10 Jenis Tanaman Pemakan Serangga

Punya berbagai tanaman di rumah tapi ada yang tidak tahu namanya? Mungkin termasuk tanaman pemakan serangga. Mari memahami ragam tanaman pemakan serangga.

Mungkin Bunda terbiasa melihat tanaman hanya membutuhkan air, tanah, dan sinar matahari untuk tumbuh subur. Namun faktanya, jauh lebih kompleks.

Di balik dedaunan yang tampak jinak, terdapat spesies-spesies tumbuhan yang justru melawan rantai makanan dengan cara unik, mereka memakan serangga. Fenomena tanaman karnivor bukan hanya soal keunikan visual, melainkan juga strategi bertahan hidup.

Banyak dari tanaman ini tumbuh di lingkungan dengan kadar nutrisi rendah. Untuk mengatasi kekurangan itu, evolusi memberi tanaman cara baru memperoleh nutrisi, yaitu menangkap dan mencerna hewan kecil, terutama serangga.

Cara tanaman menjebak mangsa pun bervariasi, mulai dari perangkap yang menutup cepat hingga cairan licin untuk membuat mangsa tergelincir. Keberadaan tanaman pemakan serangga membuktikan bahwa alam bekerja melalui mekanisme yang rumit dan sering kali mengejutkan.

Tanaman pemakan serangga bukan hanya menjadi objek studi ilmiah, namun juga daya tarik bagi para pecinta tanaman di seluruh dunia. 

Jenis tanaman pemakan serangga

Mengutip BBC Earth, berikut berbagai jenis tanaman pemakan serangga.

1. Venus flytrap

Venus flytrap termasuk tanaman karnivor paling terkenal di dunia. Daunnya memiliki bentuk seperti rahang yang dilengkapi dengan 'gigi' halus di tepinya.

Ketika seekor serangga menyentuh rambut sensor yang ada di permukaan daun, perangkapnya langsung menutup cepat, menjebak mangsa hidup-hidup. Gerakan serangga yang terperangkap kemudian merangsang keluarnya enzim yang akan mencerna tubuh mangsa selama beberapa hari.

Yang menarik, tanaman ini cukup pintar untuk membedakan rangsangan palsu seperti tetesan air hujan agar tidak membuang energi percuma. Venus flytrap dikategorikan sebagai tanaman yang sangat efisien dalam menghemat tenaga sehingga menjadi salah satu spesies paling canggih dalam dunia tumbuhan karnivor.

2. Yellow pitcher

Yellow pitcher plant merupakan anggota keluarga tanaman kantong semar yang khas karena bentuknya menyerupai tabung tinggi. Tumbuhan ini biasanya tumbuh di wilayah selatan Amerika Serikat dan dapat mencapai tinggi hingga satu meter.

Serangga tertarik mendekat karena warna cerah serta nektar yang mengandung senyawa memabukkan. Begitu masuk ke dalam tabung, dinding licin tanaman membuat mangsa tidak bisa memanjat keluar.

Serangga akhirnya tergelincir ke dasar kantong berisi cairan pencerna yang perlahan melumat tubuhnya. Inilah mekanisme elegan namun mematikan dari tanaman ini.

3. Nepenthes rajah

Nepenthes rajah dikenal sebagai salah satu tanaman pemakan daging terbesar di dunia. Berasal dari Borneo, tanaman ini bisa mencapai panjang hingga enam meter dan mampu menampung tiga liter air serta dua setengah liter cairan pencerna.

Ukurannya sangat besar sehingga tidak hanya serangga, tapi juga katak, kadal, burung, hingga tikus dapat terjebak di dalamnya. Menariknya, tanaman ini memiliki hubungan simbiotik dengan tupai gunung lokal.

Tupai tersebut memakan nektar di tepi kantong, lalu meninggalkan kotoran yang kaya nitrogen sebagai bentuk 'pupuk alami' untuk tanaman. Simbiosis yang tidak biasa ini menjadi bukti betapa kompleks interaksi tanaman dengan lingkungannya.

4. Drosera pulchella

Drosera pulchella atau pygmy sundew merupakan tanaman karnivor mungil yang hanya berdiameter 15 sampai 20 mm, namun kemampuan menangkap mangsanya tidak bisa diremehkan. Tanaman ini memproduksi cairan manis dari tentakel kecil di permukaan daun untuk menarik serangga.

Saat mangsa menginjak cairan itu, tubuhnya akan langsung lengket dan tidak bisa melarikan diri. Tentakel kemudian menekuk dan menutupi mangsa dengan lendir, sebelum tanaman perlahan mencerna tubuh serangga dalam waktu beberapa minggu.

5. Large floating bladderwort

Tanaman bladderwort memiliki metode penangkapan yang berbeda dari kebanyakan tanaman karnivor lainnya. Dibanding menggunakan kantong statis, ia memiliki struktur mirip 'kantong hampa' yang terbuka dengan sangat cepat.

Ketika rambut pemicu pada permukaan kantong tersentuh, perangkap akan menyedot air dan mangsa dalam waktu kurang dari satu milidetik. Large floating bladderwort ditemukan di perairan Amerika Serikat bagian tenggara dan dapat tumbuh hingga dua meter panjangnya.

Berkat pertumbuhannya yang cepat dan agresif, tanaman ini bahkan dapat mengancam kelangsungan tumbuhan asli di lingkungan yang sama.

6. Gorgon’s dewstick

Gorgon’s dewstick atau flycatcher bush berasal dari Afrika Selatan dan memiliki tampilan yang tampak tak berbahaya. Daunnya kurus mengeluarkan resin lengket untuk mengurung serangga yang menempel.

Tanaman ini sebenarnya tidak mencerna mangsanya sendiri. Sebagai gantinya, ia bekerja sama dengan serangga bernama pameridea roridulae yang akan memakan mangsa yang terjebak.

Nutrisi dari kotoran serangga itulah yang kemudian diserap oleh tanaman. Cara unik ini membuatnya menjadi salah satu tanaman karnivor dengan strategi makan paling tidak biasa.

7. Albany pitcher

Albany pitcher plant merupakan spesies unik dari Australia Barat dan satu-satunya jenis dalam genus Cephalotus. Meski bentuknya mirip tanaman kantong semar, secara genetis tanaman ini lebih dekat dengan kubis dan mawar sehingga dianggap sebagai contoh evolusi konvergen.

Warna merah-putih di tepi kantong memikat serangga untuk mendekat. Di bagian bibir kantong terdapat duri halus seperti gigi yang membuat mangsa sulit keluar setelah masuk.

Serangga akan tergelincir menuju dasar kantong yang berisi enzim pencerna dan akhirnya terurai di sana.

8. Brocchinia reducta

Sebagai anggota keluarga Bromeliad, Brocchinia reducta memiliki tampilan mirip tanaman hias biasa. Namun spesies dari Amerika Selatan ini merupakan salah satu dari sedikit bromeliad karnivor.

Daunnya membentuk roset yang menampung air dan menciptakan lingkungan licin menarik serangga. Lapisan daun yang dapat memantulkan cahaya UV, ditambah aroma manis yang dikeluarkan tanaman, membuat banyak serangga tertarik untuk mendekat. Setelah jatuh ke kolam air di tengah roset, mangsa akan kelelahan dan akhirnya tenggelam, sebelum dicerna menjadi sumber nutrisi.

9. Cobra lily

Cobra lily dikenal karena bentuknya yang menyerupai kepala ular cobra yang sedang berdiri. Daun bercabang seperti lidah membuatnya semakin mirip reptil.

Tanaman ini memikat mangsa dengan nektar manis, namun memiliki trik tambahan berupa panel tembus cahaya yang membuat serangga merasa melihat jalan keluar padahal itu hanyalah ilusi. Serangga yang terjebak akan terus mencoba keluar hingga kelelahan dan jatuh ke bagian dasar tabung. Tanaman ini menggunakan bakteri untuk mengurai tubuh mangsa sebelum menyerap nutrisi.

10. Triphyophyllum peltatum

Triphyophyllum peltatum berasal dari Afrika Barat dan merupakan salah satu tanaman karnivor terbesar di dunia. Batangnya dapat mencapai panjang hingga 50 meter dengan ketebalan 10 cm.

Ada yang unik, tanaman ini hanya menjadi karnivor pada fase tertentu sebelum berbunga. Saat berada dalam fase karnivor, tanaman ini mengeluarkan daun seperti duri temali dengan permukaan lengket yang menjebak serangga.

Setelah fase ini berlalu dan tanaman mulai berbunga, ia berhenti menjadi pemangsa dan berubah menjadi tanaman merambat biasa.

Adakah tanaman di atas yang ternyata menghiasi pekarangan rumah Bunda?

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!