
moms-life
Psikolog Ungkap 7 Kalimat Sering Diucapkan Pasangan Bermental Kuat
HaiBunda
Kamis, 09 Oct 2025 23:05 WIB

Pahami lebih dalam mengenai karakter suami yuk, Bunda. Psikolog pun ungkap ada beberapa kalimat yang sering diucapkan pasangan bermental kuat.
Hubungan yang kuat dan bahagia bukan hanya soal cinta, melainkan tentang bagaimana pasangan saling berkomunikasi. Banyak psikolog menegaskan bahwa rahasia keharmonisan hubungan terletak pada pilihan kata yang digunakan setiap hari.
Kalimat-kalimat yang penuh empati, tanggung jawab, dan rasa hormat bisa membentuk pondasi emosional yang kokoh bagi pasangan. Tak heran, pasangan yang tampak 'dewasa secara emosional' sering kali memiliki kebiasaan berbicara yang menunjukkan kedewasaan mental mereka.
Psikolog Amy Morin sekaligus penulis buku 13 Things Mentally Strong Couples Don’t Do, menjelaskan bahwa komunikasi yang sehat bukan hanya cerminan dari kekuatan mental pasangan, melainkan juga cara untuk memperkuat hubungan itu sendiri. Ketika dua orang saling memahami dan mengakui perasaan masing-masing, mereka tidak hanya tumbuh sebagai individu, tapi berkembang bersama sebagai satu tim yang solid.
Menurut para ahli, menerapkan kebiasaan berbicara yang positif bisa menumbuhkan empati, mempererat koneksi emosional, dan membuat hubungan lebih harmonis dalam jangka panjang.
Kalimat sering diucapkan pasangan bermental kuat
Mengutip CNBC International, berikut deretan kalimat yang sering diucapkan pasangan 'dewasa' dan bermental kuat.
1. “Tolong bantu aku memahami”
Pasangan yang bermental kuat tidak terburu-buru menilai atau membantah saat terjadi perbedaan pendapat. Mereka lebih memilih untuk memahami dulu sudut pandang pasangannya.
Kalimat seperti, “Tolong bantu aku memahami kenapa kamu merasa frustrasi,” menunjukkan rasa ingin tahu yang sehat dan empati yang tinggi. Dibanding bersikap defensif, pasangan yang matang secara emosional membuka ruang dialog yang aman.
Sikap ini membantu menghindari kesalahpahaman dan memperkuat rasa saling menghormati. Dalam hubungan yang sehat, memahami lebih penting daripada membuktikan siapa yang benar.
2. “Aku menghargai kamu”
Seiring berjalannya waktu, banyak pasangan tanpa sadar mulai menganggap kehadiran satu sama lain sebagai hal yang biasa. Padahal ucapan sederhana seperti “Aku menghargai kamu” dapat menjaga rasa hangat dalam hubungan.
Kalimat ini mengingatkan bahwa setiap perhatian kecil dari pasangan layak untuk diapresiasi. Psikolog menjelaskan bahwa penghargaan memperkuat rasa aman dan keintiman emosional.
Dengan mengucapkannya secara tulus, Bunda membantu suami merasa dilihat, dihargai, dan dicintai. Dalam hubungan yang kuat, kata “terima kasih” dan “aku menghargai kamu” bukan basa-basi, melainkan bagian penting dari menjaga ikatan hati.
3. “Aku akan mengatakan sesuatu yang mungkin sulit kamu dengar”
Kejujuran merupakan pondasi utama dalam hubungan yang sehat. Namun menyampaikan kejujuran dengan empati menjadi bentuk kedewasaan emosional.
Kalimat seperti “Aku akan mengatakan sesuatu yang mungkin sulit kamu dengar” menunjukkan bahwa Bunda peduli, bukan ingin menyakiti. Pasangan bermental kuat berani membahas hal-hal yang tidak nyaman demi kebaikan bersama.
Bunda tahu bahwa menghindari masalah hanya akan memperburuk keadaan. Dengan komunikasi terbuka, Bunda atau suami dapat menyelesaikan konflik lebih cepat dan tumbuh bersama lewat kejujuran yang penuh kasih.
4. “Apa yang bisa aku bantu sekarang?”
Salah satu tanda kedewasaan emosional adalah kemampuan untuk hadir tanpa mengatur. Dibandingkan langsung memberi nasihat, pasangan bermental kuat lebih dulu bertanya, “Apa yang bisa aku bantu sekarang?”
Kalimat ini menegaskan bahwa Bunda siap mendukung sesuai kebutuhan pasangan, bukan mengambil alih perannya. Pertanyaan ini memperlihatkan empati sekaligus penghormatan terhadap otonomi pasangan.
Dengan menanyakan apa yang dibutuhkan, Bunda menunjukkan bahwa Bunda tidak hanya ingin menjadi pendengar, tapi juga rekan yang siap bekerja sama menghadapi tantangan.
5. “Maaf atas bagian yang menjadi tanggung jawabku”
Setiap konflik dalam hubungan jarang hanya disebabkan oleh satu pihak. Pasangan yang kuat secara mental berani mengakui kesalahannya dan berkata, “Maaf atas bagian yang menjadi tanggung jawabku.” Kalimat ini menunjukkan kedewasaan dan kerendahan hati.
Ketika seseorang mengambil tanggung jawab, situasi tegang dapat mencair. Hal ini membuka jalan bagi diskusi yang konstruktif dan penyelesaian masalah yang saling menguntungkan. Dibanding menyalahkan, pasangan belajar fokus mencari solusi dan memperbaiki hubungan secara bersama.
6. “Wajar kamu merasa seperti itu”
Empati bukan berarti harus selalu sependapat. Pasangan yang bermental kuat memahami bahwa setiap orang memiliki cara berbeda dalam merasakan sesuatu. Dengan berkata, “Wajar kamu merasa seperti itu,” Anda membantu pasangan merasa dimengerti tanpa harus membenarkan atau menyalahkan emosinya.
Kalimat sederhana ini menciptakan rasa aman bagi pasangan untuk mengekspresikan perasaannya tanpa takut dihakimi. Hubungan yang penuh empati akan lebih mudah bertahan dalam jangka panjang karena kedua pihak merasa didengarkan dan diterima apa adanya.
7. “Mari kita cari solusi bersama”
Dalam hubungan yang sehat, masalah bukan berarti pertempuran antara dua orang, melainkan tantangan yang harus dihadapi bersama. Kalimat seperti “Mari kita cari solusi bersama” menunjukkan semangat kolaborasi dan kesetaraan.
Pasangan yang bermental kuat melihat setiap persoalan sebagai peluang untuk tumbuh. Mereka berdiskusi, mencari alternatif, dan mendukung satu sama lain tanpa saling menjatuhkan.
Prinsip ini menjadikan hubungan tidak sekadar tempat berbagi cinta, tapi juga ruang belajar dan bertumbuh bersama. Jika Bunda dan suami sering menggunakan tujuh kalimat di atas dalam keseharian, bisa jadi kalian termasuk pasangan yang bermental kuat.
Jika belum, tak ada kata terlambat untuk mulai. Kunci dari hubungan bermental kuat adalah kesadaran bahwa komunikasi bukan hanya tentang berbicara, melainkan memahami, menghargai, dan mendengarkan.
Dengan mulai menerapkan tujuh kalimat di atas dalam percakapan sehari-hari, Bunda dan pasangan dapat membangun koneksi yang lebih dalam, memperkuat rasa saling percaya, dan menjadikan cinta tumbuh semakin matang seiring bergulirnya waktu.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
11 Cara Membuat Pasangan Nyaman dan Merasa Dihargai

Mom's Life
Ini Alasan Utama Kenapa Tidak Boleh Menyayangi Anak Lebih dari Pasangan Menurut Pakar

Mom's Life
10 Hak dan Kewajiban Suami Terhadap Istri Menurut Islam, Beritahu Ayah Bun!

Mom's Life
7 Tanda Istri Kecewa dengan Sikap Suami dan Cara Mengatasinya

Mom's Life
10 Cara Bijak Menghadapi Suami yang Selalu Menyalahkan Istri


7 Foto
Mom's Life
7 Potret Mesra Melanie Putria dan Suami Dokter Ortopedi, Bikin Heboh Saat Dilamar di Helikopter
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda