
moms-life
Psikolog Ungkap 15 Kalimat yang Tanpa Sadar Bisa Merugikan Perempuan
HaiBunda
Kamis, 09 Oct 2025 11:45 WIB

Setiap kata yang keluar dari mulut kita punya kekuatan besar, Bunda. Namun, sering kali perempuan tidak menyadari bagaimana kata-kata sederhana dapat memengaruhi cara berpikir, perasaan, hingga bagaimana orang lain memperlakukan mereka.Â
Psikolog menyebut bahwa kebiasaan menggunakan kalimat yang "merendahkan diri" atau terlalu menyenangkan orang lain, bisa membuat perempuan tanpa sadar kehilangan kepercayaan diri dan ruang untuk bersuara.
Melansir dari laman Parade, para psikolog menegaskan bahwa perempuan sebaiknya mulai memperhatikan bahasa yang mereka gunakan sehari-hari, terutama saat berbicara tentang diri sendiri.Â
Ketika perempuan terus-menerus menggunakan kalimat yang meremehkan atau meminta maaf secara berlebihan, hal ini dapat menunjukkan bahwa mereka kurang percaya diri.
Nah, Bunda, agar terlihat bisa lebih percaya diri dan tidak terus merendahkan diri tanpa sadar, simak 15 kalimat yang sebaiknya dihindari menurut para psikolog berikut ini.
15 Kalimat yang tanpa sadar bisa merugikan perempuan, menurut psikolog
Tanpa disadari, beberapa kalimat yang sering diucapkan sehari-hari ternyata bisa berdampak negatif bagi perempuan. Berikut 15 kalimat yang sebaiknya dihindari.
1. "Maaf, tapi..."
Sering meminta maaf untuk hal kecil seperti mengutarakan pendapat bisa membuat perempuan merasa tidak pantas didengar. Sebagai gantinya, gunakan kalimat netral seperti "Permisi" atau "Terima kasih sudah menunggu".
Meminta maaf untuk hal-hal yang kecil dapat memperkuat perasaan tidak layak dan membuat perempuan ragu mengambil ruang.
2. "Aku cuma..."
Kata "cuma" sering kali dapat mengecilkan peran atau pendapat kita sendiri. Misalnya, "Aku cuma ibu rumah tangga" atau "Aku cuma nanya." Padahal peran dan pendapat dari Bunda tetap penting dan berharga.
3. "Aku tidak apa-apa."
Kalimat ini sering muncul sebagai bentuk pertahanan diri. Menurut psikolog, perempuan kerap menggunakannya untuk menghindari konflik atau suatu permasalahan.
Kalimat ini sering dipakai untuk melindungi diri dari penolakan atau hukuman atas kejujuran emosional.
4. "Mungkin aku lebay, tapi..."
Jangan meragukan emosi diri sendiri sebelum Bunda dapat mengungkapkannya.Psikolog menyarankan perempuan untuk memberi jeda sejenak dan mengakui bahwa respons emosional mereka benar.
Berhentilah meragukan diri sendiri sebelum menyampaikan perasaan. Sebab emosi yang Bunda rasakan itu valid.
5. "Aku terlalu sensitif."
Menganggap diri "terlalu sensitif" bisa membuat Bunda tidak mempercayai perasaan diri sendiri. Lebih baik katakan, "Tadi aku merasa tersinggung, aku ingin memahami alasannya."
6. "Bukan masalah besar, kok"
Kalimat ini menggabungkan "tidak apa-apa" dan "aku terlalu sensitif" yang membuat perasaan Bunda terabaikan. Padahal, rasa sakit atau kecewa tetap penting untuk diakui.
7. "Mungkin ini terdengar aneh, tapi..."
Menyebut atau mengungkapkan suatu ide dan perasaan sendiri "aneh" hanya akan membuat Bunda terlihat tidak percaya diri. Gantilah kalimat tersebut dengan kalimat seperti "Mungkin ini terdengar berani" agar lebih percaya diri.
8. "Aku bisa salah, tapi..."
Kalimat ini memberi ruang bagi orang lain untuk meremehkan pendapat Bunda. Psikolog menyarankan untuk menyampaikan ide dengan yakin tanpa mendahulukan dengan penyangkalan.
9. "Aku bukan ahli, tapi..."
Kalimat ini sebetulnya tidak perlu diucapkan. Pendapat Bunda tetap penting meski tidak memiliki gelar atau pengalaman yang khusus.
10. "Kalau masuk akal..."
Perempuan yang sering mengucapkan "kalau masuk akal" biasanya pernah mengalami situasi di mana pendapat mereka sering dipertanyakan, disela, atau diabaikan.
Menurutnya, ungkapan tersebut bukan sekadar untuk meminta kejelasan melainkan bentuk permohonan agar pendapat mereka dapat diterima.
11. "Kamu mungkin sudah tahu ini, tapi..."
Kalimat ini meremehkan kontribusi Bunda sebelum menyampaikan pendapat. Biarkan orang lain yang menilai apakah informasi tersebut baru atau tidak.
12. "Aku tidak mau merepotkan"
Perempuan biasanya berkata "Aku tidak mau merepotkan" karena pernah merasa dianggap "terlalu banyak" oleh orang lain. Akibatnya, mereka belajar untuk menahan diri dan menyembunyikan kebutuhannya agar tidak terlihat merepotkan.
13. "Tidak apa, aku urus sendiri."
Mandiri itu baik, tapi bukan berarti semua harus ditanggung Bunda sendirian. Meminta bantuan bukan tanda dari kelemahan.
14. "Terserah kamu aja."
Kalau Bunda punya pendapat atau keinginan, sampaikan. Terus-menerus menyerahkan keputusan pada orang lain bisa membuat suara Bunda tidak dianggap penting.
15. "Dia sudah berusaha, kok."
Kalimat ini sering dipakai untuk membenarkan perilaku pasangan. Niat baik tidak cukup jika tidak ada perubahan.
Kalimat yang Sebaiknya Mulai Digunakan
Selain menghapus 15 kalimat di atas, para psikolog juga menyarankan perempuan untuk mulai menggunakan kalimat yang lebih baik, seperti:
- "Ini penting."
- "Aku bisa bersikap baik dan tetap bilang tidak."
- "Aku sudah mengatakan pendapatku."
Kalimat-kalimat tersebut membantu perempuan menegaskan batasan dan meningkatkan rasa percaya diri dalam berbagai situasi.
Itu dia, Bunda, 15 kalimat yang tanpa sadar bisa merugikan perempuan. Semoga bermanfaat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
9 Hal yang Tidak Pernah Diucapkan Orang Bermental Kuat

Mom's Life
Peran Psikolog Klinis Atasi Kesehatan Mental di Masa Pandemi & Era Pesatnya Teknologi

Mom's Life
Tak Hanya Fisik Bun, Kesehatan Mental Juga Penting Dijaga Saat Pandemi

Mom's Life
4 Alasan Orang Tua Perlu Periksa Kesehatan Mentalnya, Bunda Perlu Tahu

Mom's Life
Anniversary Mommies Daily ke-10 Ajak Bunda Lebih Peduli Kesehatan Mental


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Zhao Lusi Bintang Hidden Love Sebelum Jatuh Sakit hingga Pakai Kursi Roda dan Akui Alami Depresi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda