Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

3 Fitur Google dan YouTube untuk Mengawasi Konten Internet yang Tak Ramah Anak, Bunda Perlu Tahu

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 03 Jul 2025 23:00 WIB

Ilustrasi Anak Main Gadget
Ilustrasi Anak Main Gadget/ Foto: Getty Images/iStockphoto/nathaphat
Daftar Isi
Jakarta -

Penggunaan internet di gadget pada anak semakin meningkat seiring berkembangnya zaman. Tak heran bila banyak anak sudah bisa mengakses YouTube dan Google tanpa bantuan orang tuanya, Bunda.

Menurut survei yang dilakukan Google pada 8.000 orang tua di Asia Tenggara, 79 persen anak menghabiskan 1 hingga 6 jam waktunya di dunia online. Survei juga menemukan bahwa 1 dari 2 orang tua akan mengizinkan anaknya menghabiskan lebih banyak waktu online seiring bertambahnya usia anak.

Meski begitu, survei juga menemukan adanya upaya orang tua untuk membatasi penggunaan internet pada anaknya. Setidaknya, 78 persen orang tua percaya diri untuk mengajak anaknya bicara tentang keamanan online.

"Survei menunjukkan, 69 persen orang tua akan mengubah aturan penggunaan internet anak seiring mereka bertambah dewasa. Namun, hampir setengahnya (48 persen) masih kesulitan untuk menemukan waktu yang tepat dan contoh yang sesuai dengan usia anak untuk berbincang tentang keamanan online," kata Government Affairs and Public Policy Manager Google Indonesia, Isya Hanum Kresnadi, dalam acara 'Keluarga Cerdas Berinternet' oleh Google Indonesia dan YouTube di Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Dalam kesempatan yang sama, Psikolog Anak Saskhya Aulia Prima mengatakan peran orang tua memang sangat penting dalam mengontrol pemakaian internet anaknya. Saskhya menjelaskan orang tua perlu memilah konten yang sesuai usia dan perkembangan anak-anaknya.

"Anak-anak bisa dikenalkan dunia digital di usia 2-3 tahun dengan waktu 30 menit sampai 1 jam dan diberikan konten yang sangat berkualitas sesuai perkembangannya," ujar Saskhya.

Ada beberapa cara untuk mengontrol rutinitas anak agar tidak kecanduan gadget atau internet. Selain membentuk pola kebiasaan yang baik sejak kecil, Bunda dan Ayah perlu mengajak anak berdiskusi.

"Jadi dari habit atau pembiasaan, misalnya dari kecil diberikan rutinitas yang positif. Lalu, memberikan aturan saat anak main internet, seperti menyetel alarm tanda berhenti main gadget dan melakukan transisi dengan aktivitas yang disukai anak," ungkap Saskhya.

"Orang tua juga perlu berdiskusi dan melibatkan anak untuk menentukan aturan, seperti apa konsekuensinya kalau dilanggar. Selain itu, orang tua dapat menggunakan fitur yang tersedia untuk mengontrol penggunaan gadget atau screentime," sambungnya.

Fitur Google dan YouTube untuk mengawasi anak yang berselancar di dunia maya

Penggunaan YouTube di gadget anak dapat dibatasi atau dikontrol oleh Bunda dan Ayah. Berikut tiga fitur yang bisa digunakan:

Google menjadi salah satu mesin pencarian online yang banyak digunakan di segala usia. Anak yang sudah sekolah, terutama memasuki usia remaja, sering menggunakan Google search untuk mencari tahu sesuatu. Ada kalanya mereka mendapati konten yang tak pantas hingga vulgar.

Nah, untuk menghindari hal tersebut, Bunda dapat menggunakan setelan SafeSearch di Google Search. Fitur ini dirancang untuk memblokir gambar, video, dan situs dewasa dari hasil penelusuran sehingga anak terhindar dari konten yang tak pantas.

Google juga memiliki fitur lain untuk memberikan perlindungan lebih jauh dari paparan gambar vulgar, yakni setelan blur SafeSearch. Setelan ini secara bawaan akan memfilter konten yang tidak pantas, vulgar, dan dewasa, terutama untuk pengguna di bawah 18 tahun yang login ke Akun Google, Bunda.

Family Link merupakan fitur khusus yang dikembangkan Google untuk membantu orang tua dalam mengontrol screentime anaknya. Bunda dan Ayah dapat menetapkan batas-batas yang sesuai kebutuhan dengan fitur ini.

Fitur Family Link dapat diunduh di Google Play. Berikut beberapa manfaat Family Link yang dapat dimanfaatkan Bunda untuk mengawasi penggunaan internet dan gadget Si Kecil:

  • Mengawasi waktu penggunaan perangkat dan membatasi akses harian.
  • Mengunci perangkat atau gadget anak dari jarak jauh.
  • Melihat aktivitas anak di dunia digital atau gadget-nya.
  • Melihat lokasi keberadaan anak.
  • Mengelola akun dan aplikasi yang anak gunakan.
  • Mengubah dan me-reset sandi anak jika dia lupa.
  • Mengedit informasi pribadi anak dan bahkan menghapus akunnya jika diperlukan.

3. Menonaktifkan autoplay YouTube Short

Penggunaan YouTube Short juga perlu dibatasi pada anak-anak yang masih kecil, Bunda. Video singkat di YouTube Short yang ditonton terus-menerus bisa mengganggu fokus anak.

"Anak usia dini kalau bisa dihindari (penggunaan YouTube Short). Kalau tujuannya perkembangan, maka penggunaan ini perlu di-hold dulu, kecuali buat membantu tugas sekolah anak. Tapi kalau bisa jangan dijadikan habit atau kebiasaan," kata Saskhya.

Penggunaan YouTube Short sebenarnya dapat dikontrol oleh Bunda. Caranya dengan menonaktifkan setelan autoplay.

Langkah pertama untuk menonaktifkan setelan autoplay adalah membuat akun Google untuk anak yang terhubung ke YouTube. Kemudian, Bunda dapat masuk ke aplikasi YouTube dan pilih 'Pengaturan'. Dari situ, Bunda bisa menonaktifkan setelan autoplay.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda