moms-life
13 Kalimat yang Sering Diucapkan Orang yang Kurang Ahli Bergaul Menurut Pakar
HaiBunda
Rabu, 19 Nov 2025 13:20 WIB
Daftar Isi
-
13 Kalimat yang sering diucapkan orang yang kurang ahli bergaul
- 1. "Sebenarnya..."
- 2. "Tidak bermaksud menyinggung, tapi..."
- 3. "Itu Bodoh!"
- 4. "Aku hanya jujur, kok"
- 5. "Kamu selalu/tidak pernah..."
- 6. "Harusnya kamu lakukan dengan cara ini"
- 7. "Tunggu, tunggu aku punya cerita yang lebih seru"
- 8. "Itu bukan urusanku"
- 9. "Kenapa sih kamu lebay?"
- 10. "Tenang dahulu"
- 11. "Kamu beneran percaya itu?"
- 12. "Terserah"
- 13. "Tuh kan, aku sudah bilang"
- Tips untuk meningkatkan kemampuan sosial menurut pakar
Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan bergaul menjadi keterampilan penting yang dapat membantu kita untuk membangun hubungan, memahami orang lain, dan menciptakan interaksi yang menyenangkan.Â
Namun, tanpa disadari, ada beberapa kalimat yang justru membuat kita terlihat kurang ahli dalam bersosialisasi. Bunda mungkin pernah mendengarnya, atau bahkan tanpa sadar pernah mengucapkannya.
Melansir dari laman Parade, para pakar komunikasi menjelaskan bahwa kalimat tertentu dapat membuat lawan bicara merasa tidak dihargai, terhakimi, atau enggan melanjutkan percakapan.Â
Nah, agar Bunda bisa lebih bijak dalam berkomunikasi dan mudah bersosialisasi, yuk pelajari kalimat apa saja yang sebaiknya dihindari serta bagaimana cara memperbaiki keterampilan sosial. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya Bunda.
13 Kalimat yang sering diucapkan orang yang kurang ahli bergaul
Berikut ini 13 kalimat yang menurut para ahli seperti Nich Leighton dan Jenny Dreizen, sering menjadi tanda kurangnya seseorang kurang ahli dalam bersosialisasi.
1. "Sebenarnya..."
Kata "Sebenarnya" sering digunakan saat ingin meluruskan sesuatu, namun justru bisa membuat kita jadi terlihat sok benar. Bahkan ketika kita memang benar, kata ini sering memberi kesan mengoreksi dan merendahkan lawan bicara.
Nick Leighton menjelaskan bahwa tidak semua kesalahan kecil perlu diperbaiki. "Ketika seseorang salah mengucapkan kata bahasa Prancis, keliru mengutip lirik lagu, atau memakai tata bahasa yang tidak sempurna, tidak perlu selalu mengoreksinya," ujar Leighton.
2. "Tidak bermaksud menyinggung, tapi..."
Kalimat ini sering dipakai untuk meredakan ketegangan sebelum menyampaikan pendapat yang berbeda. Namun, menurut Mason Farmani, cara ini justru jarang berhasil dan malah membuat orang merasa tersinggung.
3. "Itu Bodoh!"
Ucapan seperti ini hampir selalu membuat lawan bicara bahkan yang paling mudah bergaul sekalipun langsung kehilangan kata-kata.
Pakar komunikasi Jenny Dreizen, mempertanyakan, "Setelah kalimat seperti itu, mau dibawa ke mana lagi percakapannya?" Jawabannya tentu saja ke arah yang tidak baik.
4. "Aku hanya jujur, kok"
Menurut Nick Leighton, jujur itu penting, tapi memakai alasan "jujur" untuk menyampaikan hal yang menyakitkan tetap bukan bentuk komunikasi yang baik. Ia menjelaskan bahwa etika bergaul yang benar membutuhkan keseimbangan dalam menyampaikan sesuatu.
5. "Kamu selalu/tidak pernah..."
Kalimat "Kamu selalu/tidak pernah..." adalah contoh klasik yang menunjukkan kurangnya keterampilan sosial. Kalimat ini membuat lawan bicara merasa disudutkan dan langsung bersikap defensif sehingga percakapan mudah berubah menjadi konflik.
6. "Harusnya kamu lakukan dengan cara ini"
Jenny Dreizen menjelaskan bahwa ungkapan "Harusnya kamu lakukan dengan cara ini" terdengar seperti menghakimi dan sok benar, sehingga membuat lawan bicara enggan melanjutkan percakapan.
Kalimat tersebut juga memberi kesan bahwa pendapat orang lain tidak dianggap, sehingga komunikasi bisa langsung berhenti.
7. "Tunggu, tunggu aku punya cerita yang lebih seru"
Kebiasaan one-upping atau berusaha membuat cerita sendiri terdengar lebih hebat dari orang lain justru membuat orang enggan melanjutkan percakapan.
Jenny Dreizen menyarankan agar kita memberi ruang pada cerita lawan bicara, mendengarkan dengan penuh perhatian, bertanya jika perlu.
8. "Itu bukan urusanku"
Ungkapan "Itu bukan urusanku" sering dianggap sangat tidak menyenangkan untuk didengar. Kalimat tersebut seolah melempar tanggung jawab kepada orang lain dan menunjukkan bahwa seseorang tidak mau terlibat atau membantu.
9. "Kenapa sih kamu lebay?"
Kalimat ini sering terdengar sepele Bunda, tetapi sebenarnya menunjukkan kurangnya empati. Ungkapan seperti ini dapat membuat seseorang merasa bahwa emosinya dianggap sebagai sesuatu yang salah, padahal mengekspresikan perasaan adalah bagian yang normal dari komunikasi.
10. "Tenang dahulu"
Alih-alih menenangkan, kalimat ini justru cenderung membuat seseorang merasa tidak divalidasi perasaannya. Kalimat ini juga terdengar seperti mengabaikan emosi lawan bicara.
11. "Kamu beneran percaya itu?"
Kalimat seperti ini terdengar meremehkan dan dapat membuat lawan bicara merasa diragukan. Jenny Dreizen menjelaskan bahwa membuat seseorang bersikap defensif adalah cara komunikasi yang buruk dan tidak membantu membangun hubungan yang sehat.
12. "Terserah"
Mason Farmani menjelaskan bahwa kalimat "Terserah" seperti bentuk penolakan kasar yang membuat lawan bicara merasa diabaikan. Ia bahkan menyebut bahwa ungkapan tersebut ibarat "gestur tidak sopan dalam bentuk kata-kata".
13. "Tuh kan, aku sudah bilang"
Ungkapan seperti ini terdengar sombong dan seolah membuat kita menikmati kesalahan orang lain. Alih-alih menunjukkan empati atau menawarkan bantuan, frasa ini justru memberi kesan bahwa kita ingin membuktikan diri kita benar dan orang lain salah.
Tips untuk meningkatkan kemampuan sosial menurut pakar
Selain menghindari kalimat-kalimat di atas, para pakar juga memberikan saran untuk meningkatkan keterampilan sosial sebagai berikut:
1. Belajar mengamati
Farmani menyarankan untuk memperhatikan cara orang lain berbicara, cara mereka menggunakan bahasa tubuh, serta kalimat apa yang disukai dalam percakapan. Hal ini membantu Bunda memahami cara berinteraksi sosial.
2. Lebih banyak mendengarkan
Lebih banyak mendengarkan sebelum berbicara adalah kunci agar tidak mendominasi percakapan.
3. Ajukan pertanyaan
Gunakan kesempatan berbicara untuk menunjukkan bahwa Bunda mendengarkan. Tanyakan kembali hal-hal yang relevan agar lawan bicara merasa dihargai.
4. Percaya pada cerita orang lain
Daripada meragukan, Bunda disarankan untuk percaya pada cerita yang dibagikan orang lain atau jika perlu bertanya, gunakan pertanyaan yang baik dan tidak menghakimi.
Itu dia Bunda penjelasan lengkap mengenai 13 kalimat yang sering diucapkan orang yang kurang ahli bergaul dan cara untuk meningkatkan kemampuan sosial menurut pakar. Semoga bermanfaat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Mom's Life
Kata-kata Bijak dalam Bahasa Inggris untuk Memotivasi Bunda
Mom's Life
11 Kalimat yang Sering Diucapkan Orang yang Tak Tahu Berterima Kasih Menurut Psikologi
Mom's Life
50 Kata-Kata Bahasa Inggris Menyentuh Hati, Cocok untuk Caption Instagram
Mom's Life
35 Kata-Kata Bijak Kecewa pada Pasangan, Semangat Move On Bun
Mom's Life
50 Kata-Kata Bijak Tentang Hubungan Kakak Adik, Ungkapan Rasa Sayang
5 Foto
Mom's Life
5 Artis Korea yang Aktif Mendukung Hak dan Pemberdayaan Perempuan, Ada Bae Suzy hingga Kim Yo Jung
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
9 Kalimat Orang Tua yang Bisa Membuat Anak Punya Luka Batin
5 Kalimat Toxic yang Sering Diucapkan Orang Egois Menurut Pakar Psikologi
11 Kalimat yang Sering Diucapkan Orang yang Tak Tahu Berterima Kasih Menurut Psikologi