Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Aktivitas 'Sederhana' yang Ternyata Menyulitkan Orang Cerdas Menurut Pakar

Azhar Hanifah   |   HaiBunda

Sabtu, 27 Dec 2025 16:40 WIB

Two Asian business woman in conference room, Two beautiful business woman smiling happy and confident. Sitting with smile on face working together using laptop at the office.
Ilustrasi aktivitas 'sederhana' yang ternyata menyulitkan orang cerdas menurut pakar / Foto: Getty Images/iStockphoto/Perawit Boonchu
Daftar Isi

Bunda mungkin sering berpikir bahwa orang cerdas selalu unggul dalam berbagai aspek kehidupan. Mereka kerap dihubungkan dengan prestasi akademik yang tinggi, karier yang cemerlang, serta kemampuan berpikir yang di atas rata-rata.

Namun dibalik itu semua, para pakar psikologi justru menemukan fakta menarik. Orang dengan tingkat kecerdasan tinggi ternyata menghadapi tantangan tersendiri dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, beberapa aktivitas yang dianggap sederhana dan sepele oleh kebanyakan orang justru bisa terasa melelahkan dan menyulitkan bagi mereka.

Melansir dari laman Daily Mail, para psikolog dan psikoterapis mengungkapkan bahwa cara kerja otak orang cerdas yang kompleks membuat mereka lebih sensitif, analitis, dan cenderung overthinking.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Penasaran aktivitas apa saja yang tampak biasa, justru berat bagi orang cerdas? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Aktivitas sederhana yang ternyata melelahkan bagi orang cerdas

Beberapa aktivitas yang dianggap biasa ternyata dapat melelahkan bagi orang cerdas, antara lain:

1. Mengobrol ringan atau small talk

Bagi sebagian orang, berbincang ringan soal cuaca, acara TV, atau basa-basi di kantor adalah hal yang wajar. Namun bagi individu dengan kecerdasan tinggi, small talk justru bisa terasa sangat melelahkan. Peneliti psikolinguistik Martina Cola menjelaskan bahwa orang cerdas cenderung mencari percakapan yang bermakna dan mendalam.

Percakapan yang dangkal dianggap tidak memberi stimulasi intelektual, sehingga membuat mereka cepat merasa bosan dan kehabisan energi mental. 

2. Mengikuti tren yang populer

Mengikuti tren fashion, tontonan terbaru, atau gaya hidup kekinian sering kali dianggap penting agar tidak ketinggalan zaman. Namun bagi orang dengan IQ tinggi, hal-hal tersebut bukanlah prioritas utama.

Psikoterapis Dr. Jennifer Hartstein menyebutkan bahwa orang cerdas cenderung tidak memiliki energi mental untuk hal-hal yang bersifat dangkal. Tren yang tidak memberi tantangan intelektual justru memicu rasa bosan bagi mereka.

3. Menjaga pertemanan dan hubungan asmara

Membangun dan mempertahankan hubungan sosial juga bisa menjadi tantangan besar bagi orang dengan kecerdasan tinggi. Jonathan Alpert, seorang psikoterapis dan performance coach asal New York, menjelaskan bahwa ia sering melihat individu yang cerdas kesulitan menjalin hubungan karena terlalu mengedepankan logika dan analisis, sehingga sulit terhubung dengan orang lain lewat perasaan dan emosi.

Mengutip pernyataannya, “Hal ini ibarat pedang bermata dua. Saat mereka kesulitan untuk menyesuaikan diri, mereka bisa merasa cemas dan memilih menarik diri, sehingga membuat upaya membangun pertemanan menjadi semakin sulit."

4. Mengendalikan emosi

Meski dikenal logis dan rasional, orang cerdas tidak selalu pandai mengelola emosi. Dr. Dakari Quimby, psikolog klinis, menjelaskan bahwa kecerdasan tidak otomatis membuat seseorang ahli dalam regulasi emosi.

Orang dengan IQ tinggi sering kali memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap suara, cahaya, atau tekanan sosial. Hal ini membuat mereka lebih mudah merasa kewalahan, cemas, bahkan mengalami imposter syndrome, yaitu perasaan tidak pantas atas kesuksesan yang diraih.

5. Tidur dan beristirahat dengan cukup

Aktivitas sederhana yang dapat menyulitkan orang cerdas yang terakhir adalah tidur dan beristirahat dengan cukup. Pikiran yang terus aktif membuat mereka sulit "mematikan" otak saat malam hari.

Sebuah studi dalam Journal of Sleep Research menunjukkan bahwa individu dengan kecerdasan tinggi lebih rentan terdampak kurang tidur. Selain overthinking, keinginan untuk selalu sempurna dan sulit bersantai juga membuat kualitas tidur mereka terganggu.

Bunda, kecerdasan memang membawa banyak keuntungan, tetapi juga menyimpan tantangan yang tidak selalu terlihat. Aktivitas sederhana yang sering kita anggap remeh ternyata bisa menjadi sumber kelelahan bagi orang cerdas.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda