
parenting
DeLiang Penulis Cilik 30 Buku Jalani Homeschooling, Ternyata Ini Alasan Sang Ayah
HaiBunda
Senin, 30 Oct 2023 16:08 WIB

Setiap orang tua boleh memilih jenis pendidikan terbaik untuk anak-anaknya. Hal ini juga dilakukan oleh Ario Muhammad, Ayah dari penulis cilik, Muhammad DeLiang Al-Farabi.
Ario dan sang istri, Ratih Anggraini, sempat lama tinggal di luar negeri. Ia juga pernah menyekolahkan DeLiang, di Bristol, Inggris.
Belum lama ini, DeLiang, sempat viral di media sosial, Bunda. Bukan tanpa alasan, di usianya yang masih 11 tahun ini, DeLiang berhasil menulis 30 buku dengan Bahasa Inggris.
Salah satu bukunya yang berjudul The Battle of Badr bahkan berhasil menembus salah satu penerbit di London. Sementara itu, sekitar 16 buku tengah dalam proses ilustrasi, dan beberapa buku lainnya bisa didapatkan secara ebook maupun cetak.
Kini, DeLiang dan keluarga sudah kembali menetap di Indonesia, tepatnya di kota Surabaya. Ario pun memilih Homeschooling Kak Seto (HSKS) sebagai tempat DeLiang menimba ilmu.
Perbedaan sekolah di Inggris dan Indonesia menurut DeLiang
Berpindah-pindah sekolah tentu bukan yang mudah dilalui. Anak tentu akan merasakan perbedaan dan perlu beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Menurut DeLiang, sekolahnya di Inggris mengajarkan bocah 11 tahun ini cara belajar yang menyenangkan. Tak hanya itu, di sana ia juga selalu berkompetisi dengan murid-murid lainnya.
"Di Inggris sangat menyenangkan bagaimana mereka (para pengajar) mengajar kami dan berinteraksi dengan anak-anak. Dan itu seperti ada kompetisi di antara kami. Jadi itu seperti selalu ada kuis atau yang lainnya," katanya ketika diwawancara HaiBunda secara eksklusif beberapa waktu lalu.
"Dan di Indonesia, aku tidak menemukan siapapun yang meminta untuk berkompetisi, tidak ingin berkompetisi sepertiku," sambungnya dengan mengenakan Bahasa Inggris.
Alasan orang tua DeLiang pilih homeschooling
HSKS memungkinkan anak muridnya untuk belajar selama tiga kali seminggu. Menurut Ario, hal ini menjadi solusi baginya karena ia dan anak-anak menjadi punya banyak waktu untuk berinteraksi.
"Ternyata kami menemukan bahwa belajar dua hari sepekan, karena mereka kan practically belajar benar itu cuma dua hari di Senin dan Rabu, atau dua kali seminggu. Dan itu sudah cukup untuk meng-cover untuk pembelajaran di sekolah sebenarnya," jelas Ayah tiga anak ini.
"Akhirnya homeschooling ini menjadi solusi bagus buat kami karena kami jadi punya banyak waktu untuk berinteraksi dengan anak-anak sehingga lebih nyaman," lanjutnya.
Menurut Ario, DeLiang juga masih sering membandingkan gurunya di Inggris dan di Indonesia, Bunda. Simak kisah lengkapnya pada laman berikutnya, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
CERITA DELIANG SELAMA SEKOLAH DI INDONESIA
DeLiang Penulis Cilik 30 Buku/Foto: Instagram: @ario_muhammad87
DeLiang membandingkan proses belajar Inggris dan Indonesia
Ario menyebut masa transisinya dari Inggris ke Indonesia memang tidak terlalu berat. Hal ini karena ia dan istri telah menurunkan ekspektasi saat memutuskan kembali ke Tanah Air.
"Tetapi di luar dari itu masa transisi dri UK ke Indonesia tidak terlalu berat. Karena kami mikirnya ya sudah memang kami balik ke Indonesia, ekspektasi harus diturunin. Kalau pakai ekspektasi tinggi terus unless you have so much money then you sent your kids to international school, then you solve the issues," ujarnya.
"Tapi di saat yang sama, enggak ada juga di Surabaya, sebutlah international school yang memenuhi standar yang ada Islam-nya karena kami sangat concern dengan pendidikan Islam sehingga ekspektasi itu kami turunin," imbuh Ario.
Selama masa transisi ini, Ario juga mengaku DeLiang masih terus membandingkan proses pembelajaran di Inggris dan Indonesia. Karena itu, Ario berencana untuk kembali menyekolahkan DeLiang di luar negeri saat memasuki SMA.
"Mungkin yang kasihan DeLiang karena dia jadi compare dengan proses pembelajaran di luar negeri. Bayangannya sih harapannya nanti ketika SMA mungkin ya. Mungkin kami akan kirim mungkin di Malaysia biar dia dapat international atmosphere lagi. Mungkin itu rencana kami ke depannya. Tapi di luar itu kami enggak terlalu bermasalah," papar Ario.
Bunda memiliki pengalaman kala anak pindah sekolah dan memasuki masa transisi serta penyesuaian? Bagikan kisahnya di kolom komentar, ya.
Jangan lupa intip lagi video ciri anak cerdas dan memiliki IQ tinggi berikut ini:
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Kenali Ciri dan Cara Mengetahui Balita Cerdas Berbakat Menurut Pakar

Parenting
Jadi Penulis Cilik 30 Buku, DeLiang Belikan Adik Sepeda saat dapat Penghasilan Pertama

Parenting
Cerita Ayah DeLiang Penulis Cilik 30 Buku Berbahasa Inggris, Didik Anak di Negeri Orang

Parenting
3 Cara Menggali Bakat Anak dari Rasa Suka, Bunda Perlu Tahu

Parenting
Kenalan dengan Feng E, Bocah yang Jago Banget Main Ukulele


10 Foto
Parenting
10 Potret Feng E, Bocah 11 Tahun yang Jago Main Ukulele
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda