
parenting
Barbie Keluarkan Koleksi Baru, Bantu Anak Penderita Diabetes Tipe 1 Lebih PD
HaiBunda
Kamis, 10 Jul 2025 00:00 WIB

Daftar Isi
Barbie mengeluarkan koleksi boneka baru dengan tampilan yang cukup berbeda dari biasanya. Boneka ikonik ini didesain untuk mencerminkan kehidupan anak-anak penderita diabetes tipe 1.
Boneka ini diperkenalkan dalam acara Breakthrough T1D Children's Congress di Washington, Amerika Serikat. Acara tersebut mempertemukan anak-anak penderita diabetes untuk mendorong perpanjangan program diabetes khusus.
Bukan sekadar boneka, boneka ini jadi simbol keberanian dan kepercayaan diri. Anak-anak dengan kondisi medis kini bisa merasa lebih terwakili.
Desainnya sangat detail lho, Bunda, mulai dari selotip hati hingga aplikasi di ponsel. Semua dirancang dengan empati dan ketelitian.
Barbie kini jadi simbol bahwa semua anak layak merasa bangga dan terwakili. Tak hanya itu saja, boneka satu ini juga bisa menjadi koleksi para fashionista.Â
Bukan hanya boneka cantik, tapi jadi simbol semangat hidup sehat
Barbie terbaru ini hadir dengan berbagai detail menarik. Boneka ini memakai pompa insulin di pinggang, monitor glukosa di lengannya yang ditempel dengan selotip berbentuk hati.
Tak hanya itu, Barbie juga membawa tas kecil berisi camilan dan perlengkapan medis yang biasa digunakan anak-anak dengan diabetes. Semua elemen ini dirancang agar mewakili kehidupan sehari-hari mereka secara nyata.
Emily Mazreku, direktur pemasaran Breakthrough T1D, ikut langsung dalam proses desain boneka ini. Ia sendiri hidup dengan diabetes tipe 1 dan ingin agar boneka ini terasa dekat dengan anak-anak yang mengalaminya.
"Saya membawa Barbie pulang dan memperkenalkannya ke anak saya. Dia melihat boneka itu dan berkata, 'Dia mirip Mama.' Itu sangat spesial buat saya," ungkap Emily, mengutip dari CNN Health, Rabu (09/07/2025).
Mainan anak kini bisa jadi sarana belajar mengenal perbedaan
Lewat boneka ini, Si Kecil tidak hanya bermain, tapi juga belajar memahami kehidupan orang lain. Mainan dengan alat medis atau disabilitas ini bisa menjadi cara sederhana untuk menumbuhkan empati sejak dini.
Menurut dokter dari Queen Margaret University, dr. Sian Jones, bermain dengan boneka disabilitas membuat anak lebih peka terhadap perbedaan. Anak jadi lebih memahami bahwa setiap orang punya tantangan masing-masing.
"Barbie di kursi roda tidak bisa masuk rumah boneka, jadi anak-anak membuatkan jalur khusus untuknya," jelasnya.
Konsep ini berasal dari teori mirrors and windows karya Rudine Sims Bishop. Anak-anak perlu melihat diri mereka dalam karakter dan memahami kehidupan orang lain.
Dengan begitu, Bunda, anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih peduli, terbuka, dan tidak cepat menghakimi. Semua itu bisa dimulai dari hal kecil-seperti sebuah boneka.
Perjalanan panjang dan dukungan nyata dari komunitas diabetes
Boneka ini merupakan hasil kerja keras selama dua tahun. Emily Mazreku melibatkan banyak keluarga dan anak-anak penderita diabetes untuk memastikan Barbie benar-benar mencerminkan pengalaman nyata mereka.
Setiap detail dipikirkan dengan saksama, termasuk grafik gula darah di ponsel Barbie yang diambil dari data asli Mazreku sendiri. Hal ini dilakukan agar anak-anak merasa lebih dekat dan terwakili.
Barbie ini tak hanya hadir secara visual, tapi juga membawa pesan kuat tentang semangat dan kepercayaan diri. Ia menggambarkan, bahwa kondisi kesehatan tidak menghalangi anak untuk merasa berdaya.
"Barbie bukan hanya mainan. Dia menunjukkan bahwa kamu bisa hidup aktif, sehat, dan tetap menjadi dirimu sendiri," ujar Mazreku.
Ia berharap anak-anak yang hidup dengan diabetes bisa merasa lebih percaya diri saat melihat boneka ini. Bagi Mazreku, representasi itu penting agar anak-anak tak merasa sendiri dalam perjuangannya.
Boneka inklusif seperti ini bantu anak bangga jadi diri sendiri
Sebelumnya, Mattel juga merilis boneka dengan alat bantu dengar, kaki prostetik, dan vitiligo untuk mewakili berbagai kondisi anak.
Yang membanggakan, boneka tunanetra dan sindrom Down jadi produk terlaris global di 2024. Ini bukti bahwa mainan yang beragam sangat dibutuhkan dan dihargai.
Keberhasilan ini menunjukkan, bahwa masyarakat semakin terbuka dengan representasi yang lebih inklusif. Mainan bukan hanya soal hiburan, tapi juga mencerminkan kehidupan nyata.
Anak-anak dengan kebutuhan khusus pun bisa merasa lebih diterima dan dihargai. Mereka tak lagi merasa asing karena melihat diri mereka dalam mainan sehari-hari.
Bagi anak lain, boneka seperti ini bisa jadi cara belajar yang lembut. Lewat bermain, mereka tumbuh dengan empati dan rasa hormat terhadap perbedaan.
Lewat boneka-boneka ini, anak-anak yang merasa "berbeda" bisa tahu bahwa mereka tetap layak dihargai. Jadi, Bunda, mari dukung mainan yang bukan hanya menyenangkan, tapi juga menanamkan nilai positif sejak dini.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Gejala dan Penyebab Diabetes Tipe 1 pada Anak

Parenting
Cerita Pierre Roland dan Istri Besarkan Sang Putri yang Terkena Diabetes Tipe 1

Parenting
Gejala Diabetes Melitus Tipe 1 pada Anak, Apa Ada Obatnya dan Bisa Sembuh?

Parenting
7 Ciri-ciri Diabetes Melitus Tipe 1 pada Anak, Bunda Perlu Tahu

Parenting
4 Panduan Memilih Makanan untuk Si Kecil yang Alami Diabetes


7 Foto
Parenting
7 Potret Momen Manis Pierre Roland dan Sang Putri yang Mengidap Diabetes Tipe 1
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda