Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Apakah IQ Seseorang Bisa Berubah & Ditingkatkan? Begini Menurut Penelitian

Azhar Hanifah   |   HaiBunda

Selasa, 04 Nov 2025 12:00 WIB

Portrait of smiling beautiful Asian businesswoman enjoy the idea sitting at office.
Ilustrasi / Foto: Getty Images/iStockphoto/AmnajKhetsamtip
Daftar Isi

Apakah IQ seseorang bersifat tetap sejak lahir atau bisa berubah seiring waktu? Pertanyaan ini sering muncul ketika orang tua membicarakan kecerdasan anak. Selama ini, banyak yang beranggapan bahwa IQ adalah bawaan genetik yang tidak dapat diubah.

Padahal, sejumlah penelitian terbaru menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan manusia dapat berkembang atau bahkan menurun, tergantung pada berbagai faktor.

Lalu, faktor apa saja yang sebenarnya memengaruhi tinggi rendahnya IQ seseorang? Untuk mengetahui lebih jelas, Bunda bisa simak penjelasannya pada artikel di bawah ini, ya.

10 Faktor yang memengaruhi IQ seseorang

Berikut ini 10 faktor yang dapat memengaruhi IQ seseorang yang dikutip dari laman Idea Pod.

1. Faktor genetik

Sebagian besar kecerdasan seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Penelitian terhadap anak kembar menunjukkan bahwa sekitar 57 persen hingga 73 persen kemampuan intelektual bersifat turunan, bahkan ada penelitian yang mencatat hingga 80 persen.

Pengaruh genetik ini semakin terlihat saat seseorang menginjak usia remaja hingga dewasa. Meski begitu, gen bukan satu-satunya penentu IQ ya, Bunda. 

2. Lingkungan

Selain faktor genetik, lingkungan tempat tumbuh dan berkembang juga berpengaruh besar terhadap kecerdasan seseorang.

Paparan dari polusi udara dapat mengganggu sistem saraf dan menurunkan fungsi kognitif. Artinya, lingkungan yang sehat dan mendukung dapat membantu potensi kecerdasan berkembang lebih optimal.

3. Struktur dan fungsi Otak

Ukuran dan struktur otak juga berkaitan erat dengan tingkat kecerdasan. Bagian-bagian seperti lobus frontal, lobus temporal, serta hipokampus memiliki peran penting dalam proses berpikir dan memori.

Selain itu, otak bersifat fleksibel dan bisa berubah seiring waktu, hal ini dikenal dengan istilah neuroplastisitas. Artinya, seseorang tetap bisa meningkatkan kemampuan berpikir dengan melatih otaknya dengan konsisten.

4. Pendidikan

Pendidikan menjadi salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan IQ secara signifikan. Beberapa penelitian menemukan bahwa setiap menambah satu tahun pendidikan dapat menaikkan IQ sekitar 1-5 poin.

5. Aktivitas fisik

Tidak hanya baik untuk tubuh, olahraga juga ternyata berpengaruh positif terhadap kecerdasan. Riset menunjukkan bahwa anak-anak yang rutin berjalan ke sekolah atau berolahraga ringan memiliki konsentrasi dan hasil belajar yang lebih baik.

Hal ini terjadi karena olahraga membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan merangsang produksi hormon seperti Brain-derived Neurotrophic Factor (BDNF) yang dapat mendukung pertumbuhan sel otak baru.

6. Kualitas tidur

Tidur yang cukup ternyata sangat penting untuk mempertahankan IQ. Penelitian di Loughborough University's Sleep Research Center menemukan bahwa jika tidur kurang dari yang direkomendasikan selama 8 jam dapat menurunkan IQ hingga 1 poin.

7. Nutrisi

Ungkapan "you are what you eat" ternyata juga dapat memengaruhi kecerdasan. Anak-anak yang mendapat gizi seimbang dan rutin sarapan memiliki skor IQ lebih tinggi dibanding yang jarang sarapan.

8. Stres

Faktor yang dapat memengaruhi IQ berikutnya adalah stress kronis terbukti dapat menurunkan kemampuan berpikir dan hasil tes IQ.

Anak-anak yang sering mengalami tekanan emosional atau fisik memiliki skor IQ hingga 13 persen lebih rendah dibanding mereka yang hidup dalam kondisi yang tenang.

9. Pola asuh

Cara orang tua membesarkan anak juga sangat berpengaruh pada kecerdasan. Anak dari orang tua dengan pola asuh yang hangat dan suportif memiliki IQ lebih tinggi pada usia 8 tahun.

Selain itu, orang tua dengan pola pikir berkembang (growth mindset) cenderung mendorong anak untuk terus belajar dari kesalahan.

10. Kesehatan mental

Gangguan mental seperti depresi atau kecemasan dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir dan berkonsentrasi. Individu dengan kecerdasan tinggi memiliki risiko lebih besar mengalami tekanan mental karena otak mereka lebih aktif.

Meski begitu, menjaga kesehatan mental dengan gaya hidup yang sehat, olahraga, dan hubungan sosial yang baik dapat membantu mempertahankan fungsi kognitif sepanjang hidup.

Apakah IQ seseorang bisa berubah dan ditingkatkan?

Selama ini banyak orang menganggap bahwa tingkat kecerdasan atau IQ seseorang bersifat tetap sejak lahir. Padahal, menurut sejumlah penelitian, IQ bisa berubah dan bahkan dapat ditingkatkan melalui berbagai faktor.

Dilansir dari laman Verywell Mind, kecerdasan manusia dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu genetik dan lingkungan. Tidak ada satu "gen kecerdasan" tunggal yang menentukan IQ seseorang melainkan hasil dari interaksi dari banyaknya gen.

Hal senada juga dijelaskan dalam laman Medline Plus, bahwa kecerdasan merupakan hasil dari kombinasi antara warisan genetik dan faktor lingkungan seperti pola asuh, pendidikan, gizi, serta kesehatan.

Dengan kata lain, IQ bukan angka yang sepenuhnya tetap, tetapi dapat berubah seiring pengalaman hidup dan kondisi lingkungan.

Sementara itu, American Association for the Advancement of Science (AAAS) menunjukkan bahwa IQ seseorang bisa naik atau turun cukup drastis.

Dalam studi yang dilakukan oleh University College London, remaja berusia 12-16 tahun yang diuji ulang empat tahun kemudian menunjukkan perubahan skor hingga 20 poin, baik peningkatan maupun penurunan.

8 Cara mempertahankan dan meningkatkan IQ anak

Melansir laman Healthline, berikut 8 cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan IQ anak:

1. Latihan memori

Aktivitas yang melatih daya ingat, seperti teka teki silang, sudoku, atau permainan mencocokkan kartu, tidak hanya meningkatkan memori, tapi juga mengasah kemampuan penalaranan anak.

2. Melatih kemampuan mengatur dan mengontrol diri

Kemampuan mengatur fokus, mengambil keputusan, dan menyelesaikan tugas termasuk bagian dari executive function. Anak dapat melatih kemampuan ini lewat permainan seperti scrabble, pictionary, atau teka-teki logika.

3. Aktivitas visual dan spasial

Permainan yang melibatkan logika seperti labirin, puzzle tiga dimensi, atau membaca peta dapat meningkatkan kemampuan visual-spasial anak.

4. Melatih hubungan antar konsep

Menurut teori Relational Frame, kemampuan menghubungkan konsep merupakan dasar dari kecerdasan bahasa dan berpikir tingkat tinggi. Anak bisa belajar melalui permainan perbandingan, seperti membedakan ukuran, jumlah, atau benda serupa.

5. Belajar alat musik

Anak yang belajar bermain alat musik selama beberapa minggu saja dapat menunjukkan peningkatan skor IQ dan kemampuan berpikir. Selain itu, mendengarkan musik juga terbukti membantu perkembangan bahasa dan memori anak.

6. Belajar bahasa baru

Mengenalkan anak pada lebih dari satu bahasa sejak dini dapat meningkatkan kemampuan kognitif jangka panjang. Periode usia 18-24 bulan menjadi waktu terbaik untuk melatih bahasa karena otak anak sedang aktif dalam proses pembentukan kecerdasan.

7. Rajin membaca

Membacakan buku untuk anak bukan hanya mempererat hubungan emosional, tetapi juga menstimulasi perkembangan bahasa dan daya pikirnya. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang sering dibacakan cerita memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik.

8. Melanjutkan pendidikan dan belajar 

Pendidikan tetap menjadi faktor penting dalam perkembangan kecerdasan. Setiap tambahan satu tahun pendidikan formal dapat meningkatkan IQ seseorang sekitar satu hingga lima poin.

Aktivitas-aktivitas sederhana di atas dapat membantu anak mempertahankan sekaligus meningkatkan kecerdasan mereka. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda