Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Ini Jenis Minuman yang Tingkatkan Risiko Kerusakan Liver, Simak Kata Studi

Aisyah Khoirunnisa   |   HaiBunda

Minggu, 19 Oct 2025 11:10 WIB

A well-chilled and delicious drink
Ilustrasi minuman diet atau rendah gula/ Foto: Getty Images/iStockphoto/taka4332
Daftar Isi

Bunda pasti sudah tahu bahwa minuman bersoda yang tinggi gula itu tidak sehat. Namun, ada temuan yang sangat mengejutkan dari studi terbaru. Ternyata, minuman diet atau rendah gula justru berpotensi menjadi minuman yang lebih meningkatkan risiko penyakit hati atau liver.

Dilansir dari India Times dan Euro News, sebuah studi komprehensif skala besar mengungkapkan kebenaran yang mengejutkan. Minuman bersoda, baik yang manis maupun jenis diet yang menggunakan pemanis buatan, secara signifikan meningkatkan risiko penyakit hati. Studi ini menantang pandangan umum yang selama ini menganggap minuman diet sebagai alternatif yang lebih sehat.

Studi ungkap satu gelas sehari saja dari jenis minuman Ini dapat meningkatkan risiko penyakit liver

Studi terbaru yang dipresentasikan di United European Gastroenterology Week di Berlin mengungkap, minum satu kaleng minuman manis atau minuman dengan pemanis buatan setiap hari dapat meningkatkan risiko terkena penyakit liver yang disebut penumpukan lemak berlebih di hati akibat gangguan metabolisme (Metabolic Dysfunction-Associated Steatotic Liver Disease/MASLD).

Penelitian ini melibatkan 123.788 orang di Inggris yang awalnya tidak memiliki penyakit liver. Para peserta diminta mengisi survei tentang makanan dan minuman mereka secara berkala selama 10 tahun.

Hasilnya menunjukkan 1.178 orang mengalami MASLD dan 108 meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan liver.

Temuan ini memperlihatkan bahwa minuman manis meningkatkan risiko MASLD hingga 50 persen, sementara minuman rendah atau tanpa gula (seperti soda diet) justru menaikkan risikonya hingga 60 persen.

Mengenal apa itu MASLD, penyakit liver baru yang kini dialami 1 dari 3 orang di dunia

Penyakit hati yang menjadi fokus utama studi ini adalah MASLD atau yang sebelumnya dikenal sebagai NAFLD. Kondisi ini terjadi ketika kelebihan lemak menumpuk di liver, tanpa disebabkan oleh konsumsi alkohol signifikan. MASLD semakin umum, memengaruhi sebagian besar populasi dunia.

Meski gejala awalnya sering tidak disadari, MASLD dapat berkembang menjadi kerusakan liver yang parah, termasuk sirosis dan gagal hati. MASLD juga diakui sebagai kontributor utama penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan masalah ginjal.

Sebuah meta-analisis tahun 2025 bahkan memperkirakan 38 persen populasi dunia memiliki MASLD, sebuah peningkatan sebesar 50 persen selama 20 tahun terakhir. Studi ini menekankan pentingnya mengidentifikasi faktor risiko seperti konsumsi minuman ringan untuk mencegah progresi penyakit hati yang mematikan ini.

Minuman diet justru picu risiko kerusakan liver lebih cepat daripada minuman bergula, ini alasannya

Minuman diet telah lama dipasarkan sebagai alternatif lebih sehat karena minim gula dan kalori. Namun, Lihe Liu, penulis utama studi, menyatakan bahwa temuan ini menantang persepsi umum bahwa minuman ini tidak berbahaya.

Penelitian menunjukkan minuman diet dapat memiliki risiko lebih besar bagi kesehatan liver dibandingkan minuman manis biasa. Para peneliti menduga ada beberapa mekanisme mengapa pemanis buatan dapat merusak liver.

Pemanis buatan dapat mengubah keseimbangan bakteri usus, memicu gangguan metabolisme yang pada akhirnya memengaruhi fungsi liver. Selain itu, rasa manis dari minuman diet dapat meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori lainnya, yang secara tidak langsung berkontribusi pada penumpukan lemak di organ tersebut.

Terakhir, beberapa studi menunjukkan bahwa pemanis buatan dapat memicu respons insulin, meskipun tidak ada gula yang masuk, berpotensi menyebabkan penyimpanan lemak di liver.

Air putih sebagai solusi sederhana pengganti minuman berbahaya

Bunda, kabar baiknya, solusi untuk melindungi liver sangatlah sederhana. Para peneliti menekankan manfaat kesehatan dari mengganti minuman berbahaya ini dengan air putih.

Studi tersebut menemukan bahwa mengganti hanya satu kaleng minuman manis atau diet dengan air putih setiap hari dapat menurunkan risiko NAFLD hingga 15 persen. Perubahan diet sederhana ini menghilangkan beban metabolik dan mencegah penumpukan lemak di liver, sekaligus menjaga hidrasi tubuh.

Selain hidrasi yang baik, para profesional kesehatan juga menekankan pentingnya diet seimbang dan aktivitas fisik teratur dalam menjaga kesehatan liver. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda