Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Mendikdasmen Larang Anak-Anak Main Roblox, Ingatkan Dampaknya dalam Kehidupan Sehari-hari

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Rabu, 06 Aug 2025 13:00 WIB

Murid Kecanduan Main Roblox
Ilustrasi Anak Kecanduan Game/Foto: Getty Images/Pitsanu Jaroenpipitaphorn
Jakarta -

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed datang meninjau program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SDN Cideng 02 Jakarta Pusat. Dalam kunjungannya, Abdul Mu'ti menemukan fakta banyak murid di sekolah tersebut gemar bermain game Roblox.

Momen ini bermula ketika Mu'ti bertanya pada para murid apakah mereka sering bermain ponsel. Ia kemudian menekankan, bahwa penggunaan ponsel tidak masalah selama tidak dilakukan berlebihan.

"Main HP boleh, tapi tidak boleh lama-lama ya. Tidak boleh menonton yang (menampilkan) kekerasan, yang di situ ada berantemnya, di situ ada kata-kata yang jelek jangan nonton," ungkap Mu'ti dalam acara Kick-Off Cek Kesehatan Gratis (CKG), di SDN Cideng 02 Pagi, Gambir, Jakarta Pusat, dikutip dari detikcom.

Tak disangka, beberapa murid menyebut nama game Roblox saat percakapan berlangsung. Mendengar itu, Mu'ti langsung memberikan peringatan agar anak-anak tidak memainkan game tersebut karena dinilai kurang baik untuk mereka.

"Tadi yang blok, blok tadi itu jangan main yang itu karena itu tidak baik ya," sambungnya.

Soroti dampak game kekerasan pada anak sekolah dasar

Mu'ti menjelaskan alasan utama meminta murid-murid tidak memainkan game Roblox. Menurutnya, game tersebut menampilkan adegan kekerasan yang bisa berdampak buruk bagi perkembangan anak.

Ia menilai anak-anak sekolah dasar masih kesulitan membedakan mana adegan nyata dan mana yang hanya rekayasa. Kondisi ini membuat mereka mudah meniru perilaku yang dilihat dalam game tanpa mempertimbangkan risikonya.

"Dengan tingkat kemampuan mereka yang memang masih belum cukup itu, kadang-kadang mereka meniru apa yang mereka lihat. Sehingga karena itu kadang-kadang praktek kekerasan yang ada di berbagai game itu memicu kekerasan di kehidupan sehari-hari anak-anak," ucap Mu'ti.

Selain itu, Mu'ti juga menekankan para orang tua untuk mendampingi anak saat menggunakan ponsel. Dengan pendampingan bersama orang tua, anak bisa lebih aman dan tidak mudah membuka konten yang berisiko.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda