
moms-life
4 Kalimat Lowongan Kerja Manis yang Ternyata Toksik, Bisa Jadi Sinyal Bahaya
HaiBunda
Jumat, 17 Oct 2025 16:55 WIB

Daftar Isi
Bunda pernah kena job scam dari iklan lowongan kerja? Lebih berhati-hati yuk, ada beberapa kalimat lowongan kerja manis yang ternyata toksik bahkan bisa menjadi sinyal berbahaya.
Di era digital yang serba cepat ini, banyak pencari kerja menjadi korban scam dari lowongan kerja online. Di balik kalimat-kalimat manis dalam iklan lowongan kerja, ternyata ada beberapa yang justru bisa menjadi sinyal bahaya.
Sering kali kalimat tersebut terdengar positif padahal bisa saja mengindikasikan budaya kerja yang tidak sehat. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bahkan mengingatkan masyarakat untuk lebih kritis membaca iklan lowongan kerja.
Melalui kampanye SIAPKerja, Kemnaker menyoroti sejumlah kalimat yang kerap digunakan oleh perusahaan untuk menarik minat pelamar padahal bisa menyimpan makna tersembunyi yang berbahaya. Iklan kerja bukan hanya deskripsi posisi, melainkan juga cermin budaya perusahaan.
Di tengah maraknya penipuan lowongan kerja (job scam), membaca dengan jeli setiap kata dalam iklan kerja bisa menjadi bentuk perlindungan diri. Banyak kasus di mana pelamar kehilangan uang, waktu, hingga data pribadi karena tertipu oleh iklan kerja palsu yang tampak profesional.
Mari pahami kalimat lowongan kerja yang terdengar manis, namun patut diwaspadai karena bisa menjadi sinyal toxic agar tidak menjadi korban job scam.
Kalimat lowongan kerja manis yang ternyata toksik
Berikut kalimat lowongan kerja manis yang ternyata toksik mengutip Kemnaker.
1. “Bisa bekerja secara mandiri”
Sekilas, kalimat ini terdengar positif, menunjukkan perusahaan yang menghargai kemandirian. Namun menurut Kemnaker, frasa 'bisa bekerja secara mandiri' kerap menjadi kode bahwa perusahaan tidak menyediakan pelatihan (onboarding) yang layak.
Ketiadaan sistem pelatihan juga mencerminkan kurangnya investasi perusahaan terhadap karyawan baru. Sementara onboarding sendiri menjadi bagian penting dalam membangun produktivitas dan loyalitas.
Jika Bunda menemukan frasa ini dalam iklan kerja, pastikan menanyakan sistem pelatihan atau masa adaptasi saat wawancara.
2. “Tahan tekanan”
Kalimat ini terdengar seperti tantangan yang menantang semangat kerja, tapi berhati-hati ya, Bunda, karena sering kali berarti beban kerja berat dan target tidak masuk akal. Dalam banyak kasus, perusahaan yang menuliskan kriteria ini biasanya memiliki budaya kerja yang menormalisasi stres dan lembur tanpa batas.
3. “Lingkungan serba cepat”
Banyak perusahaan menggunakan kalimat 'lingkungan kerja dinamis dan serba cepat' untuk menunjukkan efisiensi dan inovasi. Namun Kemnaker mengingatkan bahwa istilah ini sering kali menyamarkan jam kerja panjang, lembur tanpa batas, hingga tekanan performa tinggi.
Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan burnout. Bunda perlu berhati-hati jika deskripsi kerja terlalu menekankan kecepatan dan adaptasi tanpa menyinggung keseimbangan work-life balance.
4. “Serbabisa”
Kata 'serbabisa' atau 'multitasking' sering dianggap sebagai keunggulan. Padahal bisa jadi pertanda beban kerja yang tidak seimbang.
Banyak perusahaan menulisnya untuk mencari karyawan yang bisa melakukan berbagai tugas di luar job desk utama. Menurut Kemnaker, frasa ini menunjukkan kurangnya pembagian tugas yang jelas dan bisa berujung pada kelelahan serta produktivitas yang menurun.
Pekerja 'serbabisa' kerap diandalkan untuk mengerjakan pekerjaan tim tanpa kompensasi yang sesuai. Jadi, saat Bunda melihat kata ini, pastikan menanyakan secara spesifik apa tanggung jawab utamanya nanti.
Mengapa harus waspada?
Seperti disampaikan Kemnaker, iklan lowongan kerja menjadi cermin budaya perusahaan. Kata-kata toksik seperti lembur tanpa henti, job desk tidak jelas, atau stres tinggi bisa menandakan budaya kerja yang tidak sehat.
Untuk itu, penting bagi pencari kerja untuk membacanya secara kritis sebelum apply. Selain itu, berhati-hatilah dengan lowongan kerja palsu (job scam) yang semakin marak.
Scammer kini menggunakan situs palsu, identitas perusahaan fiktif, bahkan melakukan wawancara palsu untuk mencuri data pribadi pelamar.
Jenis-jenis penipuan lowongan kerja
Berikut jenis-jenis penipuan lowongan kerja yang juga perlu Bunda waspadai.
1. Penipuan kerja dari rumah
Mengutip Economic Times, penipuan ini biasanya menjanjikan penghasilan besar tanpa perlu keluar rumah atau bekerja keras. Pelaku akan meminta korban membayar biaya pelatihan atau peralatan kerja di awal, namun pekerjaan yang dijanjikan tidak pernah ada.
2. Lowongan palsu (fake job posting)
Penipu mem-posting lowongan di situs kerja ternama atau membuat situs palsu yang tampak meyakinkan. Setelah korban melamar, mereka diminta membayar biaya administrasi atau pemeriksaan dokumen.
Dalam beberapa kasus, pelaku juga melakukan wawancara palsu untuk mencuri data pribadi Bunda.
Tanda-tanda lowongan kerja yang perlu diwaspadai
Demi terhindar dari jebakan lowongan palsu, perhatikan tanda-tanda berikut:
1. Tawaran tidak realistis. Jika gaji terlalu besar untuk pekerjaan ringan atau tidak memerlukan keahlian khusus, itu hampir pasti penipuan.
2. Perusahaan tidak transparan. Cek situs resmi, media sosial, dan alamat kantor. Bila tidak ada informasi jelas, sebaiknya waspada.
3. Diminta membayar di awal. Perusahaan resmi tidak akan pernah meminta biaya untuk proses rekrutmen, pelatihan, atau seragam.
4. Permintaan data sensitif. Jangan berikan nomor rekening, kartu identitas, atau data pribadi sebelum yakin perusahaan tersebut benar-benar legal.
5. E-mail mencurigakan. Hati-hati jika lowongan dikirim dari domain gratis seperti Gmail, Yahoo, atau alamat tidak profesional.
6. Ejaan berantakan dan tata bahasa buruk. Iklan kerja resmi biasanya ditulis dengan baik dan diperiksa ulang oleh HR profesional.
Cara melindungi diri dari pencurian data pribadi
Salah satu bahaya terbesar dari penipuan lowongan kerja adalah pencurian identitas (identity theft). Data seperti nomor KTP, rekening bank, hingga NPWP bisa disalahgunakan untuk membuka rekening fiktif atau mengajukan pinjaman ilegal.
Untuk melindungi diri, gunakan email dan nomor telepon terpisah khusus untuk melamar kerja. Jangan pernah membagikan data pribadi sensitif sebelum benar-benar yakin dengan kredibilitas perusahaan.
Jika memungkinkan, pastikan alamat kantor dan legalitas perusahaan bisa diverifikasi secara publik. Mencari pekerjaan memang tidak mudah, namun jangan sampai terburu-buru hingga mengabaikan kewaspadaan.
Pastikan Bunda selalu memeriksa kredibilitas perusahaan, membaca deskripsi pekerjaan dengan kritis, dan tidak memberikan data pribadi sembarangan ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Peluang untuk Orang Indonesia, Ini Negara yang Kekurangan Tenaga Kerja

Mom's Life
Ini Alasan Utama Kenapa Makin Susah Cari Kerja, Ternyata...

Mom's Life
14 Lowongan Kerja LPDP RI untuk Fresh Graduate dan Berpengalaman, Cek Cara Daftarnya!

Mom's Life
Bank Indonesia Buka Lowongan Kerja, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Mom's Life
Rekrutmen BUMN 2024 Dibuka, Ini Cara dan Syarat Daftarnya Bun

Mom's Life
Lowongan Kerja Tenaga Ahli di Pemprov DKI Jakarta Dibuka Bun, Gajinya Rp12,6 Juta
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda