
parenting
5 Tanda Anak Bisa Jadi People Pleaser & Cara Mengatasinya
HaiBunda
Senin, 28 Jul 2025 19:00 WIB

Daftar Isi
Menjadi people pleaser seringkali merugikan diri sendiri. Perilaku people pleasing bisa membuat seseorang jadi enggak enakan, gampang mengalah, hingga enggan menghadapi masalah. Ternyata, perilaku ini tidak serta-merta muncul saat seorang individu menjadi dewasa, tapi justru 'bibitnya' ini dimulai sejak kecil.
Memang, sebagai orang tua, kita ingin anak-anak kita untuk bersikap baik dan berempati, untuk mempertimbangkan perasaan orang lain. Namun, ini bukan berarti selalu melakukan apa yang mereka inginkan.
Mengapa perilaku people pleasing ini terbentuk sejak anak-anak? Dikutip dari Parents, meskipun tidak ada satu pun akar penyebab perilaku people pleasing, para ahli mengatakan lingkungan dan pola asuh memainkan peran besar, Bunda.
Kepercayaan diri dan pengalaman hidup juga dapat memengaruhi kecenderungan anak untuk menyenangkan orang lain. Anak-anak dengan kepercayaan diri yang rendah mungkin merasa seolah-olah mereka terus-menerus menghadapi penolakan dari orang lain dan bahwa satu-satunya cara untuk menghindari penolakan di masa mendatang adalah dengan melakukan segala yang mereka bisa untuk membuat orang lain bahagia.
Menurut terapis keluarga berlisensi, Nina Westbrook, LMFT, menyenangkan orang lain bisa dimulai ketika anak-anak merasa mereka perlu bersikap 'baik' agar dicintai.
“Mereka mungkin berpikir diam atau membantu akan membuat semua orang senang. Bagi anak-anak yang sensitif, bersikap baik bisa terasa seperti satu-satunya cara untuk merasa dihargai, dan perilaku ini dapat berlanjut hingga dewasa jika tidak dikelola dengan baik.”
5 Tanda anak bisa jadi people pleaser
Sebagai orang tua kita ingin mencegah perkembangan perilaku ini pada anak. Untuk itu, kita harus memperhatikan tanda-tanda bahwa seorang anak memprioritaskan orang lain dan mengabaikan pikiran, pendapat, atau keinginannya sendiri. Tanda-tanda anak bisa jadi people pleaser yaitu:
- Mereka sering meminta maaf, meskipun sebenarnya tidak perlu.
- Mereka sering mencari kepastian. Misalnya, mereka mungkin berulang kali bertanya, "Apakah ini baik-baik saja?" "Apakah aku melakukannya dengan benar?" "Apakah kamu kesal padaku?"
- Mereka jarang mengatakan "tidak", bahkan ketika Bunda tahu itu adalah sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan atau tidak sukai.
- Mereka melakukan hal-hal hanya untuk disukai orang lain, seperti berpura-pura menikmati musik yang sebenarnya tidak mereka sukai.
- Mereka kesulitan menetapkan batasan yang menyebabkan mereka melakukan lebih dari yang bisa mereka tangani karena takut mengecewakan orang lain.
Risiko jangka panjang ketika anak jadi people pleaser
Risiko jangka panjang dari perilaku menyenangkan orang lain atau people pleasing sangatlah signifikan. Dikutip dari Huffington Post, anak-anak dapat kehilangan kesempatan untuk mengembangkan kompas internal mereka, dan ketika mereka dewasa, mereka mungkin kesulitan memahami keinginan dan kebutuhan mereka sendiri yang sebenarnya.
"Jika anak menyimpulkan bahwa nilai dirinya didasarkan pada pemuasan preferensi orang tuanya, pemrograman batin semacam itu, setelah tertanam, menjadi prasyarat bagi mereka untuk mendapatkan penerimaan dari orang lain. Hal itu tidak hanya menyebabkan mereka kehilangan kontak dengan prioritas, nilai, dan minat mereka sendiri, tetapi juga membuat mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang subordinat terhadap preferensi orang lain," kata psikolog Leon Seltzer.
Seltzer menambahkan bahwa kualitas-kualitas ini dapat membuat orang lain memandang rendah atau bahkan memanfaatkan mereka.
Orang dewasa yang senang people pleasing mungkin enggan membela diri, kesulitan dengan batasan, atau kesulitan mengambil keputusan karena mereka tidak ingin ada yang merasa tersakiti. Kualitas-kualitas seperti itu mungkin membuat seseorang tampak santai dan fleksibel, tetapi sebenarnya, mereka hanya kehilangan kontak dengan keinginan dan kebutuhan mereka sendiri.
Ketika seseorang senang menyenangkan orang lain, mereka berisiko kehilangan bagian dari diri mereka sendiri dan tidak dapat membangun hubungan yang sehat.
Cara mengatasi anak agar tak jadi people pleaser
Bagi anak-anak yang kesulitan menghadapi perilaku people pleasing, mempelajari cara menetapkan batasan bisa jadi menantang namun transformatif.
Berikut beberapa yang dapat dilakukan orang tua:
- Berikan anak contoh untuk mengatakan "tidak" atau menolak dengan cara yang tegas dan sopan.
- Perhatikan perilaku apa yang Bunda tanamkan pada anak. Alih-alih hanya memuji mereka setiap kali mereka melakukan sesuatu untuk orang lain, cobalah dan temukan momen untuk memperkuat ketegasan dan kemampuan mereka untuk berbicara untuk diri mereka sendiri juga.
- Normalisasikan dan validasi berbagai pengalaman emosional dan ingatkan mereka bahwa tidak apa-apa untuk merasa kesal tentang sesuatu yang mengganggu mereka, dan biarkan mereka memiliki ruang aman untuk berbagi perasaan mereka.
- Ingatkan mereka bahwa mereka tidak perlu meminta maaf secara tidak perlu. Lain kali mendapati mereka terus-menerus mengucapkan "maaf", katakan, "Tidak apa-apa jika kamu merasa seperti itu, dan kamu tidak perlu meminta maaf untuk itu."
- Ajari mereka tentang cinta tanpa syarat, dan bahwa cinta kepada mereka tidak bergantung pada seberapa besar mereka menyenangkan atau siapa pun di keluarga. Tidak apa-apa untuk tidak menjadi sempurna.
- Ingatkan mereka bahwa kita semua manusia dan terkadang kita membuat kesalahan. Semua orang melakukannya. Tidak apa-apa.
- Katakan kepada mereka bahwa Bunda mencintai mereka apa adanya dan bahwa kita akan selalu ada meskipun mereka membuat kesalahan (sesering mungkin). Ingatkan mereka bahwa mereka tidak harus sempurna untuk menerima cinta.
Demikian tanda anak menjadi people pleaser dan cara mencegahnya agar anak tumbuh menjadi pribadi yang tangguh. Semoga informasinya membantu!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Ucapan Orang Tua yang Dapat Mengganggu Psikologis Anak

Parenting
6 Kesalahan Orang Tua yang Sebabkan Anak Menjadi People Pleaser

Parenting
Orang Tua Temperamen Ciptakan Anak People Pleaser? Simak Kata Psikolog

Parenting
7 Cara Ajarkan Anak Berani dan Tegas Bilang Tidak agar Tak Jadi People Pleaser

Parenting
3 Dampak Buruk Tak Menjaga Kesehatan Mental Anak


7 Foto
Parenting
7 Potret Mima Shafa, Anak Mona Ratuliu yang Jadi Penggiat Isu Kesehatan Mental
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda