Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

7 Ciri-ciri Tubuh Kekurangan Vitamin dan Mineral, Sering Tidak Disadari

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Jumat, 26 Dec 2025 22:00 WIB

Ilustrasi wanita lelah atau pegal
Ilustrasi 7 Ciri-ciri Tubuh Kekurangan Vitamin dan Mineral, Sering Tidak Disadari/Foto: Getty Images/iStockphoto/marchmeena29
Daftar Isi
Jakarta -

Tak dapat dipungkiri bahwa setiap orang membutuhkan vitamin dan mineral untuk menjaga tubuh tetap sehat. Namun, bagaimana ciri-ciri ketika Bunda kekurangan dua nutrisi tersebut?

Vitamin dan mineral adalah senyawa organik yang digunakan tubuh dalam jumlah sangat kecil untuk berbagai proses metabolisme.

Menerapkan pola makan sehat dan bervariasi menjadi kunci utama agar kebutuhan zat gizi tetap terpenuhi. Sebaliknya, kebiasaan makan yang tidak seimbang dapat memicu berbagai masalah kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


7 Ciri-ciri tubuh kekurangan vitamin dan mineral

Seringkali orang mengatakan mereka tidak memiliki energi yang cukup untuk menyelesaikan semua yang perlu dilakukan. Namun, tanpa disadari hal itu mungkin disebabkan oleh kekurangan nutrisi.

Lantas, bagaimana ciri-ciri tubuh yang kekurangan vitamin dan mineral? Simak beberapa di antaranya berikut ini.

1. Rambut dan kuku rapuh

Dilansir dari laman Healthline, berbagai faktor memang dapat menyebabkan rambut dan kuku menjadi rapuh. Salah satunya adalah kekurangan protein.

Biotin, juga dikenal sebagai vitamin B7, membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi. Kekurangan biotin memang jarang, tetapi ketika terjadi, rambut dan kuku yang rapuh, menipis, atau bercabang adalah beberapa gejala yang paling terlihat.

2. Sariawan atau luka pecah-pecah di sisi mulut

Lesi di dalam dan sekitar mulut mungkin sebagian terkait dengan asupan vitamin atau mineral tertentu yang tidak mencukupi.

Sebagai contoh, sariawan, sejenis ulkus mulut, seringkali disebabkan oleh kekurangan zat besi atau vitamin B.

3. Gusi berdarah

Bunda, gusi berdarah bukan hanya disebabkan karena terlalu kencang ketika menyikat gigi. Pola makan yang kekurangan vitamin C juga dapat berkontribusi pada masalah yang satu ini.

Vitamin C memainkan peran penting dalam penyembuhan luka dan kekebalan tubuh, dan bahkan bertindak sebagai antioksidan, membantu mencegah kerusakan sel.

Tubuh tidak memproduksi vitamin C sendiri, jadi satu-satunya cara untuk mempertahankan kadar vitamin C yang cukup adalah melalui makanan.

4. Penglihatan malam yang buruk dan pertumbuhan putih pada mata

Pola makan rendah nutrisi terkadang juga dapat menyebabkan masalah pada penglihatan, Bunda.

Sebagai contoh, asupan vitamin A yang rendah sering dikaitkan dengan kondisi yang dikenal sebagai rabun malam, yang mengurangi kemampuan untuk melihat dalam cahaya redup atau kegelapan.

Itu karena vitamin A diperlukan untuk memproduksi rhodopsin, pigmen yang ditemukan di retina setiap mata yang membantu Bunda melihat di malam hari.

Jika tidak diobati, rabun malam dapat berkembang menjadi xerophtalmia, suatu kondisi yang dapat merusak kornea dan pada akhirnya menyebabkan kebutaan.

Gejala awal xerophthalmia lainnya adalah bintik Bitot, yaitu pertumbuhan putih berbusa yang sedikit menonjol yang muncul pada konjungtiva atau bagian putih mata.

5. Bercak bersisik dan ketombe

Dermatitis seboroik dan ketombe adalah bagian dari kelompok gangguan kulit yang memengaruhi area penghasil minyak di tubuh.

Keduanya melibatkan kulit yang gatal dan mengelupas. Ketombe sebagian besar terbatas pada kulit kepala, sedangkan dermatitis seroboik juga dapat muncul di wajah, dada bagian atas, ketiak, dan selangkangan.

Kemungkinan terjadinya gangguan kulit ini paling tinggi dalam tiga bulan pertama kehidupan, selama masa pubertas, dan pada pertengahan usia dewasa.

6. Kelelahan atau kurang energi

Dilansir dari laman BBC, Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa lebih dari 30 persen populasi dunia menderita anemia, banyak di antaranya disebabkan oleh kekurangan zat besi.

Zat besi sangat penting untuk pembentukan sel darah merah, yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Jika tidak mengonsumsi cukup nutrisi ini dan mengalami anemia defisiensi besi, hal itu dapat meningkatkan risiko penyakit dan infeksi serta komplikasi jantung dan paru-paru. Gejala anemia defisiensi besi meliputi kelelahan, kurang energi atau konsentrasi, dan sesak napas.

7. Benjolan merah atau putih pada kulit

Keratosis pilaris adalah kondisi yang menyebabkan munculnya benjolan-benjolan seperti bulu kuduk di pipi, lengan, paha, atau bokong. Benjolan kecil ini juga dapat disertai dengan rambut yang melengkung atau tumbuh ke dalam.

Kondisi ini sering muncul pada masa kanak-kanak dan menghilang dengan sendirinya saat dewasa.

Penyebabnya masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, kemungkinan muncul ketika terlalu banyak keratin diproduksi di folikel rambut. Hal ini menghasilkan benjolan merah atau putih yang menonjol di kulit.

Keratosis pilaris mungkin komponen genetik, artinya seseorang lebih mungkin mengidapnya jika anggota keluarga juga memilikinya. Meskipun demikian, penyakit ini juga telah diamati pada orang-orang dengan pola makan rendah vitamin A dan C.

Nah, itulah ciri-ciri ketika tubuh kekurangan vitamin dan mineral yang perlu diwaspadai. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda