6 Gejala Kerusakan Ginjal yang Muncul di Pagi Hari, Jangan Diabaikan!

Ginjal adalah organ vital yang bertanggung jawab untuk menyaring limbah, menyeimbangkan elektrolit, dan memproduksi hormon yang mengatur tekanan darah dan produksi sel darah merah.

Ketika fungsinya menurun, beberapa gejala yang muncul mungkin sering kali tidak disadari. Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda awal sangat penting untuk intervensi tepat waktu dan mencegah kerusakan lebih lanjut, Bunda.

Menurut Kidney Care UK, indikator awal yang umum meliputi wajah bengkak, urine berbusa, kulit kering dan gatal, kabut otak, dan bau mulut yang terus-menerus.

Kondisi seperti diabetes dan tekanan darah tinggi secara signifikan meningkatkan risiko penyakit ginjal. Memahami dan mengidentifikasi gejala-gejala ini dapat mengarah pada diagnosis dini dan pengelolaan kesehatan ginjal yang lebih efektif.

6 Gejala kerusakan ginjal di pagi hari

Bangun dengan gejala yang tidak biasa bisa jadi merupakan sinyal masalah ginjal. Tanda-tanda ini tidak boleh diabaikan.

Sebab, mengenali tanda-tanda peringatan sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi kesehatan serius dan memastikan penanganan kondisi yang tepat waktu. Berikut beberapa gejala kerusakan ginjal yang mungkin muncul di pagi hari:

1. Kelelahan yang tidak biasa

Dilansir dari laman Economic Times, merasa lelah meskipun telah tidur semalaman bisa berarti produk limbah tidak tersaring dengan baik, Bunda.

Penumpukan racun ini dapat menyebabkan energi rendah, menjadikan kelelahan sebagai salah satu tanda peringatan pertama.

2. Mata bengkak terus-menerus

Pembengkakan di sekitar mata di pagi hari juga dapat mengindikasikan kebocoran protein berlebih ke dalam urine.

Jika pembengkakan berlanjut setiap hari, itu merupakan gejala awal yang kuat dari penurunan fungsi ginjal.

3. Urine berbusa atau bergelembung

Dilansir dari laman Times of India, busa yang melimpah dan terus-menerus sering kali mencerminkan kelebihan protein urine (proteinuria), ini menjadi tanda awal kerusakan glomerulus.

Busa sementara dapat terjadi akibat dehidrasi, buang air kecil cepat, tetapi urine berbusa yang berulang perlu diperiksa.

Proteinuria memprediksi perkembangan penyakit ginjal dan risiko kardiovaskular. Konfirmasi dilakukan dengan uACR (idealnya 2 dari 3 sampel yang meningkat) dan penentuan stadium eDFR.

Penatalaksanaan ditujukan pada penyebabnya dan mengurangi tekanan intraglomerulus (misalnya, terapi RAAS/SGLT2 sesuai kebutuhan) di bawah bimbingan dokter.

4. Mual di pagi hari

Ginjal yang tidak mampu membersihkan limbah menyebabkan penumpukan racun dalam darah. Hal ini dapat memicu rasa mual atau muntah yang terjadi secara terus-menerus saat bangun tidur.

5. Nyeri punggung bawah atau samping

Nyeri tumpul yang terus-menerus pada punggung bawah atau samping, terutama di pagi hari, juga sering dikaitkan dengan pembengkakan ginjal atau batu ginjal yang menandakan kemungkinan adanya masalah ginjal yang mendasarinya.

6. Kabut otak

Akumulasi zat terlarut uremik, risiko penyakit serebrovaskular, gangguan tidur, dan terutama anemia, mengurangi pengiriman oksigen ke otak, menyebabkan kelelahan, pemrosesan yang lambat, dan konsentrasi yang buruk.

Perubahan kognitif umum terjadi seiring perkembangan PGK. Periksa eGFR, uACR, tekanan darah, dan hemoglobin (PGK menyebabkan rendahnya eritropoietin, anemia).

Mengobati anemia dan mengendalikan faktor risiko PGK dapat meningkatkan energi dan kognisi. Kabut otak yang persisten disertai tanda-tanda ginjal lainnya juga perlu dievaluasi.

Nah, itulah beberapa gejala kerusakan ginjal yang dapat Bunda kenali di pagi hari agar lebih cepat mendapat perawatan yang tepat. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!