Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kasus Serangan Jantung Perempuan di Bawah 40 Naik, Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai

Azhar Hanifah   |   HaiBunda

Senin, 15 Dec 2025 17:20 WIB

Chest pain illness causing heart attack and stroke, cardiac disease risk in young woman, atrial fibrillation awareness month, heartburn or cardiovascular heart health illness problem
Ilustrasi serangan jantung / Foto: Getty Images/Chinnapong
Daftar Isi

Tahukah Bunda, kasus serangan jantung pada perempuan muda belakangan ini menunjukkan peningkatan yang cukup mengkhawatirkan? Jika dahulu kondisi ini identik dengan usia lanjut, kini semakin banyak perempuan di bawah usia 40 tahun yang mengalaminya.

Fenomena ini tentu menjadi alarm penting bagi perempuan, khususnya para Bunda yang setiap hari harus membagi energi antara pekerjaan, urusan rumah, hingga berbagai aktivitas lainnya yang menuntut fisik dan mental.

Mengutip dari laman Times of India, peningkatan kasus serangan jantung pada perempuan muda mencapai sekitar 30 persen dalam beberapa tahun terakhir. Banyak dari mereka datang ke rumah sakit dalam kondisi terlambat karena gejala yang muncul dianggap masalah pencernaan.

Lalu, apa saja sebenarnya gejala, penyebab, dan langkah pencegahannya? Yuk, simak pembahasan lengkapnya berikut ini.

Gejala serangan jantung yang sering diabaikan

Gejala serangan jantung pada perempuan lebih samar dibandingkan pada laki-laki. Akibatnya, banyak yang tidak menyadari bahwa tubuh sebenarnya sedang memberi tanda bahaya. Beberapa sinyal penting yang perlu Bunda waspadai antara lain:

1. Kelelahan ekstrem yang tidak biasa

Rasa lelah berlebihan tanpa penyebab yang jelas bahkan setelah tidur bisa menjadi gejala awal gangguan jantung. Kondisi ini sering disalahartikan sebagai efek dari kurang istirahat.

2. Sesak napas meski tidak sedang beraktivitas berat

Jika Bunda merasa terengah-engah saat berjalan santai atau naik tangga, itu bisa menjadi tanda serius bahwa jantung sedang bekerja lebih keras dari biasanya.

3. Nyeri atau rasa tidak nyaman di rahang, leher, punggung, atau ulu hati

Banyak perempuan mengira keluhan ini berasal dari masalah otot atau gangguan lambung. Padahal, bagian-bagian tersebut terhubung dengan jalur saraf yang berkaitan dengan jantung.

4. Mual, pusing, atau keringat dingin

Gejala seperti masuk angin atau maag ini ternyata bisa menjadi tanda serangan jantung yang tersembunyi dan sering diabaikan.

5. Rasa tertekan di dada, meski tidak terlalu sakit

Pada perempuan, keluhannya bisa berupa sesak atau tertekan di bagian dada sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman.

Karena tanda-tandanya mirip dengan stres, kecemasan, atau kelelahan biasa, banyak perempuan tetap beraktivitas seperti biasa tanpa memeriksakan diri. Inilah yang membuat deteksi dan penanganannya sering terlambat.

Mengapa perempuan di bawah 40 rentan melewatkan tanda bahaya?

Perempuan kini menghadapi tekanan hidup yang semakin tinggi. Aktivitas yang padat, jam kerja yang panjang, kurang tidur, serta tuntutan pekerjaan dan keluarga membuat mereka sering mengira gejala awal serangan jantung hanyalah kelelahan biasa.

Selain itu, tidak sedikit perempuan merasa dirinya "masih terlalu muda" untuk mengalami penyakit jantung. Cara pandang ini membuat banyak kasus menjadi terlambat untuk ditangani, karena mereka cenderung menunda pemeriksaan medis dan mengabaikan gejala yang datang.

Faktor kesehatan lain seperti masalah hormon juga dapat memperburuk risiko. Kondisi seperti PCOS, gangguan tiroid, atau anemia yang umum dialami perempuan, secara tidak langsung membuat jantung bekerja lebih keras.

Kebiasaan melewatkan pemeriksaan rutin juga menjadi salah satu penyebab utama gejala tidak terdeteksi sejak dini, Bunda. Banyak perempuan merasa sehat karena aktif bergerak, sehingga menganggap pemeriksaan kolesterol, tekanan darah, atau tes kesehatan dasar lainnya belum diperlukan.

Tidak hanya itu, gaya hidup seperti merokok, menjalani diet ketat, atau melakukan olahraga yang terlalu ekstrem juga memberi tekanan tambahan pada sistem kardiovaskular. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung di usia muda.

Langkah sederhana agar terhindar dari risiko serangan jantung

Berikut ini beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan untuk menjaga kesehatan jantung:

  • Jangan abaikan napas pendek, kelelahan ekstrim, atau nyeri di bagian atas tubuh.
  • Atur stres dan berikan tubuh waktu istirahat yang cukup.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin meskipun merasa sehat.
  • Segera cari bantuan medis jika muncul gejala mencurigakan.

Bunda, kesehatan jantung adalah hal terpenting yang harus kita jaga. Semakin cepat kita mengenali gejalanya, semakin besar peluang untuk mencegah kondisi yang lebih berbahaya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda