
parenting
3 Cara Mengatasi Emosi Anak Meledak-Ledak Karena Terpapar Gadget Menurut Psikolog
HaiBunda
Jumat, 25 Jul 2025 12:20 WIB

Daftar Isi
Bunda mungkin pernah mengalami, anak tiba-tiba tantrum, marah, atau menangis hanya karena diminta berhenti main gadget. Perilaku seperti ini bisa menjadi tanda bahwa emosi anak mulai terpengaruh oleh paparan layar yang berlebihan.
Rupanya, pengaruh gadget terhadap kesehatan mental anak tidak bisa diremehkan. Hal ini disampaikan oleh Psikolog Klinis Anak dari RS Siloam Sriwijaya, Devi Delia, M.Psi., Psikolog, dalam sesi live Instagram bersama HaiBunda.
Terkait hal ini, durasi screen time menjadi perhatian utama. Semakin sering anak terpapar layar, maka akan semakin besar pula kemungkinan mereka mengalami gangguan emosinya.
"Banyak banget anak-anak yang terlalu berlebihan dalam menggunakan gadget, lalu emosinya jadi meledak-ledak. Tontonan yang mereka lihat dari gadget itu sangat memengaruhi cara mereka merespons sesuatu," ujar Devi.
Mengapa gadget bisa picu ledakan emosi pada anak?
Gadget bisa memengaruhi sistem saraf anak secara langsung lho, Bunda. Saat terlalu lama menatap layar, otak Si Kecil jadi lebih sensitif terhadap rangsangan dari luar sehingga mudah kewalahan.
Akibatnya, anak jadi gampang frustrasi saat sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya. Bunda mungkin akan melihat anak lebih cepat marah atau rewel, bahkan hanya karena hal kecil.
Konten yang cepat, bising, dan penuh visual bergerak juga bikin otak anak bekerja lebih keras dari seharusnya. Akibatnya, mereka jadi sulit fokus, lebih mudah terdistraksi, dan bingung mengatur emosinya sendiri.
Tak jarang juga, anak meniru ekspresi marah atau perilaku kasar dari tontonan yang dilihatnya, baik dari animasi maupun video pendek. Bunda perlu waspada karena hal ini bisa memicu ledakan emosi yang makin sering dan sulit dikendalikan.
Dampak jangka panjang ketika emosi anak tidak stabil
Jika tidak ditangani sejak dini, emosi yang tidak stabil bisa memengaruhi tumbuh kembang Si Kecil secara menyeluruh. Anak bisa kesulitan menjalin relasi sosial, sulit percaya diri, bahkan berisiko mengalami hambatan saat memasuki usia remaja nanti.
Kebiasaan melampiaskan emosi secara impulsif juga berisiko terbawa hingga dewasa, jika tidak Bunda arahkan sejak dini. Hal ini bisa berdampak pada cara anak menyelesaikan masalah, berinteraksi dengan orang lain, atau menghadapi tekanan hidup yang semakin kompleks di masa depan.
Selain itu, anak yang emosinya tidak seimbang cenderung sulit fokus dalam belajar. Konsentrasi yang menurun ini bisa berdampak langsung pada prestasi akademik, serta menurunkan rasa percaya dirinya saat merasa tertinggal dari teman-temannya.
Dalam jangka panjang, anak mungkin merasa terisolasi atau tidak dipahami, lalu menarik diri dari lingkungan. Itulah sebabnya penting bagi Bunda segera mengenali dan mengatasi emosi anak sebelum berdampak lebih jauh.
Cara mengatasi emosi anak meledak-ledak karena terpapar gadget
![]() |
Menurut Psikolog Devi Delia, paparan gadget berlebih bisa memicu emosi anak jadi meledak. Oleh karena itu, Bunda perlu segera ambil langkah agar emosi anak kembali stabil. Berikut cara mengatasi anak meledak-ledak karena terpapar gadget:
1. Stop gadget dengan aturan yang jelas
Langkah awal yang sangat penting adalah menghentikan penggunaan gadget secara total untuk sementara waktu. Anak butuh batasan yang tegas agar tahu mana yang boleh dan tidak sejak awal.
Tanpa batasan, anak bisa terus terpancing oleh rangsangan dari layar dan makin sulit dikendalikan emosinya. Hal ini membuat emosinya semakin sulit dikendalikan, Bunda.
"Pertama, stop gadget. Saya selalu sarankan, tolong dibantu dengan aturan yang jelas. Jangan sampai terlanjur kecanduan. Secara ilmu, kecanduan gadget itu hampir sama seperti kecanduan obat-obatan," kata Devi.
2. Lakukan detoks gadget selama tiga hari
Bunda dan aAyah bisa mencoba melakukan detoks gadget penuh selama tiga hari. Hal ini berarti anak tidak diberikan akses ke layar dalam bentuk apa pun, termasuk TV, tablet, atau ponsel, agar otaknya benar-benar beristirahat.
"Solusinya, lakukan detoks gadget selama tiga hari penuh-tidak diberikan gadget sama sekali," ujar Devi.
Selama detoks, isi hari anak dengan aktivitas menyenangkan seperti menggambar atau bermain di luar. Bunda juga bisa mengajaknya membaca buku bersama agar tetap merasa terhibur.
3. Terapkan aturan baru yang sehat dan terukur
Setelah masa detoks selesai, Bunda bisa mulai memperkenalkan kembali gadget dengan aturan yang lebih sehat. Misalnya, menetapkan waktu khusus penggunaan gadget seperti satu jam sehari setelah belajar.
"Setelah masa detoks itu selesai, baru kita terapkan aturan baru yang lebih sehat dan terukur," katanya,
Pastikan aturan baru diterapkan secara konsisten setiap hari. Libatkan Si Kecil dalam membuat kesepakatan agar ia merasa dihargai dan belajar bertanggung jawab.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Ini Alasan Mengapa Anak Usia 2 Tahun Sering Tantrum

Parenting
7 Cara Mengatasi Emosi Anak yang Meledak-ledak di Usia 4 Tahun

Parenting
3 Hal yang Sebaiknya Tidak Bunda Lakukan saat Anak sedang Tantrum

Parenting
4 Jenis Tempramen Anak & Cara Mengatasinya, Anak Bunda Termasuk yang Mana?

Parenting
Pentingnya Sembunyikan Ponsel Saat Bersama Anak, Jangan Dianggap Sepele


7 Foto
Parenting
Tanpa Gadget hingga Usia 3 Thn, Ini 7 Potret Tampan King Zhafi Putra Fairuz A Rafiq
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda