Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mengenal Prosedur Laser-Assisted Liposuction untuk Menghilangkan Lemak Tanpa Diet Ketat

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 02 Dec 2025 06:00 WIB

Ilustrasi Diet
Ilustrasi Liposuction/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Ljupco
Jakarta -

Bunda pernah mendengar tindakan Liposuction? Liposuction merupakan tindakan medis yang biasanya dilakukan untuk mengilangkan lemak tanpa diet ketat.

Seperti teknologi medis lainnya, prosedur Liposuction terus berkembang. Saat ini, tindakannya dapat dilakukan tanpa operasi dan minim efek samping.

Salah satu tindakan Liposuction terkini adalah prosedur Laser-Assisted Liposuction (LAL). Menurut Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruktif dan Estetik, dr. Ide Bagoes Insani, M.M., MARS, Sp.B.P.R.E, LAL tak hanya lebih baik dalam menghilangkan lemak, tapi juga aman dilakukan pada pasien yang ingin mendapatkan tubuh ideal.

"Teknologi terkini ini menggunakan laser, dapat membuat contour lebih bagus dan injury yang dihasilkan lebih kecil, sehingga outcome untuk mendapatkan bentuk yang lebih baik bisa dicapai, dan yang terpenting, keamanan pasiennya lebih bagus," kata dokter yang akrab disapa Bagoes ini dalam Media Gathering: Prosedur Laser-Assisted Liposuction bersama RS Pondok Indah, di kawasan Jakarta Pusat, belum lama ini.

"LAL memberikan tampil yang lebih bagus, sehingga prosedur yang tadinya besar bisa menjadi minimal. Misalnya pada lengan bergelambir. Kalau dulu pilihannya operasi besar dan berisiko keloid, kini sudah bisa dihindari," sambungnya.

Perlu diketahui, Liposuction merupakan suatu tindakan bedah yang harus dilakukan oleh dokter berkompeten, dalam hal ini adalah dokter bedah plastik. Secara teori, tindakan medis ini tidak dilakukan untuk menurunkan berat badan, tapi membantu dalam membentuk contour tubuh yang lebih ideal dan mengembalikan fungsinya.

"Secara teori, Liposuction memang tidak tepat untuk menurunkan berat badan, tapi impact-nya besar untuk pasien. Jadi tidak hanya untuk tampilan (fisik), tapi juga fungsi (tubuh)," ungkap Bagoes.

Tatalaksana Laser-Assisted Liposuction (LAL)

LAL adalah penggabungan Liposuction dengan energy base device, yakni laser. Laser ini memiliki beberapa keunggulan, yakni dapat mengambil lemak dengan mudah hingga mengencangkan kulit dalam ruang di mana lemak diangkat.

"Melalui laser ini, kulit bisa langsung menempel setelah lemak disedot, dan itu sudah pasti pengencangan kulitnya makin baik dibandingkan yang konvensional. Selain itu, dengan laser ini, risiko pembuluh darah rusak itu kecil karena tidak perlu banyak manipulasi," ungkap Bagoes.

Sebelum melakukan tindakan LAL, pasien akan diminta melakukan pemeriksaan lengkap. Selain skrining, pasien juga perlu memastikan kondisi organ tubuhnya sehat agar bisa menjalani anestesi, Bunda.

"Semua pasien yang akan melakukan tindakan Liposuction mesti menjalani skrining, seperti dilakukan pemeriksaan fisik dan cek laboratorium untuk memastikan semua fungsi ginjal, hati, hemoglobin, dan parameternya darah normal. Lalu dilakukan juga rekam jantung, pemeriksaan jantung, dan rontgen toraks," kata Bagoes.

"Hasilnya kemudian dikonsultasikan ke dokter penyakit dalam, dokter ahli jantung, dan dokter anestesi, apakah bisa dilakukan pembiusan? Setelah dinyatakan oleh tiga dokter itu aman, maka dapat dilakukan bedah plastik."

Sebelum melakukan tindakan, Bunda juga dapat menjalani DEXA scan untuk skrining ketebalan tulang, persentase lemak tubuh, dan persentase massa otot. DEXA scan dapat diulang kembali setelah tindakan untuk melihat perubahan.

Setelah Liposuction, Bunda dapat menjalani rawat inap atau langsung pulang. Dokter biasanya menyarankan penggunaan korset dan melarang olahraga berat selama dua hingga tiga minggu.

Siapa yang tidak disarankan melakukan Liposuction?

Tindakan Liposuction dapat dilakukan bila Bunda dalam kondisi sehat. Ada beberapa orang atau kondisi yang tidak disarankan untuk menjalani Liposuction atau LAL, yakni:

  • Ibu menyusui atau baru melahirkan karena prioritas utama masih ke bayi dan pemulihan
  • Tidak disarankan pada pasien yang kondisi tubuhnya tidak optimal, seperti memiliki hipertensi tidak terkontrol. diabetes melitus tidak terkontrol, atau memiliki riwayat penyakit jantung berat.
  • Orang yang mengonsumsi obat pengencer darah juga tidak disarankan menjalani LAL.

Perlu dicatat ya, Liposuction atau LAL tidak dapat menggantikan gaya hidup sehat. Setelah menjalani LAL, Bunda tetap disarankan untuk menjaga gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi dan rutin olahraga.

"Tindakan ini tidak bisa menggantikan gaya hidup sehat, tapi bisa jadi trigger untuk melakukan gaya hidup sehat," ujar Bagoes.

"Jadi mindset-nya itu mau sehat, bukan mendapatkan bentuk tubuh yang ideal saja. Gaya hidup sehat tetap harus dibangun untuk mempertahankan hasilnya," lanjutnya.

Hasil dari tindakan LAL biasanya baru terlihat setelah tiga bulan tindakan, Bunda.

Demikian penjelasan terkait tindakan Laser-Assisted Liposuction untuk memangkas lemak tanpa diet ketat. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda