Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Jarang Disadari Orang Tua, 5 Tanda Perilaku Impulsif pada Anak dan Cara Mengatasinya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 28 Jul 2025 09:20 WIB

Anak bersikap impulsif.
Anak bersikap impulsif/ Foto: Getty Images/Wengen Ling
Daftar Isi

Dalam perkembangannya, pasti ada momen anak-anak melakukan hal secara impulsif. Misalnya, berlari ke jalan mengejar bola tanpa menengok kanan dan kiri, atau sering melontarkan kata-kata yang tidak pantas.

Beberapa anak memang membutuhkan waktu lebih lama daripada yang lain untuk mendapatkan kemampuan berhenti dan berpikir sebelum bertindak. Namun, beberapa anak benar-benar tidak mampu mengendalikan diri.

Bagi anak-anak tersebut, mungkin ada hal lain yang menyebabkan impulsivitas tersebut. Jika terjadi sesekali, hal itu bisa terlihat seperti perilaku anak-anak sehari-hari.

Namun, jika sering terjadi, seorang anak mungkin mengalami kesulitan mengendalikan diri atau memang memiliki perilaku impulsif yang perlu ditangani.

Dalam artikel ini kita akan tahu tanda perilaku impulsif pada anak yang jarang disadari orang tua dan cara mengatasinya.

Apa itu perilaku impulsif pada anak?

Perilaku impulsif adalah kecenderungan untuk bertindak tanpa berpikir. Misalnya, anak mungkin mengatakan sesuatu tanpa berpikir, membeli sesuatu secara impulsif, atau berlari menyeberang jalan tanpa melihat kanan-kiri terlebih dulu. Dikutip dari WebMD, impulsivitas tidak sama dengan kekasaran atau kurangnya disiplin diri. Ini adalah pola perilaku yang dimulai di otak.

Perilaku impulsif dalam jumlah tertentu adalah hal yang umum, terutama pada anak-anak atau remaja, dan belum tentu merupakan tanda masalah. Bertindak impulsif adalah hal yang umum bagi mereka karena otak mereka masih berkembang.

Namun, dalam beberapa kasus, hal ini dapat menjadi bagian dari kondisi tertentu.

Penyebab Perilaku impulsif pada anak

Cara manusia membuat keputusan adalah proses yang kompleks, Bunda. Sehingga, penyebab impulsif mungkin tidak selalu jelas.

Orang juga dapat terlibat dalam perilaku berisiko karena alasan lain selain impulsif. Impulsif juga tidak jarang terlihat pada anak kecil yang belum mengembangkan pengendalian diri.

Dilansir Healthline, studi menunjukkan bahwa impulsif mungkin berkaitan dengan lobus prefrontal. Penelitian lain menunjukkan adanya hubungan antara impulsivitas dan konektivitas otak.

Para peneliti masih harus menempuh perjalanan panjang untuk sepenuhnya memahami hubungan antara impulsivitas dan:

  • kepribadian
  • konektivitas otak
  • fungsi otak

Kondisi fisik, seperti lesi otak dan stroke, juga dapat menyebabkan gejala seperti perilaku impulsif.

5 Tanda perilaku impulsif

Ada lima tanda perilaku impulsif yang jarang orang tua sadari. Berikut tanda-tandanya!

1. Mengabaikan bahaya

Mereka berlari ke jalan tanpa memperhatikan lalu lintas atau melompat ke kolam renang meskipun mereka tidak bisa berenang. Anak tersebut sering menabrak orang atau menjatuhkan barang saat bermain, sering cedera, dan tidak mau duduk untuk mendengarkan cerita atau permainan.

2. Menyela

Anak sering menyela pembicaraan. Anak tersebut mungkin menyela permainan anak lain, sering menyela, dan mengalami masalah dalam menyelesaikan tugas.

3. Bertindak fisik

Anak bersikap agresif terhadap anak lain, mendorong anak lain, atau melempar sesuatu saat kesal

4. Merebut

Anak tidak sabar mengambil apa yang mereka inginkan.  Alih-alih meminta atau menunggu giliran, mereka ingin mendapatkan giliran pertama.

5. Menjadi paling vokal

Anak bereaksi berlebihan terhadap frustrasi, kekecewaan, kesalahan, dan kritik. Mereka berteriak atau membentak karena frustrasi

Bagaimana ADHD menyebabkan perilaku impulsif pada anak

Dikutip dari laman Understood, salah satu penyebab paling umum perilaku impulsif yang sering terjadi adalah ADHD. ADHD membuat seseorang sulit menahan perasaan yang intens, seperti marah. Para peneliti belum mengetahui penyebab ADHD dan gejala-gejalanya. Namun, banyak anak-anak dan orang dewasa menderita ADHD, dan kondisi ini seringkali diturunkan dalam keluarga.

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa bagian otak membutuhkan waktu lebih lama untuk matang pada penderita ADHD. Bagian-bagian otak tersebut membantu anak-anak menggunakan keterampilan fungsi eksekutif, termasuk pengendalian impuls. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa beberapa orang dengan ADHD lebih impulsif daripada orang yang tidak menderita ADHD.

Cara mendiagnosis dan mengatasi perilaku impulsif

Dilansir Verywell Mind, perilaku impulsif bukanlah kondisi yang terpisah, tetapi seringkali merupakan gejala dari kondisi kesehatan mental. Tidak ada satu tes pun yang dapat memastikan apakah perilaku impulsif merupakan akibat dari BPD, gangguan bipolar, atau kondisi lainnya, Bunda.

Dokter akan melakukan pemeriksaan psikologis untuk menentukan apakah gejalanya sesuai dengan kriteria yang diuraikan dalam DSM-5 (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental).

Selama evaluasi psikologis, dokter akan mengajukan pertanyaan tentang gejala yang dialami seseorang, termasuk pertanyaan tentang tingkat keparahan, sifat, dan durasi gejala. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meminta informasi tentang gejala dan perilaku dari orang lain yang pernah kontak dengan anak tersebut, seperti anggota keluarga.

Selain penilaian psikologis, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik dan meminta tes darah. Ini dapat membantu menyingkirkan kondisi medis yang mungkin berkontribusi atau menyebabkan gejala tersebut.

Orang tua dapat menggunakan strategi tertentu untuk membantu anak berperilaku dengan tepat. Orang tua dapat mempraktikkan strategi ini sendiri atau dengan bimbingan terapis. Beberapa praktik umum meliputi:

  • Penguatan positif. Ini berarti memuji anak ketika mereka bertindak dengan tepat.
  • Mendorong empati. Bantu anak memikirkan perasaan orang lain. Perhatikan bagaimana tindakan tertentu dapat memengaruhi orang lain.
  • Disiplin tanpa kekerasan. Jangan memukul atau menampar anak ketika mereka melakukan kesalahan. Sebaliknya, sarankan perilaku yang lebih tepat.
  • Konsistensi. Menjaga rutinitas dapat membantu anak merasa lebih nyaman.
  • Kesabaran. Ingatlah bahwa anak yang berjuang melawan impulsivitas biasanya tidak bermaksud bersikap kasar atau menyakiti.

Demikian ulasan mengenai tanda anak berperilaku impulsif, ketahui dari sekarang dan cara mengatasinya agar tak berlanjut hingga dewasa.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda