8 Alat Dapur yang Tidak Layak Dibeli Menurut Pakar

Memiliki dapur impian memang menyenangkan, apalagi jika tampilannya modern dan lengkap dengan berbagai peralatan canggih. Namun, tahukah Bunda, di balik tampilan mewah tersebut, tidak semua alat dapur benar-benar berguna dalam jangka panjang.

Melansir dari laman Homes and Gardens, rahasia dapur yang efisien bukan terletak pada seberapa mahal peralatannya, tetapi pada bagaimana setiap benda di dalamnya berfungsi secara maksimal.

Beberapa peralatan dapur yang berharga tinggi seringkali hanya menjadi pajangan dan jarang digunakan, sementara alat-alat sederhana justru lebih praktis dan tahan lama.

Nah, sebelum Bunda tergoda memberi peralatan dapur baru, yuk simak delapan alat dapur yang sebaiknya tidak perlu dibeli menurut para ahli di bawah ini.

8 Alat dapur yang tidak layak dibeli menurut pakar

Berikut ini delapan alat dapur yang menurut pakar sebaiknya tidak perlu dibeli karena jarang terpakai, memakan ruang, atau kurang efisien dalam penggunaannya.

1. Pot Filler dan Downdraft Vent

Menurut Becky Shea, pendiri sekaligus desainer utama dari studio desain interior mewah asal Amerika Serikat, pot filler memang tampak elegan, tetapi sebenarnya tidak terlalu praktis.

Selain biaya pemasangan dan perawatannya mahal, alat ini tidak membantu banyak. Sebagai gantinya, Bunda dapat menggunakan extractor hood yang lebih kuat dan fungsional.

2. Warming Drawer (laci penghangat)

Warming drawer diisebut sebagai alat dapur mahal yang jarang dipakai. Alat ini memang bisa menghangatkan makanan, tetapi oven biasa pun bisa melakukan fungsi serupa.

3. Built-in Coffee Maker (mesin kopi tanam) 

Menurut Ania Agardy, desainer interior asal Miami, mesin kopi tanam memang terlihat rapi dan menyatu dengan dapur, tapi harganya dapat mencapai ribuan dolar. Padahal, mesin kopi biasa juga dapat menghasilkan cita rasa kopi yang sama.

4. Over-the-Range-Microwave (microwave di atas kompor)

Meski bisa menghemat ruang meja, microwave jenis ini sering dianggap kurang efektif. Sistem ventilasinya lemah sehingga asap dan bau masakan tidak tersaring dengan baik.

Bunda bisa memilih microwave model laci atau versi countertop kecil yang dapat disimpan di lemari dapur agar tetap rapi dan fungsional.

5. Oven uap

Claudia Dorsch, pendiri Claudia Interior yang berlokasi di London, mengaku jarang menggunakan oven uap miliknya meskipun tergolong alat yang premium. Ia menyarankan agar sebelum membeli perangkat dapur canggih, pikirkan dulu apakah alat tersebut benar-benar akan sering digunakan.

6. Single purpose gadgets (alat dapur satu fungsi)

Alat seperti juicer, spiralizer, atau pemotong alpukat dinilai sebagai pemborosan. Walau tampak menarik, alat-alat ini jarang dipakai karena sulit dibersihkan dan memakan banyak tempat. 

Bunda bisa menggunakan pisau dapur yang tajam dan berkualitas agar lebih efisien saat digunakan untuk memotong buah atau memasak.

7. Peralatan dengan warna yang sedang tren

Bunda sebaiknya tidak tergoda untuk mengganti peralatan hanya karena warna atau tren tertentu. Pilihlah desain yang netral dan tahan lama, agar dapur tetap terlihat elegan tanpa perlu sering berganti gaya.

8. Touchless Faucet (keran otomatis)

Keran otomatis memang tampak modern dan higienis, namun harganya cukup tinggi dan sensor otomatisnya kerap bermasalah. Instalasinya juga membutuhkan biaya tambahan karena harus disesuaikan dengan sistem pipa tertentu.

Sebagai alternatif, Bunda dapat memilih keran pull-down berkualitas tinggi dengan semprotan fleksibel yang mudah digunakan dan dirawat.

Dengan memiliki peralatan yang benar-benar dibutuhkan, Bunda bisa menghemat biaya, menjaga estetika, dan memastikan dapur tetap nyaman digunakan dalam jangka panjang.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!