moms-life
3 Kalimat yang Sering Diucapkan Orang dengan EQ Tinggi saat Kondisi Sulit
HaiBunda
Jumat, 07 Nov 2025 06:00 WIB
Daftar Isi
Tahukah Bunda? Orang dengan kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) mungkin jauh lebih tenang ketika menghadapi tantangan atau masalah dalam hidupnya.
Baik saat berdebat atau mendapat kritik, orang-orang dengan EQ tinggi tahu pentingnya mempraktikkan komunikasi yang efektif untuk mencegah seseorang bersikap defensif.
Bagaimanapun, itu adalah upaya pengendalian diri mereka. Seorang pengacara bernama Jefferson Fisher mengungkap bahwa ada kalimat yang sering disampaikan orang EQ tinggi untuk meredakan sikap defensif saat berdebat.
3 Kalimat yang sering diucapkan orang dengan EQ tinggi
Berikut tiga hal yang sering diucapkan orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi dalam situasi sulit:
1. “Saya setuju kita harus membicarakan hal ini”
Dilansir dari laman Your Tango, sebelum mengatakan apa pun, pastikan untuk tetap tenang, gunakan nada suara yang lembut, dan tarik napas dalam-dalam.
Bertindak berdasarkan emosi tinggi hanya memicu respons defensif dan akan berdampak negatif pada argumen secara keseluruhan.
Demikian pula, untuk menjaga ketegangan tetap rendah dengan orang yang sedang berdebat dengan Bunda, metode yang baik untuk memulai percakapan adalah memulainya dengan apa yang disepakati.
Bahkan, jika mengatakan sesuatu seperti, “Saya setuju kita harus membicarakan ini”, dan menunjukkan betapa pentingnya percakapan ini, Bunda akan meruntuhkan tembok yang dibangun.
Selain itu, perhatikan juga bahasa tubuh mereka dan lihat bagaimana mereka mulai terbuka dengan respons ini.
2. “Saya telah belajar…”
Fisher mengatakan respons ini bisa semudah dan sesederhana menunjukkan bahwa Bunda mendengarkan.
“Saya telah belajar…” adalah kalimat yang digunakan sebagai contoh. Mengakui perasaan orang lain juga bisa membantu mereka membuka diri. Mereka akan merasa didengarkan.
Memberi tahu seseorang bahwa telah mempelajari sesuatu tentang yang sebelumnya tidak diketahui, juga akan membuat mereka merasa diperhatikan dan mencegah mereka bersikap defensif.
3. “Itu berguna untuk diketahui”
Fisher menyarankan untuk menggunakan kalimat, “Itu berguna untuk diketahui”. Jika memberi tahu bahwa mereka telah membantu, itu membuat mereka terlibat dalam pemahaman bersama dirinya sendiri.
Oleh karena itu, Fisher yakin bahwa hal ini akan membuat lawan bicara lebih mudah menerima apa yang disampaikan.
Bagian terburuk dari berdebat dengan seseorang yang bersikap defensif adalah mereka akan mencoba menjatuhkan dan mengkritik setiap hal yang dikatakan, tetapi dengan menggunakan salah satu dari tiga tanggapan ini, mungkin Bunda dapat mengurangi beban sikap defensif.
Komponen kecerdasan emosional (EQ)
Dilansir dari laman Professional & Executive Development Harvard, kecerdasan emosional adalah seperangkat keterampilan dan perilaku.
Meskipun beberapa orang secara alami lebih mahir dalam aspek-aspek tertentu, kecerdasan emosional dapat dipelajari, dikembangkan, dan ditingkatkan. Ada pula beberapa komponen utama dari EQ, berikut di antaranya:
1. Kesadaran diri
Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan memahami emosi diri sendiri serta dampaknya terhadap orang lain.
2. Pengaturan diri
Kesadaran diri membuka pintu menuju pengaturan diri, yaitu kemampuan untuk mengelola emosi dan perilaku tersebut.
Setelah menyadari emosi, Bunda dapat mulai mengelolanya dan mengendalikan emosi serta impuls yang mengganggu.
3. Kesadaran sosial
Kesadaran sosial adalah kemampuan untuk memahami emosi orang lain dan komponen utamanya adalah empati.
4. Keterampilan sosial
Keterampilan sosial meliputi pengaruh, manajemen konflik, kerja sama tim, dan kemampuan untuk menginspirasi orang lain, memungkinkan Bunda membangun dan memelihara hubungan yang sehat di semua aspek kehidupan.
Tanda-tanda kecerdasan emosional
Berikut beberapa tanda yang membedakan orang dengan EQ rendah dan mereka yang memiliki EQ tinggi:
Orang dengan EQ rendah:
- Sering merasa disalahpahami
- Mudah marah
- Menjadi kewalahan oleh emosi
- Memiliki masalah dalam bersikap tegas
Orang dengan EQ tinggi:
- Memahami hubungan antara emosi dan bagaimana mereka berperilaku
- Tetap tenang dan kalem saat menghadapi situasi yang menegangkan
- Mampu memengaruhi orang lain menuju tujuan bersama
- Menangani orang sulit dengan bijaksana dan diplomatis
Nah, itulah beberapa kalimat yang disampaikan orang dengan EQ tinggi hingga tanda-tandanya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Mom's Life
Psikolog Harvard Ungkap 7 Kalimat yang Sering Diucapkan Orang dengan EQ Rendah
Mom's Life
15 Kalimat yang Sering Diucapkan Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi, Cocok Jadi Pemimpin
Mom's Life
Ini Kata-kata yang Sering Digunakan Orang Tua dengan Tingkat EQ Tinggi untuk Menurunkan Stres
Mom's Life
13 Kata-kata yang Sering Diucapkan Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi Menurut Psikolog
Mom's Life
11 Kata-kata yang Sering Diucapkan Orang Cerdas dengan Intelegensi Tinggi
Mom's Life
4 Ciri Seseorang Kurang Cerdas Secara Emosional, Salah Satunya Suka Menyalahkan Orang Lain
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Psikolog Harvard Ungkap 7 Kalimat yang Sering Diucapkan Orang dengan EQ Rendah
3 Kalimat yang Sering Diucapkan Pegawai dengan EQ Tinggi di Tempat Kerja
3 Kata Sepele yang Bisa Tingkatkan IQ dan EQ Anak Menurut Psikolog