
parenting
9 Tanda Tubuh Anak Kelebihan Gula, Jangan Diabaikan!
HaiBunda
Jumat, 25 Jul 2025 18:00 WIB

Daftar Isi
Cokelat, es krim, dan permen memang jadi camilan favorit banyak anak. Namun tahukah Bunda, asupan gula berlebihan bisa memengaruhi kondisi fisik dan emosional Si Kecil?
Anak yang terlihat aktif dan ceria bisa jadi menyimpan tanda-tanda kelebihan gula. Sayangnya, gejala ini sering tidak disadari karena tampak seperti hal biasa.
Dikutip data World Health Organization (WHO), bahwa konsumsi gula tambahan pada anak sebaiknya tidak melebihi 10 persen dari total energi harian. Bahkan, WHO menyarankan batas maksimal idealnya adalah 5 persen agar manfaat kesehatannya lebih optimal.
Kelebihan gula bisa berdampak pada perilaku hingga kualitas tidur anak. Oleh karena itu, penting Bunda untuk mengenali tanda-tandanya sejak dini agar bisa segera mengambil tindakan.
Apa yang terjadi jika anak terlalu banyak mengonsumsi gula?
Saat anak terlalu sering makan makanan manis, tubuh mereka akan menyimpan kelebihan kalori sebagai lemak. Jika terus dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan berat badan naik dan berisiko terbawa hingga remaja, bahkan dewasa.
Dampaknya, anak lebih rentan terkena berbagai penyakit, salah satunya obesitas. Selain itu, ada juga yang beranggapan bahwa gula bisa bikin anak jadi lebih aktif dan sulit fokus.
Dikutip dari laman BBC, terlalu banyak gula bisa menyebabkan kerusakan gigi, yang menjadi salah satu penyebab utama anak-anak usia 6 hingga 10 tahun. Hal ini termasuk masalah yang cukup serius karena bisa membuat anak kesulitan makan, tidur, bahkan berbicara.
Berapa banyak gula yang aman dikonsumsi anak?
Meskipun anak boleh saja mengonsumsi sedikit gula tambahan, bukan berarti makanan dan minuman manis bisa jadi bagian dari menu sehari-hari. Dikutip dari BBC, bahwa sebaiknya makanan tinggi gula hanya diberikan sesekali sebagai camilan spesial, bukan kebiasaan harian.
Bunda perlu tahu, makanan manis biasanya minim zat gizi penting seperti vitamin, mineral, dan serat. Kalau terlalu sering dikonsumsi, makanan manis bisa menggantikan makanan bergizi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembangnya.
Kebiasaan terlalu sering memberi Si Kecil makanan bergula tinggi juga bisa membentuk pola makan yang tidak sehat. Lama-lama, anak bisa jadi lebih suka rasa manis dan menolak makanan sehat yang rasanya lebih alami.
Supaya tetap aman, Bunda disarankan membatasi asupan free sugar sesuai panduan ahli. Dengan begitu, anak tetap bisa menikmati rasa manis sesekali tanpa mengorbankan kebutuhan nutrisinya.
Tanda-tanda tubuh anak kelebihan gula
![]() |
Mengutip dari laman Everyday Health, bahwa terlalu banyak konsumsi gula bisa berdampak nyata pada tubuh Si Kecil. Tidak hanya memengaruhi fisik, tapi juga emosi dan perkembangan kognitif anak.
1. Lapar terus dan berat badan naik
Gula tidak memberi rasa kenyang seperti protein atau lemak. Hal ini membuat anak mudah lapar dan ingin ngemil terus tanpa henti.
Orang tua perlu waspada jika anak cepat lapar padahal baru selesai makan. Bisa jadi itu sinyal tubuhnya kekurangan asupan bergizi seimbang karena terlalu banyak konsumsi gula tambahan.
2. Mudah marah atau sensitif
Lonjakan gula darah yang cepat lalu turun drastis bisa membuat emosi Si Kecil jadi tidak stabil. Hal ini sering terlihat dari anak yang mudah kesal, tantrum, atau menangis tanpa sebab jelas.
Bunda bisa memperhatikan perubahan suasana hati anak yang terlalu fluktuatif dalam waktu singkat. Konsumsi gula berlebihan memang bisa memicu peradangan di tubuh dan turut memengaruhi kestabilan mood si kecil.
3. Gangguan tidur
Terlalu banyak konsumsi gula bisa membuat anak kesulitan tidur nyenyak di malam hari. Tubuhnya tetap aktif dan susah tenang meski sudah waktunya istirahat.
Kalau anak sering gelisah saat tidur atau mudah terbangun tengah malam, Bunda bisa periksa kembali asupan manis yang dikonsumsi di siang hari. Hal ini lantaran kandungan gula yang tinggi dapat mengacaukan ritme alami tidur tubuh anak.
4. Masalah pencernaan
Gula bisa mengiritasi saluran cerna dan memperparah kondisi seperti perut kembung atau diare. Hal ini sering tidak disadari sebagai efek samping dari pola makan.
Bunda bisa memperhatikan jika anak sering mengeluh sakit perut atau tidak nyaman setelah makan. Bisa jadi itu tanda sistem pencernaannya sedang terganggu oleh asupan manis berlebihan.
5. Sulit fokus atau konsentrasi
Kelebihan gula bisa memicu peradangan di otak dan menurunkan kemampuan berpikir jernih. Si Kecil bisa terlihat lebih sulit menangkap pelajaran atau mudah terdistraksi.
Jika anak terlihat susah fokus saat belajar atau bermain, Bunda bisa pertimbangkan jumlah gula harian yang dikonsumsinya. Hal tersebut lantaran pola makan manis bisa berdampak pada fungsi kognitif anak.
6. Gigi berlubang
Bakteri di mulut anak sangat menyukai gula sebagai sumber energi. Jika terlalu sering mengonsumsi makanan manis, risiko gigi berlubang dan radang gusi akan meningkat.
Bunda sebaiknya memperhatikan apakah anak sering mengeluh nyeri gigi atau ada noda hitam di gigi. Kondisi ini bisa jadi tanda bahwa asupan gula harian terlalu tinggi dan kebersihan gigi kurang terjaga.
7. Lelah dan lemah energi
Gula memang bisa memberikan ledakan energi dalam waktu singkat, tetapi efeknya tidak bertahan lama. Setelah lonjakan itu reda, anak bisa merasa lemas, lesu, bahkan mengantuk.
Kalau anak tampak cepat lelah usai makan makanan manis, Bunda patut curiga. Bisa jadi itu gejala sugar crash, di mana tubuh mengalami penurunan energi setelah efek gula menghilang.
8. Makanan terasa kurang manis
Kalau otak anak sudah terbiasa dengan rasa manis yang kuat, makanan sehat seperti sayur atau buah bisa terasa hambar baginya. Hal ini membuat anak cenderung pilih-pilih dan menolak makanan bergizi.
Bunda bisa melihat tandanya saat anak bilang sayur atau buah "Enggak enak". Tak hanya itu, konsumsi gula yang terlalu sering dapat mengubah selera makan anak secara bertahap.
9. Ngidam makanan manis
Gula dapat merangsang otak untuk melepaskan dopamin, yaitu hormon yang menimbulkan rasa senang dan nyaman. Karena itulah, anak bisa merasa sangat menikmati makanan manis.
Kalau Si Kecil mulai gelisah atau rewel saat tidak ada makanan manis, itu bisa jadi tanda awal kecanduan gula. Dalam hal ini, Bunda perlu mulai mengatur ulang pola makan anak secara bertahap.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
4 Kunci Penting Menjaga Kesehatan Anak, Jangan Lupa Pilih Produk Bebas BPA

Parenting
Bunda Wajib Tahu! Pentingnya Pola Makan Sehat untuk Cegah Diabetes

Parenting
5 Cara Menghilangkan Cegukan pada Bayi, Bunda Perlu Tahu

Parenting
9 Gejala Demam Berdarah pada Anak, Bunda Perlu Tahu

Parenting
Penyebab dan Dampak Stunting pada Anak, Bunda Perlu Tahu

Parenting
Kotoran Telinga Anak Mengeras, Bagaimana Cara Membersihkannya?
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda