada perubahan.

Ciri pernapasan bayi cepat yang tidak normal

Dikutip dari laman Stanfords Children, pernapasan cepat adalah lebih dari 60 napas per menit. Bayi yang kepanasan atau rewel dan menangis mungkin bernapas cepat, tetapi kecepatannya akan melambat ketika bayi tidak lagi kepanasan atau menangis.

Pernapasan cepat yang terus-menerus merupakan tanda adanya masalah. Pernapasan yang terhenti lebih dari 20 detik, disebut apnea, bisa menjadi masalah serius.

Ciri gangguan pernapasan pada anak

Ada pun ciri gangguan pernapasan pada anak yang perlu Bunda ketahui, di antaranya:

  • Lubang hidung melebar. Bayi yang kesulitan menghirup udara yang cukup akan memiliki lubang hidung yang melebar setiap kali menarik napas.
  • Retraksi. Tanda lain kesulitan menghirup udara adalah retraksi, ketika bayi menarik dada ke dalam pada tulang rusuk, di bawah tulang dada, atau di atas tulang selangka.
  • Mengerang. Ini adalah suara yang dihasilkan oleh bayi yang kesulitan bernapas. Bayi mengerang untuk mencoba menjaga udara di paru-paru guna membantu meningkatkan kadar oksigen. Suara lain mungkin berupa erangan atau desahan saat mengembuskan napas.
  • Sianosis. Sianosis, warna biru yang menyebar, bisa menjadi tanda bayi tidak mendapatkan cukup oksigen. Hal ini sering terlihat pada bayi dengan kelainan jantung, serta masalah pernapasan.
  • Batuk. Terkadang, batuk atau tersedak dapat terjadi ketika bayi minum susu terlalu cepat saat menyusu. Batuk atau tersedak yang terus-menerus dapat mengindikasikan masalah pernapasan, atau masalah pencernaan yang harus diperiksa oleh dokter.

Ciri gangguan napas yang harus dikonsultasikan ke dokter

Seorang anak mungkin memerlukan perawatan medis segera jika:

  • Mengalami kesulitan bernapas
  • Kelelahan karena mencoba bernapas
  • Otot-otot di bawah tulang rusuk mereka tertarik setiap kali bernapas
  • Mendengus saat menghembuskan napas
  • Anak sangat mengantuk dan tidak mau tetap terjaga, atau tidak sadarkan diri
  • Napas mereka berhenti selama lebih dari 20 detik, atau terdapat jeda singkat yang
  • Teratur dalam pernapasan mereka saat mereka terjaga
  • Kulit, bibir, lidah, atau kuku mereka memutih, abu-abu, atau biru
  • Mengalami kejang

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda