Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

4 Menu Sarapan yang Bisa Memicu Kerusakan Ginjal

Natasha Ardiah   |   HaiBunda

Rabu, 03 Dec 2025 17:00 WIB

Ilustrasi mi instan
Ilustrasi menu sarapan yang bisa memicu kerusakan ginjal/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Phacharason Mongkhonwikuldit
Daftar Isi

Bunda mungkin sering merasa bahwa semua makanan boleh saja disantap saat sarapan, asalkan anak dan keluarga tidak melewatkan waktu makan pagi. Namun, ada beberapa menu yang kelihatannya sederhana tapi justru bisa meningkatkan risiko kerusakan ginjal jika dikonsumsi terlalu sering. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk lebih teliti memilih apa yang disajikan di meja makan setiap pagi.

Sejak bangun tidur, ginjal bekerja keras membantu tubuh membuang sisa metabolisme. Jika sarapan yang kita konsumsi terlalu asin, manis, atau mengandung bahan olahan, kerja ginjal jadi semakin berat dan bisa memicu kerusakan ginjal dalam jangka panjang. Bunda tentu ingin keluarga tetap sehat, sehingga mengetahui makanan mana yang aman dan mana yang sebaiknya dibatasi menjadi langkah awal yang penting.

Agar keluarga terhindar dari risiko kerusakan ginjal, Bunda bisa mulai dengan memperhatikan kebiasaan sarapan sehari-hari. Dengan memilih menu yang lebih segar, alami, dan bergizi, Bunda tidak hanya menjaga kesehatan ginjal, tetapi juga membantu keluarga memulai hari dengan energi yang lebih baik. Dalam artikel ini, Bubun akan membahas menu sarapan apa saja yang perlu diwaspadai agar Bunda bisa membuat pilihan yang lebih bijak setiap pagi.

Daftar menu sarapan yang bisa memicu kerusakan ginjal

Penting bagi Bunda untuk memahami bahwa risiko kerusakan ginjal bisa meningkat tanpa disadari melalui kebiasaan sarapan yang tampaknya biasa saja. Kebiasaan memilih makanan yang kurang tepat sering muncul secara halus dan berbeda pada setiap anggota keluarga, sehingga perubahan kecil dalam menu sehari-hari perlu diperhatikan. Dilansir dari Times Life, berikut ini adalah daftar menu sarapan yang bisa memicu kerusakan ginjal dan sebaiknya mulai Bunda waspadai.

1. Daging olahan

Bunda mungkin mengira bahwa daging olahan seperti sosis atau bakon adalah pilihan cepat untuk menghemat waktu di pagi hari. Namun, makanan ini juga bisa dipenuhi bahan kimia, pengawet, dan garam berlebih yang dapat membebani ginjal dari waktu ke waktu. Jika terus dikonsumsi, kandungan tersebut bisa merusak sel-sel ginjal secara perlahan dan meningkatkan risiko kerusakan ginjal tanpa Bunda sadari.

Konsumsi daging olahan setiap hari membuat ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyaring darah dari zat tambahan yang tidak dibutuhkan tubuh. Beban kerja yang meningkat ini dapat memperbesar peluang terjadinya kerusakan ginjal, terutama jika gaya makan keluarga cenderung tinggi garam. Walaupun terlihat praktis, dampaknya bisa merugikan kesehatan dalam jangka panjang.

Agar risiko kerusakan ginjal tidak terus meningkat, Bunda disarankan mulai mengganti sarapan dengan pilihan yang lebih alami dan minim pengolahan. Makanan organik seperti buah-buahan segar, sayuran, atau telur tanpa tambahan garam bisa menjadi alternatif yang lebih aman untuk ginjal. Pilihan sederhana ini tidak hanya menyehatkan, tetapi juga membantu menjaga fungsi ginjal tetap optimal setiap hari.

2. Gorengan

Banyak keluarga yang memilih sarapan berupa makanan gorengan seperti bakwan sayur, tempe goreng, atau tahu isi karena rasanya memang lezat dan renyah. Namun, di balik kenikmatan tersebut, makanan ini mengandung lemak tidak sehat serta minyak berlebih yang sulit diproses oleh ginjal. Jika disajikan terlalu sering, kebiasaan ini bisa memberi beban tambahan pada ginjal dan perlahan meningkatkan risiko kerusakan ginjal. 

Konsumsi gorengan setiap hari dapat membuat ginjal bekerja lebih keras dari yang seharusnya. Lemak jenuh yang menumpuk membuat proses penyaringan jadi tidak optimal, dan beban yang terus meningkat ini lama-kelamaan dapat memicu stres pada ginjal. Dalam jangka panjang, pola makan seperti ini berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal, apalagi jika tidak diimbangi dengan pilihan makanan yang lebih sehat.

Sebagai langkah pencegahan, Bubun merekomendasikan agar Bunda dan keluarga mulai beralih ke metode memasak yang lebih ringan seperti mengukus atau memanggang. Sarapan yang tidak terlalu berminyak membantu menjaga kinerja ginjal tetap baik sekaligus membuat tubuh terasa lebih segar sepanjang hari. Dengan memilih menu yang lebih sehat, Bunda dapat membantu mengurangi risiko kerusakan ginjal sejak dari kebiasaan sarapan sehat.

3. Pastry atau baked goods

Pastries seperti muffin, donat, atau berbagai baked goods memang sering terlihat menggoda untuk dijadikan sarapan, apalagi rasanya manis dan disukai banyak orang di rumah. Makanan ini mengandung gula dan lemak tidak sehat dalam jumlah tinggi. Lonjakan gula darah yang muncul setelah mengonsumsinya bisa membuat metabolisme tubuh bekerja ekstra. Jika terjadi terus-menerus, kondisi ini dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal karena ginjal harus menyaring beban gula dan lemak lebih banyak dari biasanya.

Selain itu, sarapan dengan pastry secara rutin juga bisa membuat berat badan naik lebih cepat. Lonjakan gula yang terlalu tinggi di pagi hari mendorong tubuh menyimpan lebih banyak lemak, sehingga risiko obesitas menjadi semakin besar. Bunda tentu tahu bahwa obesitas merupakan salah satu faktor yang bisa memperburuk kesehatan ginjal. Apabila kondisi ini dibiarkan, peluang terjadinya kerusakan ginjal pun semakin meningkat karena ginjal bekerja dalam tekanan yang lebih berat.

Banyak pastry yang dijual secara komersial juga mengandung lemak trans, yang menurut para ahli dapat memicu peradangan dalam tubuh. Lemak jenis ini bisa menumpuk perlahan-lahan dan merusak fungsi organ penting, termasuk ginjal. Jika dikonsumsi terus menerus, kesehatan ginjal dapat terganggu dan risiko kerusakan ginjal meningkat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, Bunda bisa mulai mempertimbangkan sarapan yang lebih ringan dan sehat agar keluarga tetap terlindungi.

4. Mie

Mie memang terasa enak dan praktis untuk sarapan, tetapi Bunda perlu tahu bahwa mengonsumsinya setiap pagi bisa membebani kerja ginjal. Kandungan garam yang tinggi dan bahan tambahan yang tidak biasa membuat ginjal harus bekerja lebih keras. Jika kebiasaan ini terus dilakukan, risiko kerusakan ginjal bisa meningkat karena ginjal tidak lagi bisa bekerja secara optimal.

Ketika ginjal lelah karena harus mengolah terlalu banyak garam dan zat tambahan dari mie, tubuh bisa terasa cepat lelah dan tidak nyaman. Para ahli menyarankan, sarapan mie setiap hari bukan pilihan yang bijak karena lama-kelamaan bisa memengaruhi kesehatan ginjal dan membuat tubuh terasa lelah. Bunda tentu ingin keluarga tetap sehat, bukan?

Sebagai alternatif, Bunda bisa memilih menu sarapan yang lebih sehat dan ringan agar ginjal tetap bekerja dengan baik. Makanan rendah garam dan alami akan membantu ginjal bekerja lebih efisien dan menjaga tubuh tetap segar sepanjang hari. Dengan langkah sederhana ini, Bunda bisa membantu mengurangi risiko kerusakan ginjal sekaligus menjaga kesehatan keluarga secara keseluruhan.

Penting bagi Bunda untuk selalu memperhatikan pilihan menu sarapan setiap pagi. Makanan yang terlalu asin, berminyak, atau tinggi bahan olahan memang terasa lezat, tetapi kebiasaan ini bisa membebani ginjal dan meningkatkan risiko kerusakan ginjal.

Dengan mengganti sarapan tersebut dengan pilihan yang lebih sehat, ringan, dan bergizi, Bunda tidak hanya menjaga kesehatan ginjal, tetapi juga memastikan tubuh keluarga tetap segar dan bertenaga sepanjang hari.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

 

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda